Seratus Detektif Dikerahkan Selidiki Serangan Racun Saraf Jilid II Inggris

EpochTimesId – Menteri Dalam Negeri Inggris, Sajid Javid mengatakan adanya peningkatan kehadiran polisi di kawasan Amesbury, Salisbury. Selain itu, seratus detektif dikerahkan untuk menyelidiki kasus ‘Serangan Racun Saraf Jilid II’.

Sebagian petugas yang dikerahkan memakai peralatan pelindung. Mirip dengan adegan di Salisbury awal tahun ini.

Sebagian besar detektif dikerahkan dari polisi kontra-teroisme Inggris. Mereka akan mengejar dan menggali informasi, apakah aktor dibalik serangan racun saraf jilid I dan II adalah pihak yang sama.

“Saya harus mengatakan bahwa kami tidak dalam posisi untuk mengatakan apakah agen syaraf berasal dari kelompok yang sama yang menyerang Skripal. Kemungkinan bahwa dua penyelidikan ini mungkin terkait jelas merupakan garis penyelidikan bagi kita,” ujar Javid.

“Penting, bagaimanapun, bahwa penyelidikan berdasarkan bukti yang tersedia dan fakta-fakta saja dan kami tidak membuat asumsi,” sambungnya.

Javid melanjutkan, tidak ada risiko signifikan bagi masyarakat Salisbury dan sekitarnya terkait serangan racun pelumpuh saraf, Novichok. Namun, Javid memperingatkan warga untuk tidak menyentuh dan mengambil benda-benda tak dikenal dan mencurigakan.

Pernyataan Javid disampaikan ketika berbicara di Parlemen Inggris, House of Commons pada 5 Juli 2018 waktu setempat. Dia berbicara setelah memimpin rapat komite darurat pemerintah ‘Cobra’. Dia mengatakan Rusia harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

“Mata dunia saat ini tertuju pada Rusia, paling tidak karena Piala Dunia,” kata Javid.

Dawn Sturgess dan Charlie Rowley, korban serangan racun pelumpuh saraf, novichok di Amesbury, Wiltshire, Inggris. (Foto : Facebook/The Epoch Times)

Dalam serangan racun saraf jilid II, seorang pria dan seorang wanita ditemukan dalam keadaan sakit keras dan kritis pada sebuah rumah. Mereka dipastikan terpapar racun syaraf Novichok. Itu adalah racun syaraf yang hampir membunuh bekas mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya, Yulia.

Kedua korban, Dawn Sturgess, 44, dan Charlie Rowley, 45, jatuh sakit pada 30 Juni di rumah mereka di Amesbury, hanya delapan mil (12 kilometer) dari rumah Skripal di Salisbury. Awalnya, polisi menduga kedua warga Inggris itu jatuh sakit setelah mengonsumsi ‘kokain crack’ atau heroin yang terkontaminasi.

Neil Basu, asisten komisaris operasi spesialis untuk Kepolisian Metropolitan, menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa para ilmuwan di laboratorium Porton Down menemukan pasangan itu positif terpapar racun pelumpuh saraf kelas militer, Novichok. Sturgess dan Rowley masih dalam kondisi kritis hingga berita ini ditulis.

Seorang petugas polisi menjaga tempat sampah di Rolleston Street, setelah dikonfirmasi bahwa dua orang menjadi korban serangan racun pelumpuh saraf Novichok, di Salisbury, Inggris, 5 Juli 2018. (Henry Nicholls/Reuters/The Epoch Times)

Inggris menuding Rusia bertanggung jawab atas serangan racun terhadap Skripal pada bulan Maret 2018.

Rusia, yang saat ini menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola, telah membantah terlibat dalam insiden bulan Maret. Kremlin justru menuduh pihak Inggris yang melakukan serangan itu, untuk memicu histeria anti-Moskow.

Menteri Keamanan Inggris, Ben Wallace mengatakan kepada program ‘Today’ BBC bahwa Negara Rusia patut disalahkan. “Mereka dapat memberi tahu kami apa yang terjadi, apa yang mereka lakukan dan mengisi beberapa celah penting yang kami coba untuk kejar (konfirmasi).”

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan dia tidak paham apa yang dimaksud oleh Wallace. Tetapi Rusia menawarkan bantuan kepada Inggris dalam menyelidiki serangan racun saraf sebelumnya dan telah ditolak.

Sumber pemerintah senior mengatakan, diyakini ada kontaminasi silang dari kumpulan racun saraf yang sama yang terlibat dalam serangan Salisbury, dengan serangan sekunder terbaru.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengatakan bahwa dirinya sangat menaruh perhatian pada kasus serangan racun saraf terbaru.

“Sekali lagi masyarakat harus menghadapi konsekuensi dari, dua orang yang terkena agen syaraf. Saya ingin secara pribadi berterima kasih kepada otoritas lokal dan warga untuk kerja sama mereka. Pemerintah akan terus memberikan setiap dukungan kepada masyarakat setempat,” kata May.

Anggota dinas darurat mengenakan pakaian pelindung bekerja di dekat bangku di mana mantan agen intelijen Rusia, Sergei Skripal dan putrinya Yulia ditemukan keracunan zat kimia yang menyerang saraf di Salisbury, Inggris, 13 Maret 2018. (Henry Nicholls/Reuters/The Epoch Times)

Fakta Kunci Tentang Novichok ;
– Pertama kali dikembangkan di bekas Uni Soviet pada 1970-an dan 1980-an, Novichok, atau ‘pendatang baru’, adalah serangkaian racun pelumpuh saraf yang sangat beracun. Dengan komposisi kimia yang sedikit berbeda dari gas racun VX dan sarin yang lebih lumrah dikenal.

– Bahan kimia itu, “Menyebabkan perlambatan jantung dan pembatasan saluran udara, yang menyebabkan kematian oleh asfiksia,” kata Gary Stephens, seorang ahli farmakologi di University of Reading.

– “Salah satu alasan utama racun ini dikembangkan adalah karena komponen-komponen mereka tidak ada dalam daftar terlarang,” masih menurut Gary Stephens.

– Senjata dengan setiap jenis bahan kimia dilarang di bawah ‘Konvensi Senjata Kimia 1997’, di mana Moskow adalah termasuk negara penandatangan.

– Novichok, gas beracun generasi keempat, dibuat dengan bahan kimia pertanian sehingga produksi senjata ofensif bisa disembunyikan di dalam industri komersial yang sah, menurut pakar senjata kimia AS, Amy Smithson.
(Jane Gray dan Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA