EpochTimesId — Seorang veteran perang Vietnam, Frederick Hopkins, menggunakan keterampilan menembaknya untuk menyerang petugas Sheriff di Florence, South Carolina, Amerika Serikat pada 4 Oktober 2018. Pelaku menembaki tujuh petugas penegak hukum, yang hendak menggledah rumahnya. Salah satu polisi itu meninggal dunia.
Pihak berwenang mengatakan Hopkins menembaki para deputi Sheriff dari dalam rumah. Tersangka juga menyandera anak-anak sambil menembak dari jarak jauh ke arah petugas yang mengepung rumahnya di pinggiran kota.
Personel dengan tameng lapis baja dan senapan serbu otomatis dari departemen sheriff kemudian menyerbu masuk untuk mengevakuasi sandra yang terluka. Sandra yang luka-luka sempat tertahan selama dua jam, sebelum berhasil diselamatkan. Mereka akhirnya berhasil membebaskan anak-anak yang terluka itu, ketika tersangka berhasil ditangkap dan dibawa ke rumah tahanan.
“Petugas pergi ke sana tanpa mengetahui ada senjata yang dimiliki oleh tersangka,” kata Sheriff Florence, Kenney Boone pada konferensi pers.
“Peluru senjata api bertebaran di mana-mana. Posisi tersangka strategis, pandangannya dan jangkauan tembak-nya hingga beberapa ratus meter. Jadi dia punya keuntungan. Para petugas tidak bisa sampai ke lokasi orang-orang yang sedang terluka.”
Catatan menunjukkan bahwa pria 74 tahun itu, adalah seorang veteran perang Vietnam yang cacat. Dia adalah pengacara yang dipecat, yang menghadapi beberapa tuduhan kejahatan dalam beberapa tahun terakhir.
Pihak berwenang belum menjelaskan senjata apa yang digunakan oleh tersangka. Akan tetapi, Hopkins rupanya memiliki beberapa senjata, termasuk senapan M-14. Sebuah posting 2014 di halaman Facebook-nya mengatakan, dia merayakan ulang tahun ke-70 di sebuah lapangan tembak M-14. Dia membidik target dengan jenis senapan yang sama, dengan yang dia gunakan di Vietnam.
“Saya telah menembak secara kompetitif sejak 1984 dan menyukainya. Saya suka bau mesiu di pagi hari,” kata posting itu.
Posting lain dari tahun 2016 menampilkan gambar senapan yang disiapkan pada apa yang tampak seperti lapangan tembak. Dia mengatakan bahwa lokasi itu adalah turnamen menembak ‘South Carolina 3-Gun Silhouette Champion untuk 2011’.
Kekerasan itu mengejutkan orang-orang di daerah itu, di mana banyak orang telah berurusan dengan banjir dari badai Hurricane Florence. Baik Sheriff dan kepala polisi, menangis ketika mereka berbicara kepada wartawan setelah operasi penggrebekan berakhir.
Petugas yang terbunuh, Terrence Carraway, berusia 52, dari Darlington, baru saja mendapat lencana pengabdian selama 30 tahun masa kerja di Departemen Kepolisian Florence.
“Saya ingin Anda berdoa untuk keluarga yang kehilangan petugas polisi paling berani yang pernah saya kenal,” kata pemimpinnya, Allen Heidler.
WIS-TV melaporkan bahwa Hopkins dirawat di rumah sakit karena cedera kepala. Tersangka belum bisa diajak berbicara oleh petugas. WPDE-TV melaporkan Hopkins jatuh di tempat kejadian.
Kirby juga mengatakan bahwa surat perintah penggeledahan terkait kasus seorang pria berusia 27 tahun yang melakukan kekerasan seksual terhadap seorang anak asuh yang tinggal di rumah Hopkins.
Tiga deputi Florence County terluka ketika mencoba untuk melaksanakan surat perintah sekitar pukul 4 sore. Petugas lainnya tiba untuk membantu, dan mengepung rumah itu dari segala penjuru. Tersangka akhirnya menembak empat petugas polisi kota Florence, dengan satu orang mengalami luka sangat parah.
Boone memuji peralatan militer departemen Sherif yang dipimpinnya, karena membuat mereka berhasil mengevakuasi dan menyelamatkan orang-orang yang terluka dan terjebak dalam baku tembak.
“Terima kasih kepada MRAP kami, personel lapis baja, kami memastikan semua petugas yang tertembak dilindungi dan dibawa untuk perawatan medis,” katanya.
Dia tidak mengidentifikasi petugas yang terluka atau menggambarkan kondisi mereka. Belasungkawa dan dukungan terus mengalir untuk petugas yang terluka.
Ini adalah penembakan kedua terhadap sejumlah petugas polisi di Carolina Selatan tahun ini. Pada bulan Januari, seorang mantan bankir berusia 47 tahun, Christian McCall, menembak empat petugas di York County, dan menewaskan satu orang polisi.
Insiden Januari bermula ketika istri tersangka menelepon 911 untuk melaporkan bahwa sang suami memukulinya. Christian McCall mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Florence, sebuah kota di sudut tenggara pantai Carolina Selatan memiliki sekitar 37.000 penduduk. Ini adalah kota terbesar di wilayah yang dikenal sebagai Pee-Dee, di mana banjir dari Badai Florence menghancurkan kawasan timur dan selatan negara bagian. (AP/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA