PARIS — Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan pada 1 Oktober dia tidak melihat hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok memburuk, sehari setelah perjalanannya ke Tiongkok dibatalkan dan ketegangan mulai memengaruhi hubungan militer.
Amerika Serikat dan Tiongkok terlibat dalam perang dagang, yang dipicu oleh kecaman Presiden AS Donald Trump bahwa Tiongkok telah lama berupaya mencuri kekayaan intelektual AS, membatasi akses ke pasarnya sendiri dan secara tidak adil memberikan subsidi kepada perusahaan-perusahaan milik negara.
Reuters melaporkan pada 30 September bahwa Tiongkok telah membatalkan pertemuan keamanan dengan Mattis yang telah direncanakan untuk bulan Oktober. Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Mattis tidak lagi pergi ke Tiongkok.
“Ada titik-titik ketegangan dalam hubungan itu, tetapi berdasarkan diskusi yang dihasilkan dari New York minggu lalu dan hal-hal lain yang kita hadiri, kita tidak melihat hal itu semakin buruk,” kata Mattis kepada sekelompok kecil wartawan yang bepergian bersamanya ke Paris.
“Kita hanya harus belajar cara mengelola hubungan ini … Kita akan menyelesaikan masalah ini,” tambah Mattis.
Mattis mengatakan dia akan berbicara dengan rekan Tiongkok-nya secara langsung “ketika waktunya tepat.”
Gesekan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut bergerak di luar perdagangan, dengan Trump menuduh Beijing berusaha ikut campur dalam pemilihan kongres.
Pada 30 September, kapal perusak Angkatan Laut AS berlayar di dekat pulau yang diklaim oleh Tiongkok di Laut China Selatan. Hanya beberapa hari sebelumnya, militer AS telah menerbangkan pesawat pengebom B-52 di sekitar Laut China Selatan tersebut.
Meskipun operasi seperti itu biasa terjadi, hal itu telah menyebabkan reaksi marah dari Tiongkok di masa lalu. Klaim Beijing di Laut China Selatan, tempat di mana sekitar $5 triliun kapal-kapal dalam perdagangan melewatinya setiap tahun, diperebutkan oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.
Baru-baru ini Tiongkok menolak permintaan kapal perang AS mengunjungi Hong Kong dan menunda pembicaraan militer gabungan lainnya sebagai protes terhadap keputusan AS dalam menjatuhkan sanksi terhadap badan militer Tiongkok dan pimpinannya.
Tiongkok telah sangat marah oleh tawaran-tawaran Amerika Serikat kepada Taiwan baru-baru ini.
Amerika Serikat pekan lalu telah menyetujui penjualan suku cadang untuk pesawat tempur F-16 dan pesawat militer lainnya senilai hingga $330 juta ke Taiwan.
Washington tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan tetapi terikat oleh hukum untuk membantunya dalam mempertahankan diri dan merupakan sumber persenjataan utama bagi pulau tersebut. Tiongkok secara teratur mengatakan Taiwan adalah masalah paling sensitif dalam hubungannya dengan Amerika Serikat.
“Kita baru saja menyelesaikannya, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, ketika kita saling mengecewakan satu sama lain, bagaimana kita akan menanganinya,” tambah Mattis. (ran)
https://www.youtube.com/watch?v=xCeXW4zo2zQ