EpochTimesId – Kota Venesia di Italia dibanjiri oleh air pasang yang luar biasa pada 29 Oktober 2018. Banjir membuat tiga perempat dari kota laguna yang terkenal sebagai kota wisata tergenang air.
Bencana ini datang ketika sebagian besar wilayah Italia juga mengalami banjir dan angin kencang. Hujan dan angin menumbangkan pohon dan benda-benda lain, menewaskan enam orang. Sejauh ini, sebanyak enam warga meninggal dunia akibat insiden cuaca buruk itu.
Turis dan warga terlihat sama-sama mengenakan sepatu bot tinggi ketika melewati jalan-jalan di Venesia, setelah angin kencang menaikkan permukaan air lebih dari 5 kaki sebelum surut. Ketinggian banjir bahkan rata-rata melebihi trotoar yang posisinya lebih tinggi dari jalan raya.
Warga dan turis pada kawasan rawan di Venesia, bahkan terpaksa dievakuasi. Sementara petugas transportasi menutup sistem bus air, atau perahu umum, kecuali rute menuju pulau-pulau terpencil dan khusus untuk keadaan darurat.
Venesia memang sering banjir ketika angin kencang mendorong air dari laguna. Akan tetapi, tingkat banjir pada hari Senin diluar kebiasaan. Debit genangan air dan banjir ini adalah yang tertinggi sejak Desember 2008, menurut statistik otoritas Kota Venesia.
Walikota Venesia, Luigi Brugnaro mengatakan serangkaian rintangan bawah laut yang sedang dibangun di laguna akan mencegah banjir. Proyek itu, yang dijuluki Moses, sudah lama tertunda. Proyek itu dilanda krisis pembengkakan biaya dan skandal korupsi.
Brugnaro mengatakan dia telah meminta untuk berbicara dengan Perdana Menteri Giuseppe Conte untuk menekankan urgensi proyek, yang akan meningkatkan hambatan terhadap air laut ketika ombak mencapai 43 inci. Ketinggian gelombang itu terjadi, rata-rata, empat kali setahun di Venesia.
Warga dan pedagang biasanya memperkuat pintu rumah dan toko mereka dengan panel logam atau kayu untuk mencegah air memasuki lantai bawah. Namun, foto di media sosial menunjukkan bahwa para pemilik toko kali ini harus menggunakan pompa air untuk mencoba melindungi barang dagangan mereka.
Banyak dari wilayah di Italia berada di bawah status siaga banjir akibat hujan lebat. Masalah itu diperburuk oleh kurangnya pemeliharaan sungai di negara itu. Angin kencang menumbangkan pepohonan yang menewaskan orang yang lewat di empat insiden di Naples, Lazio, dan Liguria.
Para pejabat menutup tempat-tempat wisata utama di Roma, termasuk Colosseum dan Forum Romawi lebih awal, karena hujan lebat.
Gubernur daerah Veneto, Luca Zaia mengatakan banjir minggu ini bisa mencapai tingkat banjir pada tahun 1966 yang melanda Venesia dan Florence.
Kementerian Dalam Negeri mendesak para pejabat di daerah yang dilanda badai, sekitar setengah dari negara itu, untuk mempertimbangkan menutup sekolah dan kantor untuk hari kedua pada 30 Oktober 2018, waktu setempat. (AP/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA