oleh Xu Menger
Memasuki musim panas, pertemuan tahunan PKT di Beidaihe akan diadakan segera. Dikarenakan Xi Jinping sedang mengadakan kunjungan ke 5 negara termasuk Uni Emirat Arab dan Afrika Selatan dari 19-28 Juli 2018, maka pertemuan akan diadakan pada awal bulan Agustus.
Namun, tidak biasanya sebelum pertemuan diadakan, segala rumor sudah ditebarkan oleh PKT yang menimbulkan berbagai spekulasi orang. Beberapa analis percaya bahwa fenomena ini menunjukkan bahwa telah terjadi masalah serius dalam tubuh PKT.
Kontradiksi dalam tubuh PKT meningkat menjelang pertemuan Beidaihe
Sebelum pertemuan tahunan PKT di Beidaihe tahun ini, muncul beberapa kejanggalan.
Salah satu yang lebih mencolok adalah pidato Larry Kudlow, penasihat ekonomi utama presiden AS pada 18 Juli.
Kudlow pada konferensi ‘Delivering Alpha’ yang disponsori bersama oleh CNBC dan majalah Institutional Investor mengatakan bahwa Xi Jinping tidak ingin membuat konsesi dalam perselisihan dagang dengan AS.
“Presiden Xi tidak bermaksud untuk mencapai kesepakatan dengan kami. Mudah-mudahan saya yang salah.” Katanya.
“Tapi saya pikir Xi Jinping yang menghentikannya. Saya percaya bahwa Liu He dan orang lain berharap untuk membuat kemajuan dalam negosiasi, tetapi tidak ada … Saya pikir ia (Xi Jinping) membutuhkan tindakan dan kami semua sedang menunggunya. Bola berada di pihaknya”
Dalam tanggapan yang dibuat Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan media resmi, mereka semua menghindar untuk membicarakan isu yang berkaitan dengan Xi Jinping.
Li Linyi, seorang komentator politik mengatakan, akhir-akhir ini rumor beterbaran di kota Beijing, menunjukkan besar kemungkinan telah terjadi perebutan kekuasaan di dalam tubuh PKT.
Seperti gambar Presiden Xi Jinping diturunkan, proyek penelitian Liangjiahe dihentikan, Kantor Berita Xinhua menghidupkan kembali permintaan maaf mendiang Hua Guofeng yang terjadi di masa lampau. Internet juga menyebarkan desas-desus seperti keluhan para penatua politik PKT.
Li Linyi mengatakan bahwa dalam konteks perang dagang dengan AS, ada banyak kontradiksi di antara pihak-pihak dalam PKT. Sebelum pertemuan Beidaihe, pernyataan Larry Kudlow tidak diragukan telah meningkatkan eskalasi perselihan di dalam tubuh organisasi PKT.
Artikel sekolah partai menyiratkan bahwa umur PKT tidak panjang lagi
Sebelumnya, ada sebuah artikel tulisan Cai Xia yang beredar di internet menyebutkan bahwa akan terjadi revolusi besar dalam masyarakat Tiongkok.
Artikel itu mengatakan bahwa seiring AS dan negara maju lainnya melakukan pengabaian terhadap Tiongkok komunis, krisis ekonomi dan krisis sosial Tiongkok pasti akan meletus.
Meskipun sulit untuk mengetahui berapa lama proses ini akan berlangsung, tetapi dapat diduga bahwa sebuah masyarakat yang kaum kelas bawahnya dalam keadaan tak berdaya sedangkan kaum kelas atasnya tidak mampu mengatasi masalah, maka situasi yang akan ditemui nantinya bakal tidak setenang Uni Soviet membubarkan diri. Satu-satunya kemungkinan yang terjadi adalah penghancuran besar-besaran ala Revolusi Perancis.
Ada warganet yang menghubungkan tulisan ini dengan artikel yang dirilis Cai Xia, seorang profesor di Sekolah Pusat Partai Komite Tiongkok. Ada juga berita dari media Hongkong yang menyebutkan bahwa mereka itu satu orang.
Ada kabar bahwa Cai Xia sendiri membantah hal ini.
Pada 21 Mei, surat kabar resmi dari Sekolah Pusat PKT yakni ‘Study Times’ menerbitkan artikel yang diberi judul ‘Mandat dari Langit Tidak Abadi, Hanya Kaum Bijak yang Terpilih — Kekuasaan Kerajaan Cao dan Kerajaan Wei yang Berumur Pendek Sebagai Acuan’
Artikel tersebut mengkisahkan dari berdiri sampai hancurnya kedua kerajaan yang hidup pada jaman Tiga Kerajaan di Tiongkok, Awalnya pendiri membangun kerajaan dengan tujuan baik, kemudian karena perebutan kekuasaan, raja tidak lagi memperhatikan kehidupan rakyatnya sehingga rakyat tak lagi percaya, menghormati raja, karena itu, penguasa alam pun marah dan menghancurkan kerajaan tersebut.
Menurut Li Linyi bahwa sekolahan PKT meminjam kisah hidup-matinya kedua kerajaan untuk mengisyaratkan bahwa jika PKT masih menerapkan sistem lamanya, maka umurnya akan pendek.
Pihak berwenang mengingatkan agar pertemuan Beidaihe dimanfaatkan untuk menyatakan sikap dukungan kepada Xi Jinping
Pada 12 Juli, PKT mengadakan pertemuan untuk mempromosikan pembangunan politik, dan Ding Xuexiang, direktur Kantor Pusat PKT menyatakan sikap untuk terus mendukung Xi Jinping.
