The Epochtimes
Pejabat Amerika Serikat dan pihak berwenang Tiongkok mengatakan bahwa obat antivirus remdesivir, yang digunakan untuk mengobati pasien yang menderita Ebola, sedang diuji pada pasien yang menderita Coronavirus di Tiongkok.
Gilead Sciences mengumumkan akan bekerja sama dengan Amerika Serikat, Tiongkok, dan pejabat kesehatan lainnya untuk menyelidiki apakah remdesivir berfungsi.
Anthony S. Fauci, kepala Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional Amerika Serikat, mengatakan dalam konferensi pers bahwa uji remdesivir “kini dimulai dalam uji coba terkontrol secara acak dalam dua uji coba terpisah di Tiongkok oleh salah satu rekan kami.”
Anthony Fauci mengatakan Mereka melihat “keefektifan remdesivir” dalam “uji coba kontrol acak.” “Sebentar lagi, kita akan mendapatkan jawaban yang pasti.”
Gilead Sciences mencatat bahwa remdesivir belum dilisensikan di mana pun di dunia untuk mengobati virus apa pun. Ia mencatat bahwa para pejabat tidak yakin apakah remdesivir adalah aman atau efektif.
“Gilead Sciences menyediakan remdesivir untuk digunakan pada sejumlah kecil pasien yang menderita Coronavirus untuk pengobatan darurat tanpa adanya pilihan pengobatan yang disetujui. Gilead Sciences bekerja dengan pihak berwenang kesehatan di Tiongkok untuk membuat uji coba terkontrol secara acak untuk menentukan apakah remdesivir dapat digunakan secara aman dan efektif untuk mengobati Coronavirus,” kata Gilead Sciences dalam sebuah pernyataan.
Gilead Sciences, yang berbasis di Foster City, California, Amerika Serikat mengatakan remdesivir terbukti memiliki aktivitas melawan virus MERS dan virus SARS, yang merupakan Coronavirus serupa.
Ryan McKeel, juru bicara Gilead Sciences, mengatakan kepada New York Times dalam sebuah email bahwa dua uji klinis akan berlangsung di Wuhan, Tiongkok, pusat wabah Coronavirus. Lima ratus pasien mendapatkan remdesivir dan pasien pembanding mendapatkan plasebo.
“Penting untuk diingat bahwa ini adalah obat eksperimental yang hanya digunakan pada sejumlah kecil pasien yang menderita jenis Coronavirus baru tahun 2019 hingga saat ini, jadi kami tidak memiliki pemahaman yang kuat mengenai efek remdesivir untuk menjamin penggunaan yang luas saat ini, ”kata Ryan McKeel.
Ryan McKeel mencatat bahwa Gilead Sciences menimbun remdesivir untuk digunakan melawan Ebola. Kini akan menggunakan remdesivir untuk melawan Coronavirus di Tiongkok dan untuk pasien di Amerika Serikat, menurut laporan New York Times.
Pada saat yang sama, Institut Virologi Wuhan mengatakan telah mengajukan permohonan paten untuk remdesivir guna mengobati Coronavirus. Namun demikian, Gilead Sciences mengatakan bahwa pihaknya memiliki paten untuk remdesivir di Tiongkok dan di tempat lain. Akan tetapi hak paten Gilead Sciences untuk menggunakan remdesivir untuk mengobati Novel Coronavirus adalah masih tertunda.
“Gilead Sciences tidak berpengaruh terhadap apakah kantor paten menerbitkan paten untuk para peneliti Tiongkok. Aplikasi mereka diajukan lebih dari tiga tahun setelah pengajuan Gilead Sciences dan akan dipertimbangkan mengingat apa yang sudah diketahui mengenai senyawa dan aplikasi paten yang tertunda,” kata Ryan McKeel kepada The Associated Press. (vv/asr)
Video Rekomendasi :