Epochtimes.id- Beberapa waktu lalu terjadi insiden asap limbah beracun yang dibuang ke sungai Kim Kim Johor, Malaysia.
Limbah beracun ini menyebabkan penduduk setempat yang keracunan meningkat menjadi lebih dari 2.000 orang, termasuk lebih dari 500 guru dan siswa.
Pihak berwenang setempat telah memerintahkan untuk menutup lebih dari 200 sekolah dan taman kanak-kanak di daerah yang terkena dampak. Departemen terkait tengah meningkatkan upaya pembersihan sungai Kim Kim.
Liputan media menyebutkan, insiden itu terjadi di dekat kota industri Pasir Gudang, Johor Bahru, Malaysia. Gas beracun tersebut muncul setelah sebuah truk diyakini membuang limbah ke sungai Kim Kim.
Limbah yang dibuang secara ilegal adalah pelumas yang biasa digunakan dalam mesin kapal, yang dapat mengeluarkan asap beracun yang mengandung gas rawa dan benzena. Diperkirakan lebih dari 40 metrik ton zat beracun itu dibuang ke Sungai Kim Kim.
Menurut penyelidikan dari Biro Lingkungan Negara Bagian Johor, bahwa pada 6 Maret lalu, limbah kimia beracun dibuang secara ilegal di sungai Kim Kim. Tidak hanya mencemari sumber air, tetapi juga mengeluarkan bau kimiawi yang menyengat. Akibatnya, 103 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan seperti mual dan muntah.
Menurut sumber resmi, hingga pada Jumat (15/3/2019), lebih dari 2.300 orang telah menghirup asap beracun, 113 diantarnya harus dirawat di rumah sakit untuk perawatan.
Sementara belum dilaporkan adanya korban tewas akibat insiden itu. Â Saat ini para ahli limbah berbahaya dan militer memakai peralatan perlindungan lengkap, membersihkan limbah beracun di sungai Kim Kim, Johor Bahru, Johor, Malaysia.
Menteri Lingkungan Hidup Malaysia Yeo Bee Yin, mengatakan pihak berwenang telah menangkap tiga tersangka pembuangan limbah pasca penyelidikan insiden tersebut. Tersangka utama yang mengakibatkan pencemaran serius adalah salah satu pabrikan daur ulang ban ilegal.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia mengingatkan warga setempat agar tidak keluar dan beraktivitas dalam waktu dekat ini.
Masyarakat diimbau memakai masker N95 atau masker sejenis lainnya saat keluar masuk. Jika mengalami gejala seperti pusing, mual, atau kesulitan bernapas, diimbau segera periksakan diri di rumah sakit. (jon/asr)
Sumber : NTDTV.com