Pada 16 Juli pertemuan Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional berlangsung di Beijing, Li Zhanshu, orang kepercayaan Xi Jinping menekankan bahwa dipandang perlu untuk memperkuat pembangunan politik demi memupuk kesetiaan terhadap pemimpin tunggal yang berkuasa.
Pada 18 Juli Menteri Keamanan dan Ketertiban Publik Tiongkok Zhao Kezhi memimpin pertemuan dinas dan menyerukan : Meminta seluruh jajarannya untuk mendukung kepemimpinan Xi Jinping dan taat pada komando rezim yang berkuasa.
Pada 21 Mei, ‘Study Times’ menerbitkan komentar editorial ‘Study Review’ yang isinya menekankan untuk tidak menjadi orang yang bermuka dua dalam memberikan dukungan.
Menurut Li Linyi bahwa dari gambaran tersebut tidak sulit untuk menduga bahwa terjadi suatu masalah yang serius dalam tubuh PKT, ada 2 kelompok tentunya sehingga dikatakan agar tidak menjadi orang yang bermuka dua.
Tekanan Li Zhanshu untuk berpedoman pada pemimpin yang berkuasa pada kesempatan ini tentunya berkaitan dengan pertemuan yang akan berlangsung di Beidaihe.
Meskipun pertemuan tersebut sudah dikategorikan sebagai pertemuan non-serius, tetapi pihak berwenang masih perlu hati-hati agar tidak muncul fenomena prosentase anti Xi Jinping lebih besar dari yang pro.
Fungsi penilaian kinerja ekonomi pada acara pertemuan Beidaihe telah ditiadakan
Media Hongkong ‘Economic Times’ melaporkan bahwa setelah Kongres Nasional ke 18, otoritas Beijing telah menetapkan sebuah aturan tidak tertulis yaitu memberikan penilaian terhadap kinerja ekonomi Tiongkok untuk paro tahun pertama sekaligus mengatur strategi ekonomi untuk paro tahun kedua pada saat pertemuan Beidaihe.
Jadi sebelum Kongres Nasional ke 18, pertemuan Beidaihe memainkan peran fungsi yang tidak kecil dalam menentukan arah perkembangan ekonomi Tiongkok.
Sejak Kongres Nasional ke 18, peran politik pertemuan Beidaihe kian memudar. Sifat kumpul-kumpul di Beidaihe bagi para pejabat tinggi Tiongkok juga sudah berubah, dahulu membahas masalah sambil berlibur, jadi para veteran bisa campur tangan dalam bidang politik selama periode ini.
Pada 5 Agustus 2015, sebuah artikel yang dimuat Xinhua Net dengan judul ‘Meneropong Think Tank : Tidak perlu Menunggu, Tidak Ada Pertemuan di Beidaihe’ menyajikan tulisan menyindir otoritas yang menyiakan penggunaan gedung Balai Rakyat sebagai tempat yang dibangun untuk pertemuan, tetapi lebih memilih kota Beidaihe yang tempatnya dipakai untuk berkumpulnya para turis. Artikel ini dianggap sebagai upaya media partai untuk menurunkan derajat pertemuan Beidaihe.
Tetapi dunia luar percaya bahwa pertemuan Beidaihe masih akan eksis memberikan masukan yang berguna walaupun diadakan dalan suasana lebih santai, tetapi diyakini masih bisa menjadi tempat bagi perebutan kekuasaan di antara berbagai faksi.
Li Linyi mengatakan, Beidaihe telah menjadi pertemuan yang santai dan fungsi menilai kinerja ekonomi telah dialihkan. Ini sebenarnya adalah sebuah usaha pihak penguasa untuk menyingkirkan politik orang tua dan menutup kesempatan lawan politik ikut campur dalam mengatur pemerintahan.
Kekacauan dalam tubuh PKT
Saat ini, PKT menghadapi masalah internal dan eksternal. Ada berita menyebutkan bahwa pertemuan Beidaihe akan digunakan untuk membahas isu-isu seperti perang dagang dengan AS, krisis keuangan, propaganda pembangunan partai dan lainnya.
Shi Jiutian, seorang komentator mengatakan bahwa dengan makin memanasnya perang dagang Tiongkok – AS, bagaimana respon dari otoritas Beijing akan menjadi salah satu topik dalam pertemuan Beidaihe.
Menurutnya, ekonomi Tiongkok saat ini sedang menghadapi tekanan menurun yang kuat, dan pada saat yang sama, kekacauan muncul di mana-mana. Bagaimana pihak berwenang menangani variabel ekonomi dan mencegah risiko keuangan, sepertinya akan diangkat untuk dibahas dalam pertemuan Beidaihe.
Shi Jiutian mengatakan, ada media yang masih menyinggung soal gaya kepemimpinan penguasa, yang juga perlu dibahas dalam pertemuan itu. Ini jelas dihembuskan oleh lawan politik Xi Jinping.
Selain itu, NDRC baru-baru ini secara terbuka membicarakan isu mata uang Renminbi, CSRC berbicara tentang real estat, bank sentral mempertanyakan keuangan, dan departemen keuangan menuduh perbankan. Tubuh PKT sekarang memang sedang penuh penyakit. (Sin/asr)