Koresponden the Epoch Times, wawancara Chang Chun dan Zhu Yu
Pakar virologi Eropa Dr. Dong Yuhong (Baca: Tung Yii Hung) mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan jurnalis the Epoch Times Amerika Serikat pada 16 Maret 2020, bahwa dari perspektif epidemiologi, daya sebar virus komunis Tiongkok yang dikenal juga sebagai pneumonia Wuhan, sangat agresif.
Virus komunis Tiongkok menyebar secara leluasa di Wuhan, Hubei hanya dalam waktu satu bulan, dan menyebar ke seluruh dunia dalam dua bulan. Epidemi menyebar dengan sangat cepat. Sangat sulit untuk dicegah dan dikendalikan. Oleh karena itu disebut wabah termonuklir oleh Dr. Eric Feigl-Ding, seorang ahli epidemiologi Amerika.
Sementara itu, Dr. Dong Yuhong (baca : Tung Yii Hung) menganalisis berbagai tanda-tanda infeksi virus sejauh ini, dan merangkum enam karakteristik virus yang perlu diperhatikan, termasuk kemungkinan masa inkubasi yang mencapai hingga 37 hari. Uang kertas yang digunakan oleh pasien kemungkinan juga dapat menyebarkan virus, dan pasien kemungkinan juga masih membawa virus meski setelah dinyatakan sembuh.
Pada kesempatan ini, direkomendasikan kepada pemirsa sejumlah ciri-ciri yang mudah diabaikan sebagai bentuk tindakan pencegahan.
Berikut beberapa karakteristik yang dijabarkan berdasarkan isi wawancara dengan Dr. Dong Yuhong.
Pertama. Ada tidaknya gejala virus oleh si pembawa, mereka sendiri juga tidak tahu apakah mereka membawa virus.
Secara umum, penyakit menular tidak menyebarkan virus ketika tidak ada gejala atau masa inkubasi. Akan tetapi virus komunis Tiongkok kemungkinan dapat menyebar meski tidak menunjukkan gejala. Sebagai contoh, ada pasien dengan penyakit kronis ke rumah sakit, dan secara tidak sengaja ditemukan terinfeksi virus komunis Tiongkok saat tes darah dan skrining. Namun, pasien tidak menunjukkan gejala infeksi sebelumnya.
Saat ini, jumlah orang yang didiagnosis terjangkit virus Tiongkok mungkin hanya segelintir. Adapun mengenai berapa jumlah pembawa virus yang sebenarnya? Ini adalah masalah yang tak seorang pun mau menghadapinya dan tidak mampu menghadapinya.
Dua. Masa inkubasi mungkin selama 37 hari, dan masa isolasi juga sulit ditentukan.
Komunitas medis umumnya mendefinisikan masa isolasi penyakit menular terutama ditentukan oleh masa inkubasi virus. Masa inkubasi penyakit menular yang umum ditemui adalah 14 hari. Oleh karena itu, sebagian besar negara di dunia saat ini menerapkan masa karantina selama 14 hari, yang didasarkan pada masa inkubasi 14 hari.
Tetapi menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada 11 Maret oleh jurnal medis terkenal The Lancet, bahwa dari hasil penelitian secara keseluruhan, latensi median kelangsungan hidup virus komunis Tiongkok pada pasien adalah sekitar 20 hari. Beberapa pasien bahkan mencapai 37 hari.
Hasil penelitian ini tampaknya menyiratkan bahwa kita mungkin perlu isolasi lebih lama, namun isolasi yang lebih lama mungkin akan membawa perubahan dalam kebijakan kesehatan masyarakat global.
Ditilik dari masa karantina 14 hari saat ini, 14 hari jauh berbeda dari 37 hari. Mungkin ada pasien dengan risiko penularan potensial karena masa karantina yang tidak cukup, sehingga menimbulkan risiko penyebaran, atau baru terjadi kasus penyakit setelah 14 hari dibebaskan dari karantina. Ini adalah faktor kedua yang menyebabkan penyakit ini sulit untuk dicegah dan dikendalikan.
