Bagi sebagian orang, dia adalah Dr. Roslee Abbas, seorang Muslim yang taat yang paham Al Quran dan Hadits, serta seorang dosen senior penuh waktu di Universitas Malaysia Sabah dengan gelar doktor dalam psikologi sosial.
Bagi yang lain, dia adalah orang di belakang HEART: Helping Animals Rescue Team dan mencurahkan semua upayanya untuk menyelamatkan dan merawat hewan-hewan liar, termasuk anjing.
Meskipun pekerjaan hariannya membuatnya sibuk dari subuh hingga senja, enam hari seminggu, Roslee menghabiskan tujuh jam setiap hari berkeliling Kota Kinabalu hanya untuk memberi makan lebih dari 60 hewan liar, lapor Sin Chew Daily.
Heart: Helping Animals Rescue Team adalah organisasi nirlaba, Roslee mengungkapkan bahwa ia menghabiskan rata-rata 70 hingga 80 persen dari gajinya untuk biaya makanan hewan dan biaya pengobatan.
“Syukurlah, aku tidak mati kelaparan setelah bertahun-tahun,” katanya.
Pria berusia 55 tahun itu terdorong untuk membantu hewan-hewan liar setelah dia melihat bagaimana tetangganya mengabaikan anjingnya, yang kemudian melarikan diri dan ditabrak mobil. Roslee kemudian mengadopsi anjing itu, memelihara bersama dengan kucing-kucing lain yang diselamatkan di rumahnya.
Roslee menceritakan kata-kata ibunya: “Segala sesuatu diciptakan oleh Tuhan, dan tidak ada yang berhak mengambil nyawanya.”
Selama lebih 20 tahun, ia telah mendedikasikan dirinya untuk menyelamatkan hewan.
Setelah mempelajari Al-Quran ia menyadari teks keagamaan hanya menyebutkan bahwa air liur anjing mengandung bakteri dan virus dan karenanya perlu untuk mencuci diri setelah bersentuhan dengannya.
Karena sabun yang mengandung bahan-bahan tradisional kini tersedia di mana-mana, Roslee mengatakan itu tidak masalah baginya.
Dia juga menunjukkan bagaimana Alquran mendorong orang untuk bersikap baik kepada hewan dan dalam cerita tertentu, bahkan mendorong mereka untuk memperlakukan anjing liar dengan baik.
Bahkan, dia pernah mengubur sendiri babi mati. Suatu hari ketika dia sedang dalam perjalanan pulang dia melihat hewan itu ditabrak oleh kendaraan. Tanpa ragu, dia membawa babi itu ke daerah hutan terdekat dan mengubur bangkainya di sana agar tidak terlindas mobil.
Di Facebook, Roslee merinci setiap upaya penyelamatannya dengan harapan bisa memengaruhi orang lain untuk mencintai hewan yang tersesat, serta untuk menyebarkan kesadaran di antara masyarakat.
“Selain memberi tahu orang Muslim lainnya bahwa tidak ada yang salah dengan menyelamatkan dan mencintai anjing, saya juga ingin membuat orang non-Muslim melihat bahwa orang Muslim tidak benar-benar membenci anjing.”(yn)
Sumber: Asiaone