Jack Phillips – The Epochtimes
Pemerintah Rusia mengumumkan melarang semua warga Tiongkok memasuki wilayahnya. Laporan itu menurut pernyataan dari Kremlin pada hari Selasa 18 Februari 2020. Pernyataan itu menambahkan bahwa pembatasan itu akan mulai berlaku pada Kamis 20 Februari 2020.
“Mulai pukul 00.00 waktu setempat pada 20 Februari, Rusia akan “menangguhkan sementara warga negara” dari Tiongkok untuk memasuki wilayahnya “untuk tujuan pekerjaan, pribadi, pendidikan, dan wisata,” demikian pernyataan dari Kremlin yang dilaporkan outlet berita yang dikelola pemerintah TASS.
Langkah itu diberlakukan untuk membendung penyebaran virus corona COVID-19 menyebar di Rusia. Beberapa minggu lalu, Rusia mengumumkan akan menutup perbatasannya dengan Tiongkok di tengah kekhawatiran atas virus mematikan itu.
Menteri Kesehatan Rusia, Tatyana Golikova mengatakan kepada TASS bahwa dokumen, pendaftaran, dan undangan untuk memasuki Rusia untuk bekerja akan ditangguhkan bagi warga negara Tiongkok.
“Masuknya semua warga negara Tiongkok melalui perbatasan negara Rusia akan ditangguhkan mulai 20 Februari untuk perjalanan kerja, perjalanan pribadi, studi dan pariwisata,” jelas Golikova, menurut kantor berita AFP.
Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin menandatangani deklarasi tersebut seperti dilaporkan kantor berita TASS.
“Instruksi yang sesuai ditandatangani hari ini. Mengerjakannya sudah dalam proses. Kami akan menyampaikan kepada semua yang peduli tentang langkah-langkah untuk menutup perbatasan di wilayah Timur Jauh dan langkah-langkah lain yang telah diambil pemerintah [untuk mencegah penyebaran virus corona di Rusia], ”kata Mishustin dalam rapat kabinet akhir bulan lalu tentang penutupan perbatasan dengan Tiongkok.
Terlebih lagi, Kremlin telah mulai menyaring peserta dalam pertemuan yang melibatkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan memeriksa suhu tubuh mereka.
“Ini hanya tindakan pencegahan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada RIA Novosti awal bulan ini tentang langkah terbaru tersebut.
Di luar daratan Tiongkok, kurang dari 1.000 kasus virus telah dilaporkan di banyak negara, dengan lebih dari setengah kasus tersebut dilaporkan di kapal pesiar Diamond Princess di lepas pantai Jepang.
Tetapi di Tiongkok, puluhan ribu orang diyakini terinfeksi. Meskipun beberapa ahli berspekulasi bahwa angka yang diberikan rezim Komunis Tiongkok kepada Organisasi Kesehatan Dunia mungkin tidak akurat.
Penyebaran Virus Corona COVID-19, yang diyakini berasal di Wuhan di Provinsi Hubei. Tindakan ini mendorong penguncian di puluhan kota di Tiongkok.
Dilaporkan pada Senin 17 Februari lalu bahwa Xiaogan, sebuah kota di Hubei, mengumumkan lima langkah baru yang membatasi: Kini semua penduduk dilarang meninggalkan rumah mereka.
Menurut sebuah postingan di akun media sosial resmi pemerintah kota itu, penduduk Xiaogan yang sakit atau hamil dan harus pergi ke rumah sakit harus meninggalkan rumah mereka pada slot waktu tertentu dan melakukan perjalanan dengan rute yang telah ditentukan.
Mereka yang melanggar tindakan itu akan ditahan selama 10 hari oleh pihak berwenang setempat.Semua tempat umum harus ditutup kecuali apotek, supermarket, hotel, dan pasar sebagaimana disampaikan oleh pemerintah setempat dalam buletinnya. (asr)
Video Rekomendasi :