EpochTimesId – Pewaris harta kekayaan Coca Cola, Alkiviades ‘Alki’ David, ditangkap di Pulau Karibia St. Kitts, bersama ganja senilai 1,3 juta dolar AS, 5.000 tanaman ganja, dan sejumlah benih yang tidak terhitung. Dia juga kedapatan membawa produk terkait ganja lainnya pada 9 Mei 2019 lalu.
Dia ditangkap bersama dengan rekan bisnisnya, triliuner Chase Ergen. Duo ini bepergian dengan aktor Jonathan Rhys Meyers dengan jet pribadi, menurut Daily Mail.
David, 50 tahun, adalah seorang miliarder Yunani dengan kekayaan bersih 2,8 miliar dolar AS. Dia adalah anggota keluarga Leventis dan pemangku kepentingan utama dalam Grup Leventis-David yang memiliki pabrik pembotolan Coca-Cola Hellenic di 28 negara.
“Ibu mertua dan istri Jonathan Rhys Meyers sempat kabur. Kami meninggalkan bandara setelah pencarian gagal, tetapi mereka kemudian ditangkap setelah mencoba meninggalkan pulau itu beberapa hari kemudian,” kata David kepada Daily Mail.
Kepolisian The Royal St. Christopher and Nevis, mengatakan David ditahan oleh Unit Anti-Narkotika di Bandara Internasional RLB atas tiga surat perintah.
“David didakwa atas Kepemilikan dengan Niat untuk Memasok, Kepemilikan Obat-Obatan Terlarang, dan Impor Obat-obatan Terlarang ke Federasi. Ini terkait dengan penyelidikan yang diluncurkan pada 7 Mei 2019 tentang keadaan di sekitar bahan yang diduga ganja di pesawat pribadi,” kata rilis oleh otoritas polisi setempat di Facebook.
David muncul di Pengadilan Hakim Basseterre pada 10 Mei 2019. Namun, dia kemudian dibebaskan dengan uang jaminan senilai 30.000 dolar AS. Dia harus menyerahkan semua dokumen perjalanannya dan diperintahkan untuk melapor ke Kantor Polisi Teluk Frigate setiap hari.
Dia dijadwalkan untuk hadir kembali pada persidangan di Pengadilan Hakim Basseterre pada hari Selasa (21/5/2019) depan.
Fox News melaporkan bahwa ganja dimaksudkan untuk dijual berdasarkan peraturan hukum baru di wilayah tersebut.
David mengatakan kepada St. Kitts dan Nevis Observer, sebuah media lokal bahwa dia memiliki kesepakatan dengan empat petani di St. Kitts yang sedang mengolah 500 hektar tanah rakyat.
Ergen ditangkap beberapa hari kemudian karena memiliki obat-obatan yang menurut David adalah obat ketamin dan obatnya. Dia menyebut penangkapan Ergen sebagai ‘langkah antisipasi’.
“Ini adalah obat untuk bipolar. Dia sedang berbicara dengan Perdana Menteri Harris ketika dia tiba-tiba ditangkap. Dia akan memasuki malam kedua di balik jeruji besi,” kata David.
Laporan media mengatakan bahwa tim hukum David dan Ergen telah tiba dari Inggris. Mereka akan mengajukan gugatan hukum terhadap PM Harris dan pemerintah setempat pekan ini.
Pengacara Santo Kitts, Dr. Henry Browne mengatakan bahwa secara umum kepemilikan biji ganja adalah legal. Akan tetapi pertumbuhan tanaman ganja adalah ilegal.
“Pemilikan biji ganja semata-mata bukanlah kejahatan,” kata Dr. Browne. “Apa yang merupakan kejahatan adalah memiliki benih dan mencapai kesepakatan untuk menanam benih. Menanam benih untuk tujuan budidaya adalah kejahatan.”
“Juga ilegal berkonspirasi untuk menanam atau mengolah ganja. Setelah setuju untuk mengambil langkah menuju penanaman ganja, Anda telah membuat pelanggaran (hukum),” katanya.
Kantor Perdana Menteri, Dr. Timothy Harris mengeluarkan pernyataan pers yang tidak menyebutkan nama-nama spesifik tetapi mengatakan, “Warga non-nasional (warga asing) tidak akan diizinkan untuk mendapatkan keuntungan atas warga negara, ketika negara itu akan membangun industri ganja.”
Menurut media setempat, pernyataan itu menambahkan bahwa pemerintah juga belum memberikan izin kepada siapa pun untuk mengimpor tanaman atau benih ganja ke wilayah hukum Federasi itu. “Dan bahwa [pemerintah] belum melakukan pembicaraan dengan orang asing mengenai mendirikan usaha untuk berdagang ganja.” (VENUS UPADHAYAYA/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
Simak Juga :