EpochTimesId – Penembakan massal terjadi pada turnamen eSport di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat. Sebanyak empat orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk pelaku. Sementara 11 korban mengalami luka-luka, seperti dikutip dari WJXT.
Turnamen game itu dihadiri dan diikuti oleh para gamer profesional, Minggu (26/8/2018) waktu setempat. Turnamen itu adalah babak kualifikasi untuk turnamen yang lebih besar.
Pihak berwenang mengatakan bahwa penembakan massal terjadi di The Jacksonville Landing di Florida sekitar pukul 1 siang. Insiden itu terjadi di GLHF GameBar.
Seorang pemain game profesional, Drini Gjoka, turut menjadi korban luka tembak. Gamer berusia 19 tahun itu baru saja memenangkan pertandingan pertama, dan maju ke babak 32 ketika aksi penembakan terjadi.
“Sesuatu terjadi. Saya akan pergi dan tidak akan pernah kembali,” ujarnya via Twitter.
Namun, dia segera mengabarkan bahwa dia selamat dalam insiden itu. Namun, dia turut menjadi korban luka.
“Saya benar-benar sangat beruntung. Peluru itu mengenai jempol saya. Hari terburuk dalam hidupku,” sambung Gjoka.
Beberapa gamer lain juga mengatakan via sosial media bahwa mereka tertembak, atau aman. Ibu dari seorang gamer, Larry Legend mengatakan bahwa putranya ditembak tiga kali. Dia meminta semua orang untuk mendoakan agar anaknya selamat.
Turnamen ini diadakan di Las Vegas dan menarik sekitar 15.000 pengunjung. ESports adalah bisnis besar. Laporan Goldman Sachs pada 2017 mengatakan, perputaran uang pada eSports mencapai 500 juta dolar AS (sekitar 7 triliun rupiah) pada tahun 2016. Sejumlah perusahaan olahraga terkemuka bahkan membentuk dan mensponsori tim eSport.
Menurut situs web olahraga dan pengembang game, EA, dua pemenang teratas di acara Jacksonville akan mendapat tempat di acara utama Madden Classic di Las Vegas, Nevada, yang dijadwalkan pada bulan Oktober 2018. Di Las Vegas, para pesaing akan bermain untuk memperebutkan hadiah total 165.000 dolar AS. Pemenang pertama berhak membawa pulang hadiah senilai 25.000 dolar AS atau sekitar 350 juta rupiah. (NTDTV/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA