EpochTimesId – Layanan streaming musik populer, Spotify, membuat kesepakatan independen dengan para musisi. Transaksi mereka tidak melalui label besar seperti Sony, Warner, dan Universal, yang menguasai sekitar 80 persen pangsa pasar.
Transaksi langsung raksasa streaming itu hanya dibuat dengan sejumlah kecil seniman independen. Spotify memberi mereka puluhan atau ratusan ribu dolar di muka, menurut New York Times.
Bahkan dengan pembayaran semacam itu, perjanjian tersebut dilaporkan membantu Spotify memotong biaya pembelian hak.
Akan tetapi, kesepakatan itu juga memberi keuntungan besar bagi para seniman independen. Mereka mendapat penghasilan yang lebih besar dari pendapatan dengan hanya streaming pada website sendiri.
Seniman juga mendapat kontrol penuh atas musik yang mereka hasilkan. Sebab, kontrak dengan spotify tidak menghalangi para seniman untuk membuat kesepakatan dengan penyedia layanan musik lainnya, seperti Apple Music.
Spotify mengeluarkan sekitar 52 persen dari pendapatan streaming kepada label rekaman. Raksasa label itu, pada gilirannya hanya membayar para seniman sekitar 15 persen hingga 50 persen dari nilai itu.
Namun, jika para seniman dan perwakilan mereka yang telah menandatangani kesepakatan langsung dengan Spotify, berhak atas seluruh pembayaran tanpa dipotong perusahaan label rekaman.
Layanan streaming ini bukanlah perusahaan pertama yang melakukan transaksi tersebut. SiriusXM juga telah membuat perjanjian lisensi dengan label independen, menurut Billboard.
Namun, Spotify, yang menjadi perusahaan publik pada bulan April 2018, berpotensi berisiko mengganggu hubungannya dengan label besar melalui kesepakatan pemberian lisensi ini. Kontrak perusahaan dengan ketiga label musik utama akan berakhir dalam waktu kurang dari 12 bulan, sementara layanan musik secara konsisten melaporkan kerugian bersih dalam pendapatan. (ANNIE WANG/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA