Nicole Hao
Saran dari rezim Tiongkok bahwa virus Komunis Tiongkok berasal dari Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, yang menjual makanan laut, binatang liar, dan hasil bumi segar, bertentangan dengan laporan investigasi internal tertanggal 22 Januari 2020 yang baru-baru ini diulas oleh The Epoch Times.
Sementara beberapa kasus pertama Wuhan terhubung ke pasar tersebut. Sedangkan pasien yang terdokumentasi paling awal tidak terhubung ke pasar tersebut.
Para ilmuwan masih belum menentukan asal virus itu. Pejabat Amerika Serikat, mengutip intelijen, mengatakan virus tersebut cenderung terjadi secara alami. Akan tetapi mungkin bocor dari laboratorium penelitian virologi di Wuhan.
Saat dunia berusaha mengungkap sumber wabah virus, pihak berwenang Tiongkok menolak tawaran bantuan dari Amerika Serikat dan negara lainnya dalam penelitian, sambil tetap bungkam mengenai investigasinya.
Pada Januari lalu, Gao Fu, Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok, mengklaim dua kali bahwa virus tersebut berasal dari binatang liar yang dijual di pasar Huanan.
Pada konferensi pers tanggal 22 Januari, Gao Fu menjelaskan bahwa virus tersebut kemungkinan pertama kali menginfeksi orang melalui kontak dengan binatang liar dan lingkungan tempat binatang liar itu berada.
Kemudian, virus mulai bermutasi dan menjadi mampu menular dari manusia ke manusia.
“Sumber asli virus tersebut adalah binatang liar yang dijual di Pasar Makanan Laut [Huanan],” kata Gao Fu .
Kemudian, pada Maret 2020, di tengah pengawasan internasional yang ketat atas kesalahan Tiongkok dalam menangani krisis, para pejabat Tiongkok mulai mendorong teori konspirasi yang tidak berdasar bahwa militer Amerika Serikat memperkenalkan virus tersebut ke Wuhan.
Namun, The Epoch Times baru-baru ini memperoleh salinan laporan investigasi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok mengenai pasar Huanan.
Laporan mengindikasikan bahwa pihak berwenang mengambil 585 sampel lingkungan dari berbagai daerah di pasar tersebut. Hasilnya menemukan bahwa 33 dari sampel lingkungan tersebut yang diuji dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut.
Sampel-sampel lingkungan yang positif itu berasal dari toko yang berlokasi di seluruh pasar tersebut, serta permukaan, dinding, dan alat yang digunakan sehubungan dengan binatang.
Binatang dan lingkungan peternakan yang memasok ternak ke pasar tersebut juga dievaluasi, di mana hasil semua 139 sampel yang diuji adalah negatif.
Sementara laporan tersebut tidak memberikan bukti konklusif, apakah virus tersebut berasal dari binatang yang dijual di pasar itu, terungkap bahwa pihak berwenang tidak mengetahui mengenai penelitiannya dan terlalu cepat untuk memberikan pernyataan mengenai sumber virus tersebut, kata Dr. Sean Lin, mantan direktur lab di cabang penyakit virus di Institut Penelitian Angkatan Darat Walter Reed.
Virus Komunis Tiongkok, yang umumnya dikenal sebagai jenis Coronavirus baru, pertama kali muncul dari Wuhan pada akhir tahun 2019, dan sejak itu virus tersebut menyebar ke lebih dari 200 negara dan wilayah.
Dokumen yang Bocor
Laporan investigasi disusun oleh Institut Nasional untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Virus di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok dan dilaporkan kepada Komisi Kesehatan Nasional pada tanggal 22 Januari.
Pihak berwenang melakukan tiga uji: uji asam nukleat rRT-PCR -real-time reverse transcription polymerase chain reaction atau reaksi rantai polimerase transkripsi pembalikan waktu-nyata, yang digunakan secara luas untuk menguji virus Komunis Tiongkok di Tiongkok; uji NGS – next-generation sequencing atau pengurutan generasi-selanjutnya; dan uji SMRT – single molecule real-time atau molekul tunggal waktu-nyata.
Uji NGS dan uji SMRT adalah uji asam nukleat untuk sampel yang diambil dari lingkungan.
Keterangan gambar : Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok melaporkan hasil investigasinya ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, Tiongkok, pada tanggal 22 Januari 2020. (Disediakan untuk The Epoch Times oleh orang dalam)
Pasar Huanan, yang terletak dekat dengan stasiun kereta api Hankou, pusat transportasi utama, memiliki lebih dari 1.000 toko sebelum ditutup oleh pihak berwenang pada tanggal 1 Januari.
Pasar Huanan menjual daging babi, makanan laut, rempah-rempah, dan makanan lainnya. 33 Sampel positif berasal dari permukaan lantai, pintu, timbangan, troli, dinding, tempat sampah, lemari es, sepatu, dan sarung tangan di 31 toko penjual.
