Perjudian Sudah Meresahkan Masyarakat, Biksu Kamboja Gelar Ziarah Menolak Kasino

Visiontimes.com

Sekelompok biksu Buddha di Kamboja menggelar ziarah selama 10 hari dari Kota Phnom Penh ke Sihanoukville, Kamboja pada bulan ini bersama dengan beberapa aktivis lingkungan. Mereka menggelarnya bertujuan untuk memprotes kasino milik pengusaha dari Tiongko. 

Seperti dilaporkan Khmer Times pada 21 Oktober lalu, terletak di komune Koh Rong, kasino tampaknya melanggar hukum pertanahan pesisir.

Sebelumnya, pada bulan Mei lalu, pemerintah setempat memaksa kasino itu untuk ditutup. Perintah itu setelah ditemukan bahwa perjudian itu beroperasi tanpa izin dan mempromosikan permainan taruhan ilegal secara online.

Kasino juga mengeluarkan air limbah yang tidak diolah langsung ke laut, sehingga melanggar peraturan lingkungan.

Pejabat setempat mengklaim bahwa tempat tersebut akan segera dihancurkan. bahwa pemilik meminta izin untuk membangun kembali kasino di lokasi lain. 

Namun, fakta bahwa kasino belum dihancurkan setelah berbulan-bulan telah membuat banyak aktivis khawatir bahwa pejabat mungkin telah disuap. 

Thun Ratha, perwakilan pemuda dari Mother Nature, kepada Khmer Times mengatakan, meskipun pemerintah provinsi dan institusi terkait di masa lalu memerintahkan pembongkaran bisnis, para pemilik terus beroperasi sampai pemberitahuan penutupan kedua harus dikeluarkan. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar bangunan kasino itu segera dihancurkan. 

Seperti dikutip Visiontimes.com, pihak berwenang di provinsi tersebut mengatakan telah memerintahkan biara-biara lokal untuk tidak melindungi para biksu Buddha yang menggelar protes. Akibatnya, rombongan harus tidur di tenda di lapangan terbuka. Mereka diikuti oleh polisi yang terus mengambil foto para pemrotes dan memantau kemajuan mereka.

Sihanoukville, kota yang terletak di Teluk Thailand, telah mengalami peningkatan investasi Tiongkok selama beberapa tahun terakhir. Akibatnya, kasino yang khusus melayani pelanggan dari Tiongkok telah didirikan. Warga Kamboja dilarang berjudi di pusat-pusat perjudian tersebut.

 Antara Tahun 2016 dan Tahun 2017, wisatawan Tiongkok ke Sihanoukville naik dua kali lipat menjadi 120.000 orang. Namun demikian, tidak semua bisnis lokal senang dengan keadaannya.

Chhim Phin, yang telah menjalankan restoran makanan laut di Pantai Independence sejak Tahun 2003, kepada South China Morning Post mengatakan, Bisnisnya telah berkurang dua kali lipat.  

Ia mengatakan, dulunya memiliki banyak turis Barat yang datang ke tempat itu yakni orang-orang yang suka mencoba makanan mereka. Akan tetapi turis Tiongkok tidak mau menyantap makanan Khmer dan mengikuti kebiasaan warga setempat. Pasalnya, turis dari Tiongkok lebih suka memilih makanan mereka sendiri. Selain itu, memilih berbaur dengan lingkungan mereka sendiri. 

Aliansi militer

Pada bulan Juli lalu, dilaporkan bahwa Komunis Tiongkok sedang membangun pangkalan angkatan laut rahasia di Kamboja. laporan itu mengkhawatirkan pihak berwenang Amerika Serikat. Departemen Luar Negeri AS meminta pemerintah Kamboja untuk menolak usulan semacam itu dari Beijing.

Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters mengatakan, pihaknya khawatir bahwa setiap langkah oleh pemerintah Kamboja untuk mengundang kehadiran militer asing di Kamboja akan mengancam koherensi dan sentralitas ASEAN. Hal demikian dalam mengoordinasikan pembangunan regional, dan mengganggu perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.  

Meskipun Phnom Penh membantah laporan itu dan menyatakan bahwa tidak ada perjanjian semacam itu dengan Tiongkok. Beberapa pakar keamanan tidak terlalu yakin dengan kredibilitas penolakan tersebut. 

Jika Kamboja mengizinkan Komunis Tiongkok untuk mendirikan pangkalan angkatan laut di halaman belakang mereka, itu bisa membuat negara itu menjadi pendukung agresi Komunis Tiongkok di Laut Cina Selatan.

Lebih buruk lagi, Beijing mungkin juga mencari pengaturan serupa dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya dan menolak kehadiran Amerika Serikat di wilayah tersebut.

Baru-baru ini, Kamboja dan Tiongkok menandatangani perjanjian kerja sama timbal balik, di mana pasukan kedua negara akan meningkatkan skala latihan militer bersama mereka. Komunis Tiongkok telah berjanji untuk membantu di sektor pertahanan Kamboja. (asr)

FOTO : pexels / CC0 1.0)