Presiden Baru Meksiko Langsung Bicara Tindak Kekerasan

EpochTimesId – Pada hari pertamanya menjabat, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador memaparkan rencana untuk mengakhiri pelanggaran hukum yang masif. Pemerintahannya akan mendukung pembentukan penjaga nasional yang baru. Itu adalah sebuah inisiatif yang berisiko mengganggu soliditas sebagian pendukungnya, yang selama ini dikenal mendukung pendekatan yang tidak terlalu militerisme.

Dalam pidato Minggu (2/12/2018) pagi, presiden ‘beraliran politik kiri’ pertama Meksiko dalam beberapa dekade ini, beberapa kali menyampaikan penekanan selama kampanye tentang rekonsiliasi damai dan bahkan amnesti bagi beberapa pihak yang terlibat dalam perang narkoba melelahkan di negara itu. Dia menawarkan pendekatan yang lebih tradisional yang didefinisikan oleh lebih banyak tentara dan polisi.

“Kita harus menyesuaikan diri dengan era baru,” katanya, diapit oleh para jenderal di sebuah pangkalan militer di ibukota, sambil menekankan bahwa kebijakan keamanannya juga akan menghormati hak asasi manusia.

Pada fase pertama rencananya, pasukan penjaga nasional berkekuatan 60.000 personil yang terdiri dari tentara, angkatan laut dan polisi federal lainnya akan memerangi kejahatan. Sementara reformasi konstitusional akan diupayakan untuk memperkuat strategi baru (demiliterisasi).

Lopez Obrador mengatakan strategi ini akan dimasukkan ke dalam pemungutan suara publik (jajak pendapat), yang kemungkinan akan digelar pada bulan Maret. Fase kedua akan menambah kekuatan militer tambahan untuk upaya itu.

“Orang-orang Meksiko membutuhkan pasukan bersenjata mereka untuk mengatasi masalah ketidakamanan dan kekerasan ini sekarang,” kata Lopez Obrador, yang sering berbalik ke arah petugas berseragam yang berkumpul di belakangnya untuk berbicara langsung kepada mereka.

“Kami memilih rencana ini karena kami mempercayai angkatan bersenjata,” kata Lopez.

Selama belasan tahun terakhir, pasukan keamanan Meksiko telah menumbangkan beberapa gembong obat-obatan terlarang. Namun lebih dari 200.000 orang kehilangan nyawa, dan puluhan ribu lainnya dilaporkan menghilang sejak pendekatan yang berfokus pada militer dimulai pada 2006.

Beberapa tahun terakhir jumlah catatan pembunuhan meningkat, termasuk di beberapa tujuan wisata paling terkenal di negara itu seperti Acapulco dan Los Cabos.

Selama kampanye, petugas keamanannya menguraikan rencana untuk mengurangi masa tahanan di penjara bagi beberapa kejahatan, serta kontrol yang lebih ketat terhadap senjata. Strategi tersebut bersandar pada ‘keadilan transisional’, yang sering melibatkan kelonggaran bagi mereka yang mengaku bersalah. Komisi kebenaran akan menyelidiki kekejaman dan pemberian reparasi bagi para korban.

Presiden baru ini belum merinci bagaimana kebijakan tersebut akan diimplementasikan. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

FOKUS DUNIA

NEWS