Pembakar Bendera Amerika Dekat Gedung Putih Ditangkap Dinas Rahasia

ETIndonesia – Dinas Rahasia Amerika Serikat (Secret Service) mengatakan dua orang ditangkap dalam insiden pembakaran bendera negara pada peringatan Hari Kemerdekaan di Pennsylvania Avenue, di depan Gedung Putih. Penangkapan dilakukan sekitar satu jam sebelum Presiden Donald Trump hadir dalam acara ‘Salute to America’ di Lincoln Memorial, menurut sebuah pernyataan oleh Secret Service di Twitter.

Cabang militer yang diantaranya bertugas sebagai Paspampres itu mengatakan bahwa satu orang ditangkap karena melakukan kejahatan terhadap seorang polisi dan pembakaran yang berbahaya. Satu orang lainnya ditangkap karena menghalangi penyelidikan polisi dan melawan ketika akan ditangkap.

Dua petugas Secret Service berseragam menderita luka ringan saat berusaha melakukan penangkapan. Mereka dievakuasi ke rumah sakit untuk perawatan luka ringan. Salah satu dari mereka yang ditangkap juga dievakuasi ke rumah sakit.

Secret Service mengatakan pembakaran terjadi juga melanggar batas izin yang dikeluarkan oleh otoritas pengelola taman, National Park Service.

Menurut CNN, pengunjuk rasa ‘sayap kiri’ di luar Gedung Putih telah membakar bendera tersebut. Insiden akhirnya memuncak dalam dua peristiwa penangkapan.

Protes, yang berubah menjadi bentrokan yang sengit, terjadi hanya beberapa blok dari kerumunan yang berkumpul untuk menyaksikan pidato Trump dan pertunjukan kembang api Trump Fourth July di National Mall.

Dipimpin oleh aktivis radikal Joey Johnson, sebuah kelompok dari Partai komunis Revolusioner AS, dan organisasi afiliasinya membakar bendera Amerika di luar ketika mereka meneriakkan, “Amerika tidak akan pernah hebat.”

Dinas Rahasia turun tangan dengan cepat untuk memadamkan api.

https://twitter.com/NYCRevClub/status/1146889163825995787

“Bakar, sayang, bakar,” teriak para pengunjuk rasa.

Dalam rilis berita sebelum insiden itu, Johnson mengatakan dia memimpin protes dan dia akan berbicara kepada orang-orang di dunia. “Agar mereka tahu bahwa ada orang di dalam perbatasan negara ini yang berdiri dengan orang-orang di luar sana, di seluruh dunia,” ujarnya.

https://twitter.com/FordFischer/status/1146909772509323268

Beberapa pemrotes, Johnson termasuk di antara mereka, dikawal dari tempat kejadian dengan diborgol oleh Secret Service. Sebuah rilis berita setelah acara dari Partai komunis Revolusioner mengatakan Johnson termasuk di antara mereka yang ditangkap.

Johnson sebelumnya mengatakan dalam sebuah video yang diposting online bahwa dia berencana membakar bendera dengan cara dan di tempat yang akan cukup legal.

Johnson juga dikenal karena kemenangan gugatan di Mahkamah Agung pada tahun 1989. Putusan MA AS yang menjatuhkan hukuman kepada negara bagian di Texas yang melarang pembakaran bendera Amerika.

Tidak ilegal membakar bendera negara di AS. Namun, Trump mengatakan pada 15 Juni bahwa Dia mendukung amandemen peraturan yang akan melarang pembakaran bendera Amerika.

“Senator Steve Daines mengusulkan Amandemen untuk BAN yang kuat untuk (tindakan) membakar Bendera Amerika kita. Sangat Cerdas!” Trump menulis di Twitter pada 15 Juni 2019.

Daines (Republikan) baru-baru ini mengusulkan amandemen konstitusi yang akan melarang pembakaran bendera. Dengan alasan karena bangsa itu merayakan Hari Bendera.

“Bendera Amerika Serikat kami adalah simbol kebebasan abadi yang menceritakan kisah Amerika, kisah perjuangan kebebasan abadi kami,” kata Daines dalam siaran pers pada 14 Juni.

“Mengingat pengorbanan semua orang yang membawa warna-warnanya ke dalam pertempuran, bangsa kita harus selalu memberi bendera kehormatan dan harga diri yang seharusnya.”

Daines, yang berbagi surat resmi Trump dalam mendukung langkahnya, baru-baru ini memperkenalkan amandemen selama tiga tahun berturut-turut dan mengatakan bahwa upaya terbarunya adalah ‘reintroduksi’ dari amandemen yang sama. (The Associated Press, CNN Wire, dan Zachary Stieber/MIMI NGUYEN LY/NTD News/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M