Jack Philips – The Epochtimes
Hong Kong melarang masuknya semua penduduk dari Provinsi Hubei dan siapa pun yang pernah berkunjung ke Provinsi Hubei dalam 14 hari terakhir di tengah berjangkitnya virus baru misterius yang mengakibatkan ribuan orang sakit dan menyebabkan kematian — dalam upaya mengendalikan penyebaran Coronavirus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, Tiongkok.
Dalam sebuah pernyataan hari Minggu 26 Januari 2020, pemerintah Hong Kong mengatakan menerapkan larangan mulai dari tengah malam pada hari Minggu, Hong Kong melarang masuk siapa pun yang telah berkunjung ke Hubei dalam dua minggu terakhir “sampai pemberitahuan lebih lanjut.”
“Penderita yang belum terdeteksi sangat meningkatkan kesulitan mencegah dan mengendalikan epidemi,” lanjut pernyataan itu.
Pada hari Minggu, pihak berwenang Hong Kong juga mengumumkan bahwa ada total delapan kasus di Hong Kong, demikian laporan South China Morning Post.
Pada hari Sabtu 25 Januari, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengadakan pertemuan dengan pejabat kesehatan sebelum menyatakan keadaan darurat dan menutup semua sekolah di Hong Kong. Semua sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ditutup selama dua minggu.
“Saya dengan ini mendesak semua warganegara Hong Kong tetap bersatu untuk memerangi epidemi demi melindungi kesehatan dan keselamatan semua rakyat Hong Kong,” kata Carrie Lam dalam konferensi pers hari Sabtu 25 Januari.
Pengumuman itu dikeluarkan saat Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyatakan bahwa lebih dari 2.000 orang di Tiongkok terinfeksi dan 56 orang meninggal dunia akibat Coronavirus.
Walikota Wuhan mengatakan kepada wartawan, bahwa ia memperkirakan akan ada 1.000 pasien baru di Wuhan dalam beberapa hari mendatang. Ia menambahkan bahwa Wuhan akan membangun rumah sakit khusus yang baru.
Sementara itu, Menteri Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok Ma Xiaowei mengatakan kepada wartawan bahwa Coronavirus mungkin menguat.
“Menurut informasi klinis baru-baru ini, kemampuan virus untuk menyebar tampaknya semakin kuat,” kata Ma Xiaowei.
Pejabat di Orange County, California, memastikan orang yang terinfeksi ketiga di Amerika Serikat pada akhir pekan. Orang tersebut ditemukan di kota Santa Ana, yang terletak di daerah metropolitan Los Angeles, setelah datang dari Wuhan. Dua kasus Coronavirus di Amerika Serikat sebelumnya dipastikan di Chicago dan Seattle pada minggu lalu.
Rezim Komunis Tiongkok sudah menerapkan larangan perjalanan besar-besaran di daerah-daerah yang dilanda bencana, termasuk Wuhan dan kota-kota lain di Provinsi Hubei.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada hari Sabtu 25 Januari mengumumkan akan mengevakuasi warganegara Amerika Serikat dan personel dalam satu kali penerbangan dari Wuhan ke San Francisco.
“Departemen Luar Negeri sedang membuat pengaturan untuk memindahkan personelnya yang ditempatkan di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Wuhan ke Amerika Serikat. Kami mengantisipasi bahwa akan ada kapasitas terbatas untuk mengangkut warganegara Amerika Serikat berdasarkan penggantian biaya dalam satu penerbangan meninggalkan Bandara Internasional Tianhe Wuhan pada tanggal 28 Januari 2020 dan langsung menuju San Francisco,” demikian pernyataan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. (Vivi/asr)
Video Rekomendasi :