Epochtimes.id- Jaksa penuntut umum Arab Saudi sedang mencari hukuman mati terhadapĀ lima orang dari 11 tersangka yang dituduh melakukan pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi.
Wakil jaksa dan juru bicara umum Shalaan Al-Shalaan, kepada wartawan di Riyadh pada Kamis (15/11/2018) merinci kronologi pemubunuhan terhadap Khashoggi yang tewas di konsulat Istanbul dengan suntikan mematikan. Tubuhnnya kemudian dimutilasi dan dikeluarkan dari gedung konsulat.
Versi Jaksa Saudi menyebutkan, bagian tubuh Khashoggi kemudian diserahkan kepada agen lokal Turki di luar wilayah konsulat.
Dia menambahkan bahwa sketsa agen telah disiapkan dan akan diserahkan kepada pihak berwenang Turki.
Dia mengatakan kepala tim negosiasi Khashoggi adalah orang yang memerintahkan pembunuhan korban. Dia menambahkan bahwa penyelidikan terhadap keberadaan tubuh wartawan Saudi sedang berlangsung.
Jubir Jaksa Saudi ini memaparkan misi tim tersebut adalah untuk membujuk Khashoggi, yang telah lama tinggal di AS agar kembali ke Kerajaan.
Keputusan untuk membunuhnya diambil di Istanbul dan setelah kepala negosiasi mengunjungi konsulat. Dia menyadari tidak mungkin membawa Khashoggi hidup-hidup jika dia menolak untuk bekerja sama.
Menanggapi pertanyaan oleh koresponden Bloomberg, Al-Shalaan mengatakan kepemimpinan Saudi tidak memiliki keterlibatan atau pengetahuan tentang perintah untuk membunuh Khashoggi.
Jaksa mengatakan mantan penasihat telah bertemu dengan tim yang diperintahkan untuk memulangkan Khashoggi.
Al-Shalaan mengatakan penasihat itu, yang diyakini sebagai mantan penasihat Pengadilan Royal Saud Qahtani, telah dilarang bepergian dan masih dalam penyelidikan.
Arab Saudi telah meminta Turki menandatangani perjanjian kerja sama untuk menyelidiki kasus pembunuhan Khashoggi.
“Kami telah meminta otoritas Turki yang bersaudara untuk menandatangani mekanisme kerjasama khusus kasus ini untuk memberi mereka hasil penyelidikan,” kata Al-Shalaan, menambahkan bahwa “jaksa penuntut umum masih menunggu tanggapan atas permintaan ini. ”
Dia mengatakan, insiden itu dimulai pada 29 September “pada saat dikeluarkannya perintah untuk membawa kembali korban ke Kerajaan dengan cara persuasif, jika tidak, dengan kekerasan.”
Perintah itu dikeluarkan oleh mantan wakil presiden Intelijen Saudi, Ahmad Assiri kepada komandan misi.
Komandan misi membentuk sebuah tim beranggotakan 15 orang yang mencakup tiga kelompok – negosiasi, intelijen dan logistik – untuk membujuk Khashoggi agar kembali ke Kerajaan.
Assiri meminta Qahtani memberi nasehat kepada kelompok negosiasi dalam tim karena hubungannya sebelumnya dengan Khashoggi.
Qahtani percaya Khashoggi telah jatuh di bawah pengaruh kelompok-kelompok asing dan negara-negara yang bermusuhan dengan Arab Saudi. Kehadiran Khashoggi di luar Kerajaan dinilai merupakan ancaman bagi keamanan nasional. Dia mendorong tim untuk membujuk Khashoggi agar kembali ke negara asalnya.
Jaksa mengatakan komandan misi menghubungi seorang ahli forensik untuk bergabung dengan tim bertujuan membersihkan bukti dari tempat kejadian “dalam kekuatan kasus harus digunakan untuk mengembalikan korban.”
Al-Shalaan mengatakan ahli forensik bergabung dengan tim tanpa sepengetahuan atasannya.
“Penyelidikan telah menyimpulkan bahwa kejahatan itu dilakukan setelah pertengkaran fisik dengan korban terjadi,” kata Al-Shalaan.
“Dia dipaksa menahan diri dan disuntik dengan sejumlah besar obat tertentu mengakibatkan overdosis yang menyebabkan kematiannya.”
“Investigasi telah mengidentifikasi mereka yang memerintahkan dan melakukan pembunuhan, dengan total lima orang yang mengaku melakukan pembunuhan.”
Kelima orang ini belum disebutkan statusnya sesuai prosedur hukum Saudi.
Hasil investigasi Saudi mengidentifikasi lima orang yang memindahkan jasad Khashoggi dari gedung konsulat dan dua orang yang membuang pakaian dan barang-barangnya, termasuk arloji dan kacamatanya.
Penuntut menemukan kamera pengintai di dalam konsulat telah dinonaktifkan, dan mereka telah mengidentifikasi individu yang bertanggung jawab.
Setelah pembunuhan itu, komandan misi menulis laporan palsu kepada Assiri bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung konsulat setelah mereka gagal membujuknya kembali ke Arab Saudi. (asr)
Sumber : Arabnews