Tiga. Tingkat inspeksi yang terlewatkan sangat tinggi
Saat ini, tingkat deteksi tes positif asam nukleat virus komunis Tiongkok hanya 40-50%. Menurut sebuah survei, bahwa menurut tes pasien demam di suatu bandara, ditemukan bahwa tingkat deteksi positif hanya 50%, sehingga hasil tes skrining positif cenderung rendah melalui deteksi asam nukleat.
Selain itu, sebagian besar pasien baru akan melakukan tes virus hanya pada saat mengalami gejala demam, tetapi pada pasien pneumonia Tiongkok yang bergejala, tingkat positifnya hanya 50%. Sehingga tingkat diagnosis yang terlewatkan sangat tinggi, menyebabkan jumlah sebenarnya dari pasien pembawa virus itu kemungkinan juga sangat tinggi.
Keempat. Keanekaragaman metode penyebaran virus
Penularan virus komunis Tiongkok sangat kompleks dan beragam. Awalnya kita berpikir bahwa virus Komunis Tiongkok adalah virus yang ditularkan melalui pernapasan, tetapi pada kenyataannya, selain infeksi melalui udara, virus memiliki banyak cara penularan yang berbeda.
Misalnya, penyebaran kontak dekat termasuk segala sesuatu yang disentuh dalam kehidupan sehari-hari, seperti peralatan makan bersama, barang-barang yang digunakan bersama, atau peralatan yang digunakan oleh pasien virus Komunis Tiongkok, seperti perlengkapan mandi, perlengkapan toilet dan sebagainya. Tidak tertutup kemungkinan ada banyak virus pada sarana seperti yang disebutkan ini.
Selain itu, jika uang kertas yang disentuh oleh pasien pneumonia komunis Tiongkok beredar di pasar, kemungkinan akan menyebar ke orang lain dalam peredaran uang tersebut. Faktor-faktor ini juga membuat virus lebih sulit untuk dicegah dan dikendalikan.
Kelima. Setelah gejalanya sembuh, virus mungkin masih ada, atau bahkan kambuh, dan akan menjadi kronis.
Dari hasil otopsi pasien virus Komunis Tiongkok, ditemukan bahwa virus tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga merusak sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh pasien. Selain itu, pasien yang dinyatakan sembuh juga masih membawa virus, dan akan menyebar kemudian menjadi kronis.
Dengan kata lain, meskipun pasien tampaknya tidak menunjukkan gejala, namun ia masih merupakan pembawa virus kronis. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam pencegahan dan pengendalian, dan secara medis juga sulit untuk mendefinisikan kata “sembuh” dalam arti benar-benar sembuh sepenuhnya.
Jika gejala akut yang mereda secara permukaan itu digunakan sebagai penilaian penyembuhan, itu tidak berarti bahwa virus benar-benar lenyap dari dalam tubuh pasien secara permanen.
Enam. Bagaimana cara menentukan kriteria pasien dinyatakan sembuh? Sulit untuk didefinisikan
Saat ini di daratan Tiongkok, standar pasien pneumonia komunis Tiongkok yang dinyatakan sembuh itu ditetapkan secara longgar. Bisa saja ada pasien yang diizinkan pulang itu belum benar-benar pulih sama sekali.
Akibatnya, pasien yang masih membawa virus Komunis Tiongkok itu kemungkinan akan menularkan virus begitu kembali ke lingkungan tempat tinggalnya, sehingga memicu wabah berikutnya.
Enam karakteristik virus menurut Dr. Dong Yuhong (Baca: Tung Yii Hung) itu bermanfaat untuk diketahui publik. Sebagai informasi Dr. Dong Yuhong adalah seorang sarjana kedokteran dari Universitas Kedokteran Beijing dan dokter andes penyakit menular dari Universitas Peking. Dr. Dong Yuhong pernah aktif di Rumah Sakit Pertama yang berafiliasi dengan Universitas Kedokteran Beijing dan memiliki 17 tahun penelitian antivirus serta pengalaman klinis.
Selain itu Dr. Dong Yuhong juga pernah bekerja di departemen penelitian dan pengembangan di Novartis International AG, salah satu dari 3 perusahaan obat-obatan terkemuka dunia. Saat ini Dong Yuhong adalah Chief Scientific dari sebuah perusahaan bioteknologi di Swiss. (jon)
Video Rekomendasi :