Epochtimes.id- Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, hingga pukul 21.00 WIB, Sabtu (2/2/2019) hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 52 kali.
BMKG sebelumnya merilis men telah terjadi gempabumi dengan parameter sebagai berikut:
Hari, Tanggal, Pukul : Sabtu, 02 Februari 2019, 16:27:34 WIB Kekuatan M 6.1
Lokasi : 2.92 LS dan 99.98 BB
Kedalaman : 26 Km
Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly mengatakan empabumi dengan magnitude paling kuat ini berpusat di laut pada jarak 105 km arah Tenggara Kota Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat.
“Dari hasil pemodelan tsunami tidak memicu terjadinya tsunami,” ungkapnya dalam keterangan tertulis BMKG.
Secara keseluruhan ada 5 aktivitas gempa yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat yaitu magnitudo 5,3 6,1 5,3 5,9 dan 5,0. BMKG terus memonitor perkembangan gempabumi susulan dan hasilnya akan diinformasikan kepada masyarakat melalui media.
Adapun dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat dirasakan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Solok II-III MMI Padang, Pariaman, Painan III-IV dan Kepulauan Mentawai (Tua Pejat,Pagai Selatan) IV-V MMI.
Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Berdasarkan data sementara tercatat Puskesmas Sikakap rusak ringan, Mercusuar yang sudah tidak berfungsi roboh.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust Segmen Pagai yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra.
Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault).
Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat :
– Agar tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD setempat, serta informasi
dari BMKG. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggungjawab mengenai gempabumi dan tsunami.
– Agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil.
(asr)