BEIJING – Polisi Tiongkok di Kota Leiyang mengatakan 46 orang ditahan setelah botol, batu bata, dan kembang api dilemparkan ke petugas dan pejabat pemerintah selama protes oleh sekitar 600 orang terhadap masalah dalam sistem pendidikan.
Dalam sebuah pernyataan di akun mikroblog resmi, polisi Leiyang, di Provinsi Hunan selatan Tiongkok mengatakan, pada 2 September orang-orang tersebut ditahan karena mengganggu ketertiban umum dan merusak fasilitas polisi selama protes di luar kantor polisi, yang terjadi pada 1 September.
Orang-orang tersebut marah tentang kesulitan dalam mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah umum, memprotes dan memblokir jalan di dekat enam sekolah dan sebuah gedung pemerintah, kata polisi.
Menurut laporan Voice of America pada 2 September, pihak-pihak berwenang sekolah umum Leiyang, dengan alasan kurangnya dana, baru-baru ini telah memindahkan beberapa siswa kelas lima dan enam ke sekolah-sekolah lokal yang kurang berkualitas. Para orang tua dari anak-anak tersebut juga harus membayar uang sekolah yang mahal.
Para pengunjuk rasa, yang telah menyampaikan keluhan mereka pada Walikota Leiyang, Li Xiang, di gedung pemerintah, pindah ke kantor polisi di mana benda-benda dilemparkan, melukai lebih dari 30 petugas dan merusak kendaraan, kata polisi.
Seorang petugas polisi dari Kota Hengyang, yang yurisdiksinya termasuk Kota Leiyang, kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa 41 orang telah dibebaskan. Biro Pendidikan Leiyang tidak menjawab panggilan telepon dari Reuters yang mencari komentar di luar jam kerja reguler pada 2 September. (ran)