oleh Wen Xin
Dua orang keturunan mantan ketua Partai Komunis Tiongkok Mao Zedong muncul di Mao Memorial Hall Beijing pada 9 September dalam rangka peringatan 42 tahun meninggalnya Mao Zedong.
Dari foto yang disajikan media lokal terlihat Li Min, putri sulung Mao Zedong yang dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas bus wisata di Korea Utara, dan cucu lelaki Mao Xinyu juga menampakkan diri di Mao Memorial Hall.
Pada 9 September sekitar pukul 9 pagi waktu setempat, cucu lelaki satu-satunya Mao Zedong, Mao Xinyu bersama istrinya Liu Bin, putra mereka Mao Dongdong dan putri Mao Tianyi untuk meletakkan karangan bunga di depan patung Mao dan memberi penghormatan. Sekitar 1 jam kemudian, Li Min, putri sulung Mao Zedong didampingi oleh keluarganya juga datang di mausoleum untuk memperingati tahun ke 42 wafatnya Mao Zedong.
Hal yang menarik perhatian adalah, Li Min dan Mao Xinyu sebelumnya telah dikabarkan sejumlah media asing bahwa mereka telah meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalu lintas serius di Korea Utara pada 22 April lalu.
Pada 2 Agustus, beredar sebuah rekaman video pendek berdurasi 1 menit 37 detik di Youtube yang berisikan upacara penghormatan terakhir kepada almarhumah Li Min yang meninggal dalam usia 82 tahun.
Selain itu di akun Twitter juga beredar sejumlah berita yang berkaitan dengan kematian Li Min dala kecelakaan lalin serius di Korea Utara pada 22 April, bahkan rekaman video juga menampilkan gambar rumah duka tempat persemayaman jenasah Li Min dengan karangan bunga kiriman Xi Jinping dan Kim Jong-un.
Namun setelah dikonfirmasi oleh media, ternyata Li Min yang meninggal dalam kecelakaan itu bukan Li Min putri sulung Mao Zedong. Meskipun huruf Mandarinnya sama persis.
Selain Li Min yang dikabarkan meninggal dunia, Mao Xinyu juga diberitakan meninggal dunia dalam kecelakaan yang sama di Korea Utara.
Sebuah perusahaan travel ilegal sayap kiri menyelenggarakan ‘wisata merah’ dengan bus pariwisata ke Korea Utara dan mengalami kecelakaan serius dalam perjalanan pada 22 April, menyebabkan 36 orang meninggal dunia, 2 orang luka berat. 32 dari 36 orang yang tewas itu adalah warga negara Tiongkok.
Setelah kecelakaan itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tidak hanya ke Kedutaan Besar Tiongkokuntuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban kecelakaan. Namun juga membuat perjalanan khusus ke rumah sakit untuk mengunjungi pasien yang terluka, dan mengirim pesan kepada Xi Jinping, Pada 26 April Kim Jong-un juga memerintahkan kereta api khusus untuk mengangkut 34 orang korban meninggal maupun yang luka untuk pulang ke Tiongkok.
Media yang meliput pada saat itu beranggapan bahwa diantara korban itu pasti ada yang memiliki identitas yang tidak sederhana, sehingga rezim Korut pun memberikan bantuan yang tidak sederhana.
Seminggu setelah kecelakaan ada media AS menerbitkan sebuah artikel yang menyebutkan bahwa rombongan yang mengalami kecelakaan lalu lintas itu sedang dalam perjalanan untuk memperingati ulang tahun ke-65 kemenangan Perang Korea dan wisata budaya.
Sebagian besar anggota rombongan adalah mereka yang pernah berpartisipasi dalam Perang Korea dan atau para putra-putri pembesar militer Tiongkok serta anggota kelompok musik Merah.
Artikel itu mengatakan bahwa Mao Xinyu juga dilaporkan berada dalam daftar korban meninggal. Setelah itu, keluarga Mao melakukan bantahan melalui media Hongkong. dan pada 4 Mei lalu, Mao Xinyu dengan memanfaatkan foto yang tampil dalam lokasi industri militer Tiongkok untuk menunjukkan bahwa ia masih hidup.
Namun baik Tiongkok maupun Korea Utara sampai sekarang tidak mempublikasikan rincian nama korban dan seluk beluk kejadian kecelakaan itu. (Sin/asr)