ETIndonesia – Seorang pejabat Penjaga Pantai Jepang mengatakan, pada (29/12/2019) bahwa pihaknya pada 28 Desember menemukan sebuah kapal penangkap ikan yang sudah rusak dengan 7 jenazah di atas kapal yang terdampar di Pulau Sado.
Pulau itu berjarak sekitar 900 kilometer jauhnya dari Korea Utara. Dugaan sementara bahwa mereka adalah nelayan Korea Utara.
Bagaimana duduk perkara kejadiannya?
Kantor Berita AFP melaporkan bahwa seorang pejabat Penjaga Pantai Jepang mengatakan bahwa 5 jenazah di antaranya telah diidentifikasi sebagai laki-laki. Sedangkan 2 jenazah lainnya sudah rusak sehingga sulit untuk diidentifikasi jenis kelaminnya.
Temuan Ini adalah untuk pertama kalinya sebuah kapal yang rusak parah dengan 7 jenazah di dalamnya terdampar di Pulau Sado, Jepang.
Pejabat mengungkapkan bahwa kapal kayu tersebut sudah patah dari bagian lambungnya. Tidak ada informasi yang tersedia untuk menunjukkan kewarganegaraan mereka, kecuali beberapa karakter dan angka Korea yang dicat di dinding kapal yang masih bisa terbaca.
Media Jepang ‘Yomiuri Shimbun’ menyebutkan, bahwa dalam tahun ini, setidaknya ada 156 unit kapal sepertinya nelayan Korea Utara yang terdampar di pantai Jepang atau ditemukan hanyut di perairan Jepang.
Para ahli menunjukkan bahwa para nelayan Korea Utara terpaksa harus menangkap ikan ke laut jauh untuk mencapai hasil tangkapan yang ditargetkan oleh pemerintah.
Tahun lalu, Jepang memulangkan 10 orang warga Korea Utara yang berada dalam sebuah kapal kecil yang hanyut sampai ke perairan laut bagian utara Jepang.
Pada bulan Oktober tahun ini, kapal nelayan Korea Utara lainnya tenggelam di laut Jepang setelah bertabrakan dengan kapal patroli pantai Jepang. Sekitar 60 orang yang berada dalam kapal itu berhasil diselamatkan. (Sin/asr)
FOTO : Kapal terdampar di pantai Jepang (ANNnewsCH)