EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan fase baru dalam hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Mereka mencapai kesepakatan dalam perdagangan barang industri pada 25 Juli 2018.
Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih bersama dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, Trump mengatakan kedua pemimpin telah sepakat untuk bekerja sama menuju tarif nol, nol hambatan nontarif, dan nol subsidi. Kebijakan itu akan diterapkan pada barang-barang industri non-otomotif.
“Kami juga akan bekerja untuk mengurangi hambatan dan meningkatkan perdagangan dan jasa, bahan kimia, farmasi, produk medis serta kedelai. Kedelai akan menjadi masalah besar,” kata Trump.
Menurut perjanjian itu, Uni Eropa akan segera memulai untuk membeli lebih banyak kedelai dari Amerika Serikat. “Dari para petani kita di Midwest terutama,” kata Trump.
Wall Street menyambut baik berita itu. Saham-saham melonjak ke posisi tertinggi mereka pada sore hari setelah penerbit Dow Jones membocorkan beberapa spesifikasi dari perjanjian menjelang konferensi pers bersama.
Indeks Dow Jones Industrial Average memantul naik lebih dari 150 poin pada jam terakhir perdagangan. Setelah sebelumnya sempat turun lebih dari 100 poin. Nasdaq Composite melonjak 1 persen ke level tertinggi sepanjang masa dan S&P 500 naik 0,9 persen.
“Ketika saya diundang oleh presiden ke Gedung Putih, saya punya satu niat; untuk membuat kesepakatan hari ini,” kata Juncker dalam konferensi pers.
Sebagai bagian dari perjanjian, Amerika Serikat dan Uni Eropa juga sepakat untuk memperkuat hubungan energi.
“UE akan membangun lebih banyak terminal untuk mengimpor gas alam cair dari Amerika Serikat. Ini juga merupakan pesan untuk orang lain,” kata Juncker, mengacu pada ketergantungan Eropa pada gas Rusia.
Kedua pihak juga sepakat untuk mengadakan dialog tentang standar untuk mengurangi hambatan non-tarif dan mengurangi biaya.
Menurut laporan terbaru oleh Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), tindakan standar UE sangat ketat sehingga banyak produk yang sesuai dengan standar internasional tidak dapat memenuhi standar UE. Jadi, perjanjian baru dapat mengurangi beberapa tantangan yang dihadapi eksportir AS dalam mengakses pasar UE.
Kedua pihak juga akan bekerja sama dengan mitra yang berpikiran sama untuk mereformasi Organisasi Perdagangan Dunia, WTO. Mereka akan berjuang melawan praktik perdagangan yang tidak adil.
“Termasuk pencurian kekayaan intelektual, transfer teknologi paksa, subsidi industri, distorsi yang diciptakan oleh perusahaan milik negara, dan kelebihan kapasitas,” kata Trump.
Gerakan itu terutama menargetkan Tiongkok. Kedua belah pihak sepakat untuk bersama-sama mengambil sikap yang lebih keras terhadap kebijakan proteksionis dan distorsi perdagangan rezim komunis.
“Kami memutuskan untuk segera membentuk kelompok kerja eksekutif yang terdiri dari orang-orang yang sangat cerdas di kedua sisi. Mereka akan menjadi penasihat terdekat kami, dan mereka akan melaksanakan agenda bersama ini,” kata Trump.
Pada tanggal 1 Juni 2018, Amerika Serikat mulai memberlakukan tarif 25 persen untuk baja yang diimpor dan tarif 10 persen untuk aluminium yang diimpor dari Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko.
“Sebagai bagian dari kesepakatan, Amerika Serikat akan memeriksa kembali tarif atas logam dari Uni Eropa,” kata Juncker.
Kedua pemimpin tidak membahas apakah mereka memiliki kesepakatan tentang tarif otomotif. Tetapi Amerika Serikat akan menahan tarif pembalasan lebih lanjut, termasuk tarif yang diusulkan untuk mobil Eropa.
Trump sebelumnya meminta Eropa untuk menghapus semua tarif dan hambatan non-tarif untuk mobil-mobil Amerika yang diimpor ke dalam blok tersebut. Dia mengatakan dia akan memberlakukan tarif 20 persen pada semua impor mobil dari Eropa.
Uni Eropa menerapkan tarif 10 persen untuk kendaraan penumpang dan 22 persen untuk truk. Sedangkan Amerika Serikat memberlakukan tarif maksimum 2,5 persen untuk mobil penumpang yang diimpor dan tarif 25 persen untuk truk pickup dan van angkutan.
Menurut artikel Financial Times yang diterbitkan awal bulan ini, Brussels telah merencanakan untuk memulai dialog internasional tentang pemotongan tarif antara eksportir mobil terkemuka di dunia. Artikel itu mengutip tiga diplomat sebagai narasumber, yang menyatakan Komisi Eropa sedang mempelajari kemungkinan kesepakatan dengan eksportir otomotif besar lainnya, termasuk Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.
Masih harus dilihat apakah kesepakatan pemotongan tarif di antara negara-negara pengekspor mobil utama akan terjadi dalam waktu dekat.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada 5 Juli, akan kembali menurunkan tarif Uni Eropa pada mobil-mobil Amerika.
Aliran perdagangan dan investasi antara Amerika Serikat dan UE menciptakan hubungan ekonomi terbesar di dunia. Perekonomian memiliki hubungan perdagangan bilateral satu triliun dolar dan menyumbang sekitar setengah dari PDB dunia. Amerika Serikat dan UE bersama-sama juga mencakup lebih dari 830 juta warga.
“Jika kita bekerja sama, kita dapat membuat planet kita menjadi tempat yang lebih baik, lebih aman, dan lebih makmur,” kata Trump. (Emel Akan/The Epoch Times)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA