Dampak mematikan dari kebakaran hutan selama berbulan-bulan di Australia terhadap satwa liar belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, cahaya telah muncul dari kegelapan itu saat koala dilepaskan kembali ke alam liar.
Krisis kebakaran hutan tampaknya sudah lama sekali, terutama setelah pandemi virus corona. Namun, penting untuk tidak melupakan kerusakan dahsyat yang dialami Australia dalam kebakaran itu: lebih dari 2,5 juta hektar dirusak oleh api, miliaran hewan terbunuh, dan 34 nyawa manusia hilang.
Untuk hewan-hewan ini, saatnya untuk pulang – berbulan-bulan setelah diselamatkan, 13 koala kini telah dilepaskan kembali ke habitat alami mereka yang sekarang aman di Blue Mountains.
Konservasi satwa liar, nirlaba Science for Wildlife, bekerja sama dengan San Diego Zoo Global, menyelamatkan sejumlah koala di depan pohon eucalyptus mereka yang dilalap api. Sejak itu, mereka tinggal di Kebun Binatang Taronga.
Sekarang, mereka telah dilepaskan ke Taman Nasional Kanangra-Boyd di negara bagian New South Wales, langkah pertama dari rencana rehabilitasi yang lebih besar untuk hewan-hewan, dengan harapan memulihkan populasi koala di daerah tersebut. Lebih dari 10.000 koala dikhawatirkan telah mati dalam kebakaran itu.
Dalam sebuah pernyataan, Dr Kellie Leigh, direktur eksekutif Science for Wildlife, mengatakan:
“Meskipun mereka telah mengatasi dengan baik dalam perawatan, kami senang akhirnya mengirim koala kami pulang. Kami telah sibuk menilai area terbakar yang kami selamatkan, untuk mengetahui kapan kondisinya sudah cukup baik sehingga pohon-pohon dapat mendukungnya lagi.
“Hujan baru-baru ini telah membantu dan sekarang ada banyak pertumbuhan baru untuk mereka makan, jadi waktunya tepat. Kami akan melacak radio mereka dan mengawasi mereka untuk memastikan bahwa mereka puas.”
Sepanjang krisis kebakaran hutan, para ahli dari Kebun Binatang Taronga dilaporkan merawat lebih dari 100 koala di dua rumah sakit. (yn)
Sumber: Unilad
Video Rekomendasi:
