Setidaknya tiga organisasi intelijen Tiongkok yang terpisah sedang mengumpulkan informasi tentang perwira militer Taiwan, menurut sebuah buku baru oleh mantan pejabat intelijen militer Taiwan yang mengungkapkan seberapa luas Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah melakukan spionase.
Letnan Jenderal Weng Yen-ching, mantan wakil direktur Biro Intelijen Militer Taiwan, mengatakan dalam bukunya, “The Chinese Communist Party’s Intelligence Organizations and Espionage Activities”, yang diterbitkan 25 September, bahwa satu departemen militer Tiongkok secara khusus ditugaskan untuk memantau panggilan telepon, dengan peralatan yang mendeteksi kata-kata kunci dan segera menandai semua percakapan telepon yang mengandung kata kunci tersebut.
Weng, yang telah melakukan kerja intelijen selama 35 tahun, juga menulis bahwa PKT datang untuk menguasai Tiongkok daratan dengan cara menyusup masuk ke posisi-posisi kunci pemerintah dan militer Taiwan. Dia berharap bukunya tentang kegiatan mata-mata PKT tersebut dapat membantu pemerintah Taiwan memperkuat pertahanannya.
Selama perang saudara Tiongkok, PKT telah mengalahkan Kuomintang, yang menyebabkannya melarikan diri ke pulau Taiwan. Pulau tersebut sejak itu menjadi negara demokrasi, dengan konstitusi, militer, dan mata uang sendiri. Namun, Beijing menganggapnya sebagai provinsi pemberontak yang harus bersatu kembali dengan daratan suatu hari, dengan kekuatan militer jika diperlukan. Beijing sejak itu mencari upaya-upaya militer, diplomatik, dan propaganda untuk melemahkan Taiwan.
Weng mengungkapkan bahwa pada akhir 2015, rezim Tiongkok telah mendirikan departemen militer baru yang disebut “pasukan pendukung strategis,” merupakan sebuah cabang militer independen yang ditempatkan di Divisi Keenam Kota Wuhan di Provinsi Hubei, Tiongkok tengah, yang bertugas mengumpulkan dan menganalisis intelijen teknis dari Taiwan, termasuk satelit dan pengawasan ketinggian; intersepsi telekomunikasi; dan mengumpulkan data intelijen dari panggilan-panggilan telepon internasional, faks, komunikasi telepon seluler, dan data internet.
Bagian dari Divisi Keenam tersebut tersembunyi di dalam Universitas Wuhan dengan nama pusat penelitian dan laboratorium komunikasi, kata Weng. Divisi ini telah mengerahkan setidaknya tiga stasiun pemantauan sinyal raksasa di Provinsi Fujian, sebuah provinsi tenggara tepat di seberang selat dari Taiwan, untuk memantau sinyal-sinyal radio.
Sementara itu, biro investigasi di bawah Departemen Pekerjaan Politik dari Komisi Militer Pusat (CMC) adalah unit utama yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan intelijen di ranah politik Taiwan. CMC adalah agensi kuat yang mengawasi kekuatan militer Tiongkok, dengan pemimpin Partai Xi Jinping sebagai ketuanya.
Cabang Shanghai dari agensi ini berfokus pada tentara nasional Taiwan, sementara Departemen Penghubung untuk Departemen Politik Umum di bawah Tentara Pembebasan Rakyat (nama resmi militer Tiongkok) telah membuat database yang berisi informasi pribadi tentang semua perwira militer Taiwan dengan posisi di atas kolonel, termasuk alamat rumah mereka, latar belakang akademis, dan data lain tentang kehidupan pribadi mereka.
Selain latar belakangnya di bidang intelijen, Weng juga telah mengabdi sebagai penerbit dan presiden dari majalah bulanan yang mempelajari Partai Komunis Tiongkok, serta ketua Cheng Sheng Broadcasting Corp., perusahaan media swasta Taiwan yang terkenal yang didirikan tahun 1950. (ran)
https://www.youtube.com/watch?v=o_tupgGXrp4