Epochtimes.com
Pemerintah Belanda akan mengembalikan mahkota abad ke-18 yang sudah lama disimpan. Mahkota itu dilapisi tembaga dengan ukiran Yesus bersama keduabelas murid-Nya.
Mahkota itu disimpan oleh seorang pengungsi Ethiopia yang sudah memiliki warga negara Belanda melalui proses naturalisasi. Ia bernama Sirak Asfaw. Menurut para ahli, mahkota itu merupakan salah satu kerajinan paling berharga.
Sirak Asfaw kini sebagai konsultan manajemen untuk pemerintah Belanda. Melansir dari BBC, ia mengungkapkannya dalam wawancara di apartemennya di Rotterdam, tentang bagaimana ia menyimpan barang berharga tersebut.
Ia menceritakan bahwa, dirinya menetap di Belanda selama “Teror Merah” yang melakukan pembantaian di Ethiopia pada akhir tahun 1970-an. Ia juga telah membantu untuk mengungsikan banyak rekan senegaranya, termasuk pilot dan diplomat. Serta para pengungsi yang telah mengalami kesulitan di Ethiopia.
Pada bulan April 1998, ketika ia sedang mencari suatu dokumen, ia secara tidak sengaja menemukan sebuah koper berisi mahkota yang ditinggalkan oleh pengunjung.
Sirak Asfaw kepada BBC mengatakan, setelah dirinya menemukan barang aneh itu, ia berkata kepada dirinya sendiri bahwa kurang baik, jangan-jangan dikira mencuri. Benda itu seharusnya adalah harta nasional Ethiopia”.
Sirak Asfaw tidak mengungkap siapa pemilik koper tersebut. Ia hanya mengutarakan kepada pihak lainnya bahwa mahkota itu tidak dapat keluar dari kediamannya kecuali kembali ke Ethiopia.
Selama beberpa periode waktu, orang Etiopia yang mengetahui bahwa Sirak menyimpan harta nasional ini terus menekan dan memaksanya untuk mengembalikan mahkota tersebut ke tanah air.
Lalu Sirak mengatakan, jika dirinya melakukannya, maka harta nasional itu akan kembali hilang lagi. Dikarenakan, Ethiopia diperintah oleh satu partai diktator. Lalu Mahkota itu terpaksa ia sembunyikan di apartemennya selama 21 tahun.
Sampai tahun lalu Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed memimpin Ethiopia. Sirak menemukan bahwa situasi politik dalam negeri telah berbeda dengan waktu sebelumnya, ia akhirnya mengembalikan harta nasional tersebut.
Sebelum mahkota dikembalikan ke Ethiopia, Sirak menemui Arthur Brand. Ia adalah seorang yang dijuluki detektif seni yang dikenal sebagai Indiana Jones di dunia seni.
Pemerintah Belanda juga memberikan konfirmasi bahwa Arthur Brand telah memberitahu pihak berwenang, tentang keberadaan mahkota itu. Otoritas belanda mengatakan, bahwa langkah selanjutnya untuk menentukan keaslian daripada mahkota tersebut. Lalu, dibutuhkan kerja sama dengan pihak Ethiopia.
Arthur Brand mengatakan, bahwa mahkota tersebut telah disimpan di tempat yang aman. Dalam waktu dekat akan diserahkan kepada pihak Ethiopia.
Teks yang menghiasi mahkota dapat ditelusuri sampai tahun 1633 hingga 1634. Akan tetapi, asisten peneliti di Universitas Oxford, Jacopo Gnisci mengatakan, bahwa pembuatan mahkota itu mungkin terlambat satu abad. Mahkota itu disebut dibuat oleh salah satu panglima perang paling kuat di Ethiopia pada saat itu, yakni Welde Sellase.
Jacopo Gnisci mengatakan, bahwa sangat mungkin Sellase mendonasikan mahkota tersebut ke gereja di desa Cheleqot. Desa itu sangat dekat dengan kota di Ethiopia utara sekarang yang bernama Mekelle.
Ia mengatakan bahwa pada tahun 1933, seorang tokoh pernah berfoto dengan mahkota tersebut. Foto itu adalah penampilan publik terakhir dari harta nasional Ethiopia, sebelum ia dinyatakan hilang.
Pada saat itu, penyelidikan dilakukan untuk mencari keberadaan mahkota, tetapi sampai sekarang pun belum menemukan siapa sebenarnya yang mencurinya. (Sin/asr)