Epochtimes.id- Dampak dari empa Magnitudo 6,4 yang mengguncang wilayah Jawa Timur terus dilakukan pendataan. Gempa ini terjadi pada Kamis (11/10/2018) pukul 01:44:57 WIB, namun tidak berpotensi tsunami.
Data yang dirilis oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan gempa dirasakan di sejumlah kota/kabupaten di Jawa Timur.
Wilayah Jawa Timur yang merasakan gempa ini adalah Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kab. Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kab. Pasuruan Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang, Kab. Malang, Kab. Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kab. Mojokerto, dan Kota Mojokerto.
Dampak kerusakan akibat gempa ini di Sumenep sebanyak 25 rumah mengalami kerusakan di Kepulauan Sapudi, Sumenep, Jawa Timur.
Gempa ini menyebabkan tiga orang meninggal dunia di Desa Prambanan, Kec. Gayam – Sumenep sebagai akibat tertimpa tembok rumah. Korban lainnya sebanyak 8 orang mengalami luka-luka karena kejadian serupa.
Guncangan gempa dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di Sumenep dan Situbondo selama 2-5 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Sedang di daerah lain gempa dirasakan sedang selama 2-5 detik.
Berdasarkan analisis peta gempa dirasakan, intensitas gempa dirasakan III-IV MMI di Denpasar, III MMI di Karangkates, III MMI di Gianyar, III MMI di Lombok Barat, III MMI di Mataram, III MMI di Pandaan.
“Artinya gempa dirasakan ringan hingga sedang. Secara umum tidak banyak dampak kerusakan akibat gempa,” ungkap Sutopo. (asr)