EpochTimesId – Sebuah kendaraan amfibi ala Perang Dunia Dua yang membawa 31 penumpang termasuk anak-anak, terbalik dan tenggelam, di Amerika Serikat. ‘Kapal Bebek’ itu terbalik ketika badai ‘microburst’ melanda Danau Table Rock di luar kota wisata Branson, Missouri, pada hari Kamis (19/7/2018) sore waktu setempat.
Penyelam berhasil menarik empat jenasah terakhir dari reruntuhan “perahu bebek”. Dengan demikian, sebanyak 17 orang dipastikan tewas, dalam salah satu insiden turis paling mematikan di AS dalam beberapa tahun terakhir.
Wendy Doucey, seorang manajer kantor di kantor sheriff Stone County, mengatakan, boat itu tenggelam hingga 80 kaki atau sekitar 24 meter di bawah permukaan air.
“Sangat penting bahwa kami mencari tahu pasti peristiwa apa yang terjadi,” kata Gubernur Michael Parson pada konferensi pers Jumat pagi, waktu setempat.
Kantor Gubernur Missouri mengumumkan bahwa sembilan dari 17 orang yang tewas dalam kecelakaan perahu bebek itu berasal dari keluarga yang sama. Dua anggota keluarga itu selamat, seperti dilansir The Associated Press.
#BREAKING Family members say this photo shows 8 of the 9 victims from Indy who were on a duck boat near Branson, Missouri when a storm hit yesterday. https://t.co/yYpJvnp6zy
Five adults and four children (all under the age of 10) from the family were killed. pic.twitter.com/2JRrBotrSi
— Katie Cox 💙 (@KatieJoCox) July 20, 2018
“Apa yang terjadi di sini tadi malam adalah tragedi yang memilukan, dan kita semua harus bekerja bersama untuk mendukung para korban dan keluarga mereka,” sambung Gubernur dari partai Republik, dalam rilis tertulis situs web negara bagian.
“Upaya berani dari penanggap darurat dan penyelamat sipil membantu mencegah tragedi yang lebih buruk, karena orang-orang bergegas untuk membantu dalam kondisi yang sangat berbahaya. Saya terinspirasi oleh kisah-kisah yang saya dengar dari beberapa orang yang menjadi bagian dari upaya penyelamatan dan sangat didorong oleh kekuatan anggota keluarga korban yang saya temui hari ini. Kami berdoa untuk semua orang yang terkena dampak tragedi mengerikan ini.”
Dua puluh sembilan penumpang dan dua anggota awak berada di atas kapal di Table Rock Lake oleh Branson ketika badai menerjang daerah itu, kata para pejabat kepada ABC News.
Investigasi dalam mengungkap penyebab kecelakaan sedang berlangsung.
“Kami adalah komunitas senyuman,” kata Walikota Branson, Karen Best kepada ABC. “Tapi untuk 16, 17, 18 jam terakhir, kami telah menjadi kota air mata dan kota yang sunyi, dan memastikan bahwa kami dapat memberikan semua yang mereka butuhkan.”
“Sementara mereka sedang menyelidiki, hal yang harus dilakukan adalah kami tetap fokus pada keluarga, dan sekali lagi menjaga mereka dalam pikiran dan doa-doa kami,” tambah Best. “Kami sangat tangguh.”
Salah seorang saksi mata, Jennie Carr mengaku melihat detik-detik perahu tenggelam. Perahu bebek itu, menurutnya tenggelam perlahan-lahan.
“Perahu itu tidak bisa berjalan sangat cepat. Dia terus tenggelam ke dalam air sedikit demi sedikit. Sampai ombak menembus puncaknya. Anda benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa,” kata Carr pada acara NBC Today.
Sementara itu, perusahaan pemilik perahu bebek itu, Ripley Entertainment, mengatakan bahwa mereka sedang bekerjasama dengan keluarga korban.
“Prioritas nomor satu kami adalah keluarga dan karyawan kami yang terkena dampak kecelakaan tragis ini,” kata juru bicara perusahaan, Suzanne Smagala-Potts.
Danau Table Rock adalah waduk seluas seratus kilometer persegi. Branson, kota wisata di barat daya Missouri, adalah tujuan wisata yang ramah keluarga. Mereka memiliki tempat-tempat wisata seperti teater makan malam ‘Dolly Parton’s Stampede’, Amazing Acrobats of Shanghai, dan museum Titanic dengan model bagian depan kapal yang tenggelam.
Perahu bebek yang tenggelam dapat melakukan perjalanan di darat dan air. Akan tetapi mereka telah terlibat dalam sejumlah kecelakaan fatal.
“Perahu bebek adalah perangkap kematian,” kata Andrew Duffy, seorang pengacara yang firma hukumnya menangani litigasi terkait dengan kecelakaan perahu bebek, The Associated Press melaporkan.
“Mereka tidak cocok untuk air atau tanah karena mereka setengah mobil dan setengah perahu.”
Sebanyak 13 orang meninggal pada tahun 1999, ketika perahu bebek yang mereka tumpangi tenggelam di dekat Sumber Air Panas Arkansas.
Kecelakaan lainnya terjadi pada tahun 2016. Perusahaan yang membangun perahu bebek itu, Ride the Ducks International LLC, setuju untuk membayar denda 1 juta dolar AS (sekitar 14 miliar) setelah salah satu kendaraan, yang beroperasi di darat serta air itu, bertabrakan dengan bus di Seattle, dan menewaskan lima siswa internasional. Perusahaan mengakui gagal mematuhi aturan manufaktur kendaraan AS.
Selain itu, dua turis meninggal di Philadelphia pada tahun 2010 ketika perahu bebek yang mereka tumpangi ditabrak tugboat di Sungai Delaware. (The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA