Angela Bright
Universitas Politeknik Hong Kong pada tanggal 11 Februari 2020 mengumumkan bahwa pihaknya telah mengembangkan sepenuhnya sistem otomatis, cepat, multi-diagnostik yang dapat mendeteksi 30 hingga 40 patogen yang terlibat dalam infeksi pernapasan dalam waktu satu jam, termasuk jenis virus corona COVID-19.
Menurut siaran pers oleh Universitas Politeknik Hong Kong, teknologi ini terdiri dari mesin yang sepenuhnya otomatis dengan sebuah panel penyaringan-penuh multipleks untuk pengujian genetik titik perawatan penyakit infeksi saluran pernapasan.
Sistem tersebut dapat menguji 30 hingga 40 jenis patogen dalam satu pengujian dalam satu jam, termasuk virus influenza musiman seperti H1, H2 dan H3 influenza A, flu burung yakni H5 dan H7 dan H9, virus saluran pernapasan, sindrom pernapasan akut seperti SARS, SARS-CoV, MERS-CoV dan COVID-19.
Sistem ini dapat dioperasikan oleh perawat klinik atau asisten laboratorium, karena operator hanya perlu menempatkan spesimen pasien ke dalam perangkat untuk menjalankan pengujian.
Universitas Politeknik Hong Kong bekerja sama dengan Universitas Hong Kong pada tahun 2015 untuk menentukan virus pernapasan.
Dana penelitian didedikasikan untuk penelitian dan pengembangan berbagai teknologi inovatif.
Tim peneliti dipimpin oleh profesor Terence Lau Lok-Ting, Direktur Pengembangan Inovasi dan Teknologi di Universitas Politeknik Hong Kong. Ia mengatakan biaya setiap uji adalah sekitar 200 hingga 300 dolar Hong Kong, biaya yang mampu ditanggung oleh masyarakat umum.
Profesor Yuen Kwok-yung, Ketua Penyakit Infeksi di Universitas Hong Kong, berperan penting dalam mendukung tim peneliti. Ia mengatakan kepandaian yang beraneka ragam dan kemampuan deteksi dari sistem tersebut “akan menyediakan pemantauan komprehensif selama wabah penyakit atau pengawasan rutin. Itu akan menjadi teknologi penting untuk memastikan kendali yang efektif dari penyakit menular, diagnosis medis, dan perawatan,” menurut laporan itu.
Tim peneliti menerima dukungan dari Avalon Biomedical Management, perusahaan bioteknologi setempat, kata laporan itu.
“Kami merasa terhormat dapat berpartisipasi dalam proyek ini dan merasa senang untuk melihat tonggak penting ini dalam kolaborasi antara Profesor Lau Lok-Ting dengan Profesor Yuen Kwok-yung. Kami percaya bahwa sistem diagnostik canggih ini dapat merevolusi paradigma diagnostik saat ini dan menyediakan alat yang ampuh untuk memerangi penyakit menular,” kata Dr. Manson Fok, Ketua Dewan Avalon Biomedical Management, dan Dekan Rumah Sakit Universitas di Universitas Sains dan Teknologi Macau.
Menurut laporan itu, proyek tersebut mengajukan dana kepada Komisi Inovasi dan Teknologi pemerintah Hong Kong tetapi tidak mendapat dukungan. Ia mengungkapkan harapan agar pihak berwenang lebih memperhatikan pencapaian ilmiah yang penting, terutama dari “ilmuwan top Hong Kong.”
Siaran pers Universitas Politeknik Hong Kong tidak menyebutkan mengapa pendanaan untuk proyek itu ditolak. (Vv/asr)
FOTO : Hong Kong Polytechnic University (PolyU) mengumumkan pada 11 Februari bahwa mereka telah mengembangkan sistem multi-diagnostik yang sepenuhnya otomatis, cepat, dan dapat mendeteksi 30 hingga 40 patogen yang terlibat dalam infeksi pernafasan dalam satu jam, termasuk novel coronavirus, COVID-19. (Courtesy of PolyU)
Video Rekomendasi :