The Associated Press
Penyebaran wabah Coronavirus baru semakin mencemaskan. Kepala tim pakar pemerintah Tiongkok, pada tanggal 20 Januari 2020, memastikan adanya penularan dari manusia ke manusia dalam wabah Coronavirus baru. Itu merupakan perkembangan yang meningkatkan kemungkinan penyebaran Coronavirus yang lebih cepat dan lebih luas.
Media pemerintah melansir, ketua tim pakar pemerintah Tiongkok bernama Zhong Nanshan, seorang ahli pernapasan, mengatakan bahwa dua orang di Provinsi Guangdong di selatan Tiongkok tertular Coronavirus dari anggota keluarga. China Daily, surat kabar pemerintah Tiongkok yang berbahasa Inggris juga menyatakan beberapa pekerja medis juga dinyatakan positif terkena virus itu.
Pada pengumuman tengah malam menjelang pagi tersebut, pihak berwenang mengumumkan peningkatan tajam dalam jumlah kasus yang dipastikan menjadi lebih dari 200 korban. Pemimpin Tiongkok Xi Jinping meminta pemerintah untuk mengambil setiap langkah yang mungkin untuk memerangi wabah tersebut.
“Wabah pneumonia Coronavirus di Wuhan dan tempat lain baru-baru ini harus ditanggapi dengan serius. Komite Partai Komunis Tiongkok, pemerintah, dan departemen terkait di semua tingkatan harus mengutamakan kehidupan dan kesehatan rakyat,” kata Xi Jinping dalam pernyataan pertamanya mengenai krisis tersebut kepada masyarakat.
Pernyataan Xi Jinping dilaporkan oleh CCTV media negara Tiongkok pada siaran berita malam pukul 7 malam.
Penyebaran pneumonia virus tersebut terjadi saat Tiongkok memasuki periode perjalanan tersibuknya, saat jutaan orang naik kereta dan pesawat untuk liburan Tahun Baru Imlek. Wabah itu diyakini dimulai akhir bulan lalu saat orang-orang tertular virus tersebut di pasar makanan segar di Wuhan, sebuah kota di tengah Tiongkok.
Pada hari Senin 20 Januari 2020, pihak berwenang kesehatan Wuhan mengatakan bahwa ada 136 kasus tambahan dipastikan di kota itu, sehingga totalnya menjadi 198 kasus. Tiga orang telah meninggal.
Pihak berwenang kesehatan di tempat lain juga mengumumkan kasus di kota-kota lainnya di Tiongkok untuk kali pertama.
CCTV melaporkan pada Senin malam 20 Januari 2020, ada lima orang di Beijing dan 14 orang di Guangdong juga didiagnosis menderita Coronavirus baru. Sebanyak tujuh kasus yang diduga ditemukan di bagian lain di Tiongkok, termasuk di Provinsi Sichuan dan Provinsi Yunnan di barat daya Tiongkok serta Shanghai.
China Daily menyebutkan, Zhong Nanshan mengatakan dua penderita di Guangdong tidak pernah berada di Wuhan tetapi jatuh sakit setelah anggota keluarganya kembali dari Wuhan.
Wabah pneumonia itu membuat negara-negara lain bersiaga karena jutaan orang Tiongkok melakukan perjalanan untuk Tahun Baru Imlek. Setidaknya setengah lusin negara di Asia dan tiga bandara Amerika Serikat mulai menyaring penumpang maskapai yang tiba dari tengah Tiongkok.
Karena ratusan orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien yang didiagnosis belum menderita sakit, Komisi Kesehatan kota Wuhan sempat menyatakan bahwa virus tersebut tidak mudah menular antar manusia.
Menurut Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, para ahli menilai wabah saat ini sebagai “dapat dicegah dan dikendalikan.”
“Namun, sumber Coronavirus jenis baru belum ditemukan, kami tidak sepenuhnya memahami bagaimana virus tersebut ditransmisikan, dan perubahan dalam virus masih perlu dimonitor,” bunyi pernyataan Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok pada hari Minggu 19 Januari 2020.
Coronavirus menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga SARS, atau sindrom pernapasan akut yang parah. SARS pertama kali menginfeksi orang di selatan selatan Tiongkok pada akhir tahun 2002 dan menyebar ke lebih dari dua lusin negara, serta menewaskan hampir 800 orang. Pemerintah Tiongkok pada awalnya berusaha menyembunyikan keparahan epidemi SARS, tetapi diungkapkan oleh seorang dokter berpangkat tinggi.
“Pada hari-hari awal SARS, laporan ditunda dan ditutup-tutupi. Hal semacam itu tidak boleh terjadi lagi di Tiongkok,” kata tajuk rencana di Global Times yang nasionalistik.
Pada hari Senin 2020 Januari 2020, Xi Jinping menginstruksikan departemen pemerintah untuk segera merilis informasi mengenai virus tersebut dan memperdalam kerja sama internasional.
“Virus yang menyebabkan wabah saat ini berbeda dari virus yang diidentifikasi sebelumnya,” kata para ilmuwan Tiongkok awal bulan ini.
Gejala awal Coronavirus baru mencakup demam, batuk, sesak dada dan sesak napas.
Pada platform media sosial Weibo, yang banyak digunakan di Tiongkok, orang-orang memposting saran pencegahan seperti memakai masker dan mencuci tangan.
Media pemerintah, CCTV melalui siarannya menganjurkan untuk tetap hangat, meningkatkan aktivitas fisik, makan secukupnya, dan menghindari tempat yang ramai. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka membatalkan rencana perjalanannya dan berada di rumah selama liburan Tahun Baru Imlek. (vv)
Sumber : The Epochtimes
FOTO : Petugas keamanan memeriksa suhu penumpang di Dermaga Sungai Yangtze di kota Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, pada 22 Januari 2020. (Foto oleh Getty Images)