Xia Lin
Presiden AS Trump baru-baru ini mengumumkan akan memberlakukan bea masuk 10% terhadap produk impor dari Tiongkok senilai USD 200 milyar, menandakan perang dagang AS-RRT telah memasuki babak kedua, garis peperangan telah ditarik melebar, dari tahap pertama hanya USD 50 milyar melebar menjadi USD 200 milyar. PKT pernah mendeskripsikan hubungan dengan AS, ibarat suami istri, yang kadang kala bertengkar, tapi masih bersedia hidup bersama, tapi mengapa Trump tak mengakui hal yang sama, malah ingin pisah dengan PKT dan perang dagang, bahkan kian hari kian kencang?
Trump memberikan alasannya, seperti defisit dagang yang begitu besar, bea masuk yang tidak setara, PKT tidak menaati peraturan dagang, PKT memaksa perusahaan AS mengalihkan kekayaan intelektual mereka, dan lain sebagainya.
Semua ini tentunya sangat benar. Tapi disini, masih ada satu alasan yang mendasar, yang selama ini tidak pernah diungkap oleh Trump, yakni sekarang perekonomian AS telah terbelenggu serius oleh PKT, demi keamanan Negara, AS harus segera melepaskan diri dari PKT dari segi ekonomi dan industri.
Setelah RRT dibawa masuk ke dalam WTO oleh pemerintah Clinton di tahun 2001, dengan cepat menggunakan uang yang diperoleh dari perdagangan tidak adil dengan AS untuk mengembangkan perekonomiannya sendiri, dan dengan segera mengosongkan ekonomi, industri, dan militer Amerika.
Banyak pabrik Amerika yang pindah ke Tiongkok, tidak hanya mengakibatkan banyak warga AS kehilangan pekerjaan, juga menyebabkan ekonomi AS kian hari kian keropos, ketergantungan AS terhadap produk dari Tiongkok pun kian hari kian serius.
Apalagi produk kebutuhan sehari-hari, banyak produk ritel bikinan RRT telah menghimpit perusahaan warga AS hingga roboh. Dalam hal industri militer, AS juga semakin tergantung pada Tiongkok. Contohnya aluminium yang banyak dipergunakan pada pembuatan pesawat, roket, dan juga kapal perang.
Amerika yang menemukan aluminium, Amerika pernah menjadi negara pengekspor aluminium terbesar dunia, tapi hingga tahun 2017, industri aluminium yang tersisa di AS hanya 2 perusahaan saja, dengan 5 pabriknya, bahkan 3 pabrik tidak dapat beroperasi secara normal.
Di saat yang sama, RRT telah menjadi negara pengekspor aluminium terbesar dunia. Jika suatu hari Beijing berniat mempermainkan AS dengan tidak menjual aluminium bagi AS, maka kapal perang, roket, dan pesawat AS tidak akan bisa diproduksi.
Ketergantungan AS terhadap produk RRT yang sangat tinggi mencakupi juga unsur tanah jarang (UTJ atau REE, Rare Earth Element, Red.).
Akhir tahun 2017 dalam sebuah laporan Departemen Dalam Negeri AS disebutkan, di antara 23 jenis bahan mineral tambang krusial yang dibutuhkan, AS harus bergantung pada Tiongkok dengan mengimpor 20 jenis di antaranya, dan ini akan berdampak langsung pada keamanan nasional AS. Surat kabar “Washington Post” mengatakan sebelum tahun 1995, Amerika adalah negara penambang terbesar dunia, tapi sekarang RRT telah menggantikan AS menjadi negara penambang mineral yang krusial, padahal mulai produk ponsel sampai produksi industri militer sangat membutuhkan UTJ yang krusial ini.
Satu-satunya tambang UTJ Amerika telah menyatakan pailit di tahun 2015, ironisnya adalah tambang UTJ tersebut akhirnya dibeli oleh grup perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh China Rare Earth Corporation. Dengan kata lain, industri UTJ AS sebenarnya telah sepenuhnya dikuasai oleh PKT.
Selain itu menurut situs “Business Insider” tanggal 27 Juli lalu, belum lama ini Pentagon AS akan mengajukan sebuah laporan, yang menginvestigasi ketergantungan militer AS terhadap produk dari luar negeri.
Laporan itu menyebutkan, tingkat ketergantungan militer AS terhadap produk buatan RRTsangat besar, seperti ponsel Huawei dan ponsel ZTE yang selama ini menjadi bahaya terselubung bagi keamanan nasional, yang sejak awal telah masuk ke dalam toko-toko di pangkalan militer AS. Dan PKT memanfaatkan produk elektronik tersebut untuk melakukan penyelidikan terhadap AS.
Siapa pun tahu, disaat dua pihak berperang, jika salah satu pihak masih membeli bahan baku untuk membuat senjata dari pihak lawan, maka dipastikan akan kalah dalam pertempuran ini.
Jika PKT menguasai bahan baku utama produk militer dan kebutuhan sehari-hari, sebenarnya juga berarti PKT telah menguasai Amerika, apa daya AS untuk melawan, untuk menentang rezim hegemoni PKT? Jika AS takluk terhadap paham komunis, itu berarti seluruh dunia juga akan ikut takluk.
Trump telah melihat di balik ekonomi yang telah keropos dan ketergantungan akan produk-produk RRT, adalah ancaman serius terhadap keamanan nasional, adalah ancaman serius terhadap nilai universal negara Barat, maka di dalam negeri Trump menurunkan pajak secara drastis, memangkas habis aturan-aturan yang kurang logis, membuat industri mengalir balik, di luar negeri Trump melancarkan perang dagang terhadap RRT, dengan bea masuk tinggi mencegah produk made in China masuk ke Amerika.
Penyusupan PKT terhadap AS sangat serius, dan ambisi PKT untuk berkuasa telah disaksikan oleh seluruh dunia. (SUD/WHS/asr)