oleh Gao Shan
Seorang pejabat Pentagon Amerika Serikat mengungkapkan pada Senin 25 Maret lalu mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan bekerja sama dengan pesaing Huawei yakni Nokia dan Ericsson.
Rencana ini dilakukan dalam rangka pengembangan internet generasi ke lima (5G).
Langkah Pentagon bersamaan ketika Amerika Serikat semakin menyingkirkan produsen peralatan telekomunikasi Tiongkok Huawei.
Ellen Lord, Wakil Direktur Pengadaan dan Pemeliharaan dari Kementerian Pertahanan AS mengatakan : “Saya tidak yakin apakah kita dapat menemukan solusi murni AS yang komprehensif. Kita sedang bernegosiasi dengan Ericsson dan telah melakukan banyak negosiasi dengan Nokia.”
Ellen Lord yang bertanggungjawab terhadap pembeli senjata utama Pentagon mengatakan pada saat yang sama, Amerika Serikat sedang meletakkan fondasi untuk mengembangkan teknologinya sendiri dalam mendukung pengembangan komunikasi 5G.
Sebelumnya, beberapa operator telekomunikasi di Amerika Serikat telah meluncurkan layanan komunikasi 5G di beberapa kota. Namun keempat operator nasional diperkirakan akan meluncurkan layanan komunikasi 5G pada akhir tahun ini.
Amerika Serikat terus memperingatkan Eropa untuk tidak menggunakan produk Huawei. AS menilai peralatan Huawei dapat digunakan oleh pemerintah Tiongkok untuk melakukan kegiatan spionase.
Pihak Huawei telah berupaya untuk membantah tuduhan dengan mengajukan gugatan terhadap pemerintah AS tentang masalah ini pada awal Maret ini. Akan tetapi, tidak membebaskan negara-negara Barat dari kewaspadaan mereka terhadap Huawei. Beberapa negara Eropa mulai menolak Huawei dan memilih untuk bekerja sama dengan Ericsson dan Nokia.
Perusahaan telekomunikasi terbesar Denmark, Tele Danmark Communications atau TDC pada Senin (18/3/2019) bahwa berdasarkan alasan keamanan, perusahaan telah memilih produsen peralatan telekomunikasi Swedia Ericsson untuk menggantikan pemasok Tiongkok Huawei sebagai pemasok nasionalnya. Ericsson telah ditunjuk sebagai mitra untuk mengembangkan jaringan seluler 5G.
Pada saat yang sama, Ellen Lord mengatakan bahwa diskusi antara militer AS dan militer Eropa tentang masalah jaringan 5G di masa depan telah berjalan dengan lancar.
Lord mengatakan pihak militer kedua pihak sebenarnya sedang melangsungkan dialog yang luas tentang arah pembangunan 5G.
“Kami telah melihat bahwa banyak sekutu Eropa kami cenderung untuk bekerja sama dengan kami dalam hal ini,” katanya. (sin/asr)