Epochtimes.id- Pemadaman listrik berskala besar telah terjadi di Venezuela pada, Kamis (7/3/2019). Meskipun beberapa daerah sudah berangsur pulih 2 hari kemudian, tetapi masih banyak tempat yang tidak berlistrik, sehingga seluruh negari berada dalam kekacauan.
Organisasi non-pemerintah Codevida mengatakan bahwa pemadaman menyebabkan pasien penyakit ginjal yang parah tidak dapat menerima dialisis darah, akibatnya ada 15 orang pasien yang meninggal dunia.
Di bawah pemerintahan Maduro, keruntuhan ekonomi negara itu dan mata pencaharian rakyat telah menyebabkan situasi negara yang bergejolak semakin memburuk.
Pada 9 Maret, ribuan orang berbondong-bondong menuju jalan-jalan di ibukota untuk mendukung pemimpin oposisi dan presiden sementara Juan Guaido.
Francisco Valencia, otoritas kelompok perawatan kesehatan Codevida mengatakan pada 10 Maret bahwa hingga saat ini, di seluruh negeri ada 17 orang pasien yang harus menjalani hemodialisis (cuci darah) telah kehilangan nyawa mereka. Saat ini kemungkinan 100 % peralatan hemodialisis menjadi lumpuh.
Ia mengingatkan bahwa ada sebanyak 10.200 orang warga Venezuela yang membutuhkan cuci darah, terputusnya aliran listrik menjadi ancaman bagi mereka.
Selain itu, perangkat bantu pernapasan University Hospital of Caracas yang tidak bekerja karena putusnya aliran listrik, juga menyebabkan pasien meninggal dunia. Di berbagai daerah sudah dilaporkan adanya korban. Oposisi menyebutkan, puluhan orang warga tewas akibat insiden mati listrik itu.
Tidak jarang Venezuela mengalami mati listrik, tetapi tidak separah yang terjadi pada 7 Maret lalu itu. Pada saat itu, hampir seluruh negeri berada dalam kegelapan. Tidak hanya transportasi mengalami gangguan, persediaan air bersih dan pelayanan masyarakat menjadi ambrul adul. Rumah sakit pun tidak mengalami mati listrik juga.
Presiden Venezuela Maduro pada (9/3/2019) bahwa ketika 70 % catu daya listrik telah dipulihkan,. Namun, Maduro justru menyalahkan serangan siber baru menyebabkan pihak berwenang gagal mengembalikan catu daya nasional dengan lancar.
Menteri Komunikasi Jorge Rodriguez mengatakan bahwa sistem kontrol otomatis di Guri mendapat serang cyber adalah penyebab utama dari pemadaman awal. Listrik di 80 % wilayah Venezuela disuplai dari pembangkit listrik di Guri.
Para ahli mengatakan bahwa masalah listrik Venezuela adalah karena kurangnya investasi dalam infrastrukturnya. Namun, rezim Maduro secara konsisten menghubungkan pemadaman listrik dengan faktor eksternal. (sin/asr)
Video Rekomendasi :
https://www.youtube.com/watch?v=-awjffyF_Ds