Keterangan gambar : Laporan CDC Tiongkok tentang tata letak toko-toko di pasar Huanan di Wuhan, Tiongkok, tertanggal 22 Januari 2020. (Disediakan untuk The Epoch Times oleh orang dalam)
Sekitar setengah dari toko yang memiliki sampel positif adalah toko yang menjual makanan laut dan ikan air tawar.
Dua belas toko terhubung dengan yang lain, atau berlawanan sisi koridor di mana pelanggan akan berjalan dan berbelanja; 21 toko lainnya terletak di area pasar yang berbeda.
“Kami sangat curiga bahwa wabah virus itu terkait dengan perdagangan binatang liar” karena “ada beberapa toko yang menjual binatang liar di daerah di mana 12 toko yang terhubung berada,” laporan itu menyimpulkan.
Keterangan gambar : Pusat Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyerahkan laporan Pasar Makanan Laut Huanan pada 22 Januari di Kota Wuhan, (The Epoch Times)
Namun yang menarik, laporan itu menunjukkan bahwa 139 sampel lingkungan dan binatang dari peternakan — yang memasok tikus bambu, landak, kalkun, kelinci, dan binatang lainnya ke pasar Huanan — semuanya kembali negatif.
Media pemerintah Tiongkok sebelumnya melaporkan pada bulan Januari bahwa pasar Huanan juga menjual marmut, ular, katak, landak, burung merak, burung, musang kucing, dan meles meles (sejenis musang).
Keterangan gambar : Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok melaporkan hasil investigasinya ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, Tiongkok, pada tanggal 22 Januari 2020. (Disediakan untuk The Epoch Times oleh orang dalam)
Tikus bambu menjadi makanan daging yang populer di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir.
Pihak berwenang mengambil sampel dari 24 tikus bambu yang dijual di Pasar Basah Qiyimen, pasar lain di Wuhan tempat binatang liar dijual, berlokasi dekat stasiun kereta Wuchang. Sampe-sampel tersebut juga kembali negatif.
Keterangan gambar : Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok melaporkan hasil investigasinya ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, Tiongkok, pada tanggal 22 Januari 2020. (Disediakan untuk The Epoch Times oleh orang dalam)
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok sebelumnya mengumumkan pada tanggal 26 Januari, bahwa pihaknya mengambil sampel binatang dari pasar Huanan antara tanggal 1 Januari hingga 12 Januari untuk sebuah investigasi, tetapi tidak pernah mengumumkan hasil uji tersebut.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok tidak menyebutkan pengujian binatang dalam laporan investigasi internalnya.
Pertanyaan Dari Spesialis
Sean Lin mencatat bahwa salah satu sampel lingkungan pasar Huanan — sebuah epilator yang digunakan untuk menghilangkan rambut atau bulu binatang — terbukti positif.
Sean Lin mengatakan bahwa cenderung menunjukkan virus yang tertinggal di epilator berasal dari Seekor binatang.
Sean Lin menunjukkan bahwa penelitian sebelumnya menemukan bahwa anjing dan kucing didiagnosis menderita COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut, di Amerika Serikat, Eropa, dan Hong Kong. Sean Lin mendesak pihak berwenang Tiongkok untuk merilis hasil pengujian binatang sehingga masyarakat dapat memahami gambar wabah virus yang sebenarnya.
Mengenai sampel lingkungan, Sean Lin mengatakan pihak berwenang seharusnya menyelidiki toko atau daerah mana yang dikunjungi oleh pasien COVID-19 pertama yang didiagnosis pada bulan Januari. Hal itu akan memberikan petunjuk yang lebih baik ke daerah pasar mana yang terinfeksi virus tersebut.
“Hal ini memberitahu orang-orang sampel mana dari toko yang diuji positif, dan siapa yang mengunjungi toko itu yang didiagnosis menderita COVID-19…menggabungkan informasi pelacakan pasien dengan laporan pengujian lingkungan,” kata Sean Lin.
Sean Lin mencatat bahwa dengan temuan laporan yang tidak meyakinkan, Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok seharusnya tidak begitu cepat untuk menentukan pada bulan Januari bahwa virus tersebut berasal dari binatang liar, menyebut tindakan seperti itu adalah “penyimpangan” dan “menyembunyikan kebenaran.”
Ia mendesak pihak berwenang untuk mengeluarkan semua dokumen penelitian terkait kepada masyarakat.
Baru-baru ini, Gao Fu juga menarik klaim awalnya.
Selama pertemuan politik pada tanggal 25 Mei, Gao Fu mengatakan kepada media bahwa, “saat kita lihat keseluruhan proses sekarang, virus seharusnya sudah ada sebelum” infeksi yang terkait dengan pasar makanan laut tersebut dilaporkan.
Gao Fu mengklaim bahwa ia mengubah pandangannya karena penelitian virus masih baru dan ia masih mempelajarinya