EpochTimesId – Badan antariksa Amerika Serikat, NASA berusaha menurunkan spekulasi bahwa ada unsur sabotase yang menyebabkan lubang kecil di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) pada September 2018. Lubang itu muncul di sisi modul Rusia, yang berlabuh di ISS. Hingga kini, misteri itu masih belum terpecahkan.
NASA dalam sebuah pernyataan singkat yang dikeluarkan dari kantor pusatnya di Washington mengatakan bahwa Dimitri Rogozin, direktur umum badan antariksa Rusia, Roscosmos, dalam komentar publik pekan ini mengesampingkan cacat manufaktur sebagai penyebabnya. “Kesimpulan ini tidak berarti lubang dibuat dengan sengaja, atau dengan niat jahat,” ujar rilis NASA.
NASA mengeluarkan pernyataan ini karena beberapa kantor berita dan media massa, menafsirkan pernyataan Rogozin sebagai sebuah dugaan unsur kenyataan.
“Daripada memberikan kepercayaan yang lebih besar untuk dugaan kesengajaan. Mengesampingkan cacat manufaktur sebagai penyebab lubang itu, menunjukkan bahwa ini adalah masalah yang terisolasi. Masalah yang tidak secara pasti adapat mempengaruhi produksi masa depan,” sambung NASA.
Roscosmos dan NASA masing-masing telah membuka penyelidikan terpisah terhadap lubang selebar 2 milimeter yang terdeteksi pada akhir Agustus di dinding luar kapsul Soyuz milik Rusia. Kapsul itu sedang merapat ke stasiun luar angkasa, ketika operator keamanan di darat mendeteksi dan melaporkan adanya sedikit penurunan dalam tingkat tekanan udara di ISS.
Lubang itu kemudian telah ditambal dengan plester dan sealant, sehingga menghentikan kebocoran oksigen. Pejabat mengatakan kru saat ini, yang terdiri dari tiga astronot AS, dua kosmonot Rusia dan satu Jerman, tidak pernah berada dalam bahaya.
Rogozin sebelumnya meningkatkan kemungkinan tindakan yang disengaja dalam pernyataan yang diberitakan oleh kantor berita Rusia, RIA Novosti. Pernyataan itu dikutip pada awal bulan ini, yang mengatakan bahwa ada tangan yang tidak rapi pada saat membuat lubang, yang dibuktikan dengan adanya logam di sekitar lubang. NASA menolak berkomentar terhadap pernyataan itu.
Juru bicara NASA, Megan Powers mengatakan pada 3 Oktober 2018 bahwa pembaruan pemberitaan media tentang kemungkinan kerusakan yang disengaja pada modul Soyuz berasal dari ‘terjemahan kasar’ oleh beberapa kantor berita negara-negara Barat dari komentar terbaru Rogozin.
“Tidak ada yang mengatakan, dan tentu saja NASA tidak mengatakan, bahwa itu disengaja,” kata Powers.
Powers mengatakan bahwa, ‘kerusakan yang disengaja’ tetap menjadi salah satu dari sekian banyak kemungkinan. Namun, penyebab pasti masih dalam proses penyelidikan.
“Kami tidak berharap itu adalah ulah orang jahat. Kami tidak berpikir itu adalah kesimpulan yang paling mungkin.”
Dia juga mengatakan badan antariksa itu yakin bahwa asal-usul lubang pada akhirnya pasti akan dijelaskan. “Kami akan menemukan alasannya dan kami akan mengungkapkan alasannya, tidak peduli apa pun itu.”
NASA mengatakan, sebuah perjalanan ke luar angkasa sedang direncanakan sekitar bulan November 2018. Spacewalk akan bertujuan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi.
Astronot dan kosmonot lainnya akan bergabung dengan kru stasiun angkasa bulan ini. Mereka dijadwalkan akan diluncurkan dengan pesawat luar angkasa Soyuz MS-10 Rusia pada 11 Oktober 2018 dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan, menurut NASA.
NASA mengatakan administrator (pemimpin) baru, Jim Bridenstine, dijadwalkan untuk menghadiri peluncuran itu. Dia akan bertemu dengan Rogozin di sana, untuk pertama kalinya. (Reuters/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA