Lin Lixia
Pada 12 November 2019 malam, Venesia yang dijuluki sebagai Kota Kanal di Italia tergenang air karena air laut sedang pasang. Adegan genangan air yang paling langka sejak tahun 1966 itu menyebabkan sebagian tempat tergenang sampai 1.87 meter.
Sebagaimana disampaikan oleh pejabat kota Venesia bahwa banjir yang melanda seluruh kota itu menelan 2 orang korban tewas. 1 di antaranya adalah seorang kakek berusia 78 tahun. Hingga 13 November 2019, air pasang besar masih mengancam kota tersebut.
Menurut media Prancis ‘Le Monde’, kota Venesia tergenang oleh air pasang terbesar dalam bersejarah. Sekitar pukul 21:40 malam itu ketinggian air naik mencapai 1,87 meter, ketika ketinggian air mencapai 1,1 meter, kota telah memasuki kondisi siaga. Semua lalu lintas air terganggu.
Banyak bangunan dan toko di pusat kota Venesia telah tergenang air, menyebabkan kerusakan serius, terutama kerusakan pada artefak bersejarah yang bernilai tinggi. Walikota Venesia Luigi Brugnaro secara terbuka menyatakan bahwa Venesia mengalami malam bencana.
Venesia pernah mengalami banjir besar pada tahun 1966 dengan ketinggian air genangan sampai 1.94 meter. Secara umum, sangat jarang Venesia tergenang air sampai ketinggian 1,4 meter saat air laut sedang pasang.
La place Saint-Marc, salah satu tempat terendah di Venesia, memiliki kedalaman air lebih dari 1 meter. Kali ini merupakan keenam kalinya Katedral St Mark kebanjiran dalam 1200 tahun terakhir. Pihak berwenang terpaksa menurunkan petugas untuk menjaga bangunan sepanjang malam.
Pihak berwenang Venesia mengumumkan bahwa di pulau Pellestrina malam itu, seorang pria berusia 78 tahun tewas karena tersengat listrik saat banjir melanda.
Venesia dikenal sebagai kota paling indah di dunia dan menerima sekitar 20 juta orang wisatawan setiap tahunnya. Venesia memiliki populasi sekitar 260.000 jiwa dengan penduduk yang tinggal di daerah kota tua mencapai sekitar 60.000 jiwa. (sin)