ET, oleh Wu Ying
Media ‘CNBC’ pada 27 April 2020 lalu memberitakan bahwa setelah melalui perencanaan yang memakan waktu 2 tahun, komunis Tiongkok pada bulan Maret lalu telah menerbitkan sebuah dokumen strategis mengenai rancangan program ‘Standar Tiongkok 2035’.
Sesuai dengan rancangan tersebut, komunis Tiongkok akan merumuskan standar untuk manufaktur, pertukaran, konsumsi dan sebagainya terhadap bidang-bidang seperti internet, komputasi awan, data besar, 5G, kecerdasan buatan dan industri lainnya. Dengan ruang lingkup yang mirip seperti ‘Made In China 2025’
Standar yang ditetapkan memiliki pengaruh komersial
Standar yang ditetapkan memiliki pengaruh komersial, dan beberapa perusahaan akan mendapat manfaat, meskipun ada juga perusahaan yang akan menderita karenanya.
Elsa Kania, seorang peneliti dari wadah pemikir Amerika Serikat ‘Center for New American Security’ mengatakan : “Standar teknis itu sulit dan tidak mudah untuk dipahami, jadi itu bukan topik hangat, tetapi itu adalah prospektif spesifik bagi model sains dan teknologi di masa depan”.
Secara umum, untuk mendapatkan prosedur terbaik dalam rentang tertentu, teknologi dan industri global akan merumuskan dokumen normatif berdasarkan hasil komprehensif ilmu pengetahuan, teknologi dan pengalaman praktis, yang dikembangkan oleh konsensus dan disetujui oleh lembaga yang diakui untuk penggunaan umum dan berulang. Itu sebagai kriteria dan dasar untuk dipatuhi bersama.
Industri telekomunikasi adalah contoh yang baik. Teknologi jaringan baru seperti 5G bukanlah gelombang teknologi, tetapi standar teknis yang dibuat oleh industri teknologi, organisasi, dan pakar setelah perencanaan, pengembangan, dan kolaborasi selama bertahun-tahun.
“Untuk saat ini, 5G adalah contoh yang sangat menonjol. Sebagian besar perusahaan tidak hanya mempromosikan standar 5G di Tiongkok, tetapi juga secara aktif membentuk standar global”, kata Elsa Kania.
Pakar : Kelemahan komunis Tiongkok adalah mereka tidak memahami apa itu standarisasi
Produk yang digunakan publik seperti ponsel, mengandung banyak standar teknis. Jadi jika Anda dapat memimpin pengaturan standar, itu sama dengan mendapatkan posisi dominan dalam mengendalikan pengembangan produk ilmiah dan teknologi global.
Perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat dan Eropa, seperti Qualcomm dan Ericsson, telah memainkan peran utama dalam menetapkan standar untuk berbagai industri di seluruh dunia.
Andrew Polk, mitra di perusahaan riset dan konsultan Trivium China yang berbasis di Beijing mengatakan kepada CNBC : “Dilihat dari permukaan, Standar Tiongkok 2035 adalah upaya Beijing untuk menggabungkan permintaan domestik akan standarisasi demi meningkatkan kinerja ekonomi. Dan berharap produk yang dihasilkan kelak mampu mendominasi standar internasional”.
Namun, menurut Andrew Polk, salah satu kelemahan terbesar komunis Tiongkok yang selalu mencoba mengembangkan permainan penetapan standar ini adalah bahwa komunis Tiongkok tidak pernah muncul dalam bentuk standarisasi dalam hal waktu, jarak dan ruang. Sementara itu, Andrew Polk menyatakan di Beijing, setiap hari atau setiap bulan bisa muncul berbagai peraturan yang berbeda.
Di balik upaya Beijing mengontrol standar mungkin untuk mengakses lebih banyak data
Berkaitan dengan ambisi komunis Tiongkok untuk mendominasi standar teknis global, pendiri perusahaan ‘Horizon Advisory’, Nathan Picarsic mengingatkan bahwa ambisi komunis Tiongkok untuk menetapkan standar memiliki tumpang tindih yang asimetris dengan upayanya untuk mengakses data.
“Semakin banyak standar teknis dan teknologi yang ditetapkan oleh Beijing, maka semakin banyak data terkait akan menjadi subyek berbagai kebijakan lokalisasi dan akses data pemerintah Tiongkok,” kata Nathan Picarsic.
Sebagaimana diketahui bahwa peraturan tertentu yang diberlakukan oleh komunis Tiongkok memaksa semua perusahaan domestik dan asing untuk mematuhi persyaratan yang dibutuhkan intelijen mereka. Ini adalah salah satu alasan mengapa Amerika Serikat dan negara-negara lain menyatakan keprihatinan tentang Huawei. Jika mengizinkan Huawei untuk menggunakan jaringan 5G-nya, itu sama saja dengan memberikan akses ke data melalui peralatan Huawei.
‘Standar Tiongkok 2035’ menghadapi 2 hambatan besar
Para ahli percaya bahwa ambisi komunis Tiongkok untuk mendominasi standar global menghadapi dua kendala utama. Salah satunya adalah ingin menyingkirkan dominasi Amerika Serikat dan Eropa, tetapi itu bukan tugas yang mudah untuk direalisasikan.
Naomi Wilson, direktur senior kebijakan Asia untuk Komite Industri Teknologi Informasi (ITI) memberikan kesaksian tertulis yang diberikan kepada Komite Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat – Tiongkok bulan lalu.
Kesaksian tertulis itu menyebutkan bahwa meskipun semakin banyak keikutsertaan komunis Tiongkok dan keterlibatan pemerintah telah membawa tantangan prosedural atau pengaturan masalah, namun, itu tidak akan membawa banyak pengaruh, juga tidak meningkatkan skala persaingan yang menguntungkan buat Tiongkok.
Disebutkan juga oleh Naomi Wilson bahwa faktanya, kepemimpinan teknis dan keahlian perusahaan-perusahaan Amerika dan multinasional masih diakui sebagai peserta paling berpengaruh dalam standar dan proses pengembangan aturan organisasi standar yang terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
Selain itu, Andrew Polk menunjukkan bahwa pembentukan standar itu biasanya diprakarsai oleh perusahaan teknologi terkemuka di industri, sehingga perusahaan dengan teknologi terbaik dan standar tertinggi akan memenangkan persaingan untuk mengembangkan standar global.
Itulah sebabnya mengapa perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka Amerika Serikat dan negara-negara Eropa memiliki keunggulan dalam pengaturan standar.
Tiongkok sekarang kecuali Huawei, tidak ada perusahaan di bidang lain yang dapat melampaui keunggulan Amerika Serikat dan Eropa.
Keterangan foto: Beijing berencana mempromosikan ‘Standar Tiongkok 2035 (China Standards 2035) pada tahun ini, menurut para ahli bahwa komunis Tiongkok menghadapi 2 rintangan besar yang tidak mudah untuk dilewati. (Getty Images)
sin/rp
Video Rekomendasi