Maroko Deportasi Ratusan Imigran yang Ditangkap di Perbatasan Spanyol

By Reuters via The Epochtimes

Epochtimes.id- Maroko mengatakan pihaknya mendeportasi 141 imigran yang ditangkap sehari sebelumnya ketika mereka berusaha mencapai pagar perbatasan dengan wilayah Spanyol, Melilla.

Satu migran meninggal setelah jatuh dari penghalang logam setinggi tujuh meter pada Minggu (21/10/2018).

Sementara itu, 22 orang lainnya dan 12 personel keamanan terluka.

Pihak berwenang Spanyol mengatakan sekitar 200 orang masuk ke Melilla dan dibawa ke pusat penerimaan. Tetapi sisanya yang gagal akan dikembalikan ke negara asal mereka, tanpa memberikan rincian kebangsaan orang-orang ini.

Maroko adalah negara bagi warga Afrika lainnya dapat kunjungi tanpa visa. Maroko telah menjadi pintu gerbang utama bagi para migran ke Eropa sejak Italia dan bantuan Uni Eropa bersikap kepada penjaga pantai Libya untuk menahan jumlah orang yang datang dari Libya.

Menurut badan pengungsi PBB, UNHCR, lebih dari 6.000 migran telah berhasil mencapai Melilla dan wilayah Spanyol, Ceuta.

Sejumlah migran lainnya membayar penyelundup untuk membawa mereka menyeberangi laut 14 km ke Spanyol.

UNHCR mengatakan sebagian besar kedatangan di Spanyol adalah laki-laki, terutama dari Guinea, Mali dan Maroko.

Pada Juli, 800 migran menyerbu pagar Ceuta yang memicu tindakan keras oleh pihak berwenang Maroko. Otoritas Markok telah mengusir para migran ke bagian selatan negara yang jauh dari perbatasan dengan Spanyol.

Berdasarkan perjanjian bilateral, Spanyol mengembalikan 24 migran ke Maroko pada Sabtu yang telah mencapai kepulauan Chafarinas, wilayah lain di luar pantai Afrika Utara. Termasuk 116 migran lain yang berhasil melompati pagar perbatasan Ceuta pada Agustus lalu. (asr)