Truk Militer Italia Membawa Jenazah Keluar dari Sebuah Kota di Italia Karena Krematorium Setempat Penuh Sesak oleh Jenazah

Simon Veazey

Truk militer Italia membawa jenazah orang-orang yang meninggal dunia akibat virus  Komunis Tiongkok dari sebuah kota di Italia. Dikarenakan krematorium setempat telah penuh sesak, akibat korban yang meninggal dunia di Italia melonjak menjadi 475 orang dalam satu hari.

Bergamo, sebuah kota makmur yang hanya berjarak 48,3 km dari ibukota Milan, terletak di timur laut wilayah Lombardy, yang paling parah dilanda pandemi, di mana terjadi 300 kasus kematian dalam satu hari.

Krematorium setempat di Bergamo — yang merupakan provinsi yang paling terpukul akibat COVID19 —bekerja 24 jam sehari tetapi masih saja tidak mampu menangani angka kematian yang terus bertambah, menurut laporan setempat.

Video truk militer yang meninggalkan Bergamo diedarkan di media sosial pada hari Kamis lalu waktu setempat, saat seorang juru bicara Angkatan Darat Italia memastikan bahwa 15 truk dan 50 tentara dikerahkan untuk memindahkan mayat-mayat ke provinsi lain, menurut laporan Reuters pada tanggal 19 Maret 2020. 

Karena krematorium di Bergamo tidak mampu mengimbangi beban kerjanya, maka lebih dari seratus jenazah disimpan dalam peti mati ditaruh di kota Bergamo, di mana beberapa jenazag dalam peti mati disimpan di gereja setempat, menurut satu laporan media setempat.

Italia adalah negara terparah terkena dampak di luar Tiongkok, di mana total 35.713 kasus yang dipastikan dan 2.978 kasus kematian sejauh ini disebabkan oleh virus  Komunis Tiongkok, yang umumnya dikenal sebagai jenis Coronavirus baru.

Pada hari Rabu saja, ada 475 orang meninggal akibat virus  Komunis Tiongkok. Menurut ANSA, korban tewas dalam waktu 24 jam sehari sebelumnya adalah 345 orang.

Lebih dari 8 persen pekerja kesehatan di Italia terinfeksi virus  Komunis Tiongkok, menurut pihak berwenang Italia.

Militer Italia direkrut untuk memerangi virus  Komunis Tiongkok di Italia dengan cara lain.

Kementerian Angkatan Darat Italia menunjukkan gambar-gambar rumah sakit militer darurat yang sedang dibangun di kota Piacenza, sekitar 40 mil barat daya Milan.

Rumah sakit di utara Italia, tempat pandemi pertama kali terjadi di Eropa, telah sangat kewalahan, karena kasus infeksi virus itu terus meningkat di seluruh Italia, memberi tekanan pada sistem kesehatan nasional Italia.

Pada hari Selasa, pemerintah Italia mengumumkan bahwa pihaknya akan segera mengerahkan 10.000 mahasiswa kedokteran untuk bertugas, mengesampingkan ujian kualifikasi mereka karena bangsa Italia berjuang menangani wabah virus Komunis Tiongkok. Para lulusan fakultas kedokteran akan ditugaskan di klinik dokter umum dan rumah jompo, membiarkan dokter yang lebih berpengalaman untuk menangani rumah sakit yang penuh sesak dengan pasien.

Di luar Tiongkok, Eropa menjadi pusat wabah Komunis Tiongkok minggu lalu, di mana Spanyol, Jerman, dan Prancis terdapat lebih dari 40.000 total kasus yang dipastikan.

Spanyol, Prancis, dan Italia, bersama dengan beberapa negara Eropa lainnya, menerapkan berbagai karantina yang ketat dalam upaya untuk membendung penyebaran virus Partai Komunis Tiongkok.

The Epoch Times merujuk jenis Coronavirus baru sebagai virus Komunis Tiongkok, karena Komunis Tiongkok telah merahasiakan dan salah menatalaksana virus Komunis Tiongkok. Sehingga mengakibatkan virus  Komunis Tiongkok menyebar ke seluruh Tiongkok dan menciptakan pandemi global. (Vivi/asr)

FOTO : Para pekerja medis di terusan meregangkan seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara yang baru dibangun di Rumah Sakit Gemelli di Roma, Italia, pada 16 Maret 2020. (Andreas Solaro / AFP via Getty Images)

Video Rekomendasi :


FOKUS DUNIA

NEWS