EpochTimesId — Banyak negara di dunia menjadikan pariwisata sebagai salah satu penggerak utama perekonomian. Tidak terkecuali dengan Spanyol, di Eropa.
Salah satu destinasi favorit bagi turis di Spanyol adalah Kota Barcelona. Pariwisata menjadi salah satu sumber utama pemasukan bagi ibukota daerah otonom Catalonia itu.
Sayangnya, sebagian warga menganggap para turis sebagai biang masalah baru. Mereka akhir-akhir ini mengaku semakin muak dengan membludaknya jumlah turis yang membanjiri kota mereka.
“Membebani infrastruktur dan menaikkan biaya hidup. Barcelona bukan taman bermain,” kata David Riojo, yang tinggal di La Barceloneta, distrik wisata tepi pantai Barcelona.
Pariwisata adalah salah satu industri utama Barcelona, terhitung sekitar 12 persen dari GDP kota. Ketika sebagian penduduk mengeluhkan volume besar turis yang membahayakan kualitas hidup mereka, banyak bisnis yang bergantung pada kunjungan turis untuk mata pencaharian mereka.
Pada bulan Agustus, penduduk di lingkungan Riojo juga mengeluhkan kemah turis di taman umum terdekat. Para wisatawan minum alkohol dan berbuat gaduh di taman itu.
“Kami selalu hidup bersama dengan turis, tetapi tahun ini tingkat perilaku tidak beradab (turis) telah meningkat. Ada penduduk yang tidak bisa tidur di malam hari,” kata Riojo.
Menurut dewan kota Barcelona, setiap tahun sekitar 17 juta turis asing mengunjungi Barcelona. Itu berarti rata-rata jumlah turis per harinya hampir sama dengan jumlah penduduk yang hanya 1,6 juta, jika rata-rata waktu tinggal wisatawan selama tiga hari. Jika rata-rata masa tinggal mereka lebih lama, maka jumlah wisatawan akan lebih banyak dari warga setempat, pada saat bersamaan.
Namun, otoritas pemerintah kota setempat, Dewan Kota, mengatakan kasus perilaku tidak beradab hanya dilakukan oleh sekelompok kecil atau minoritas wisatawan. “Kebanyakan turis menghormati,” kata Agustí Colom, seorang anggota dewan yang bertanggung jawab atas pariwisata.
Colom menambahkan bahwa publikasi kasus-kasus turis yang berperilaku buruk mungkin terlalu berlebihan. “Media memperbesar insiden yang melibatkan turis.”
Akan tetapi, perilaku kasar bukanlah satu-satunya kekhawatiran yang ditimbulkan oleh warga lokal. Volume besar turis yang datang ke kota itu telah membebani sumber daya dan menaikkan harga dan sewa properti.
Sejumlah warga mengadakan sejumlah protes musim panas ini. Mereka menyerukan Dewan Kota untuk membatasi pariwisata. Protes baru-baru ini digelar pada 15 September 2018, dimana warga La Barceloneta berbicara menentang kejahatan dan juga pariwisata massal. Para pengunjuk rasa memegang spanduk yang bertuliskan, “Lebih aman, minim ketidaksopanan,” dan “Menolak booming pariwisata.”
Menurut Agustí Colom, Dewan Kota menyadari bahwa pariwisata adalah salah satu kekuatan pendorong utama ekonomi di kota itu. Dewan sedang bekerja untuk mendorong ‘rencana wisata yang berkelanjutan’. Sehingga dapat menyeimbangkan antara kebutuhan untuk menghasilkan pendapatan dan menjaga kualitas hidup warga kota.
“Kami bekerja untuk mengurangi dampak negatif pariwisata massal pada kehidupan sehari-hari penduduk Barcelona,” kata Colom.
“Sekarang ada lebih banyak petugas sipil untuk menjamin perilaku terhormat (wisatawan) dan kami telah mengurangi jumlah apartemen turis yang tidak berlisensi.”
Menurut laporan terbaru dari Lembaga Statistik Nasional Spanyol, harga perumahan telah tumbuh sebesar 9 persen di Catalonia. Secara nasional, tingkat pertumbuhan mencapai 7 persen. Ketika menyangkut harga sewa, tarif sewa bulanan rata-rata naik sekitar 20 persen antara 2015 dan 2018 di Barcelona. (ANNA LLADO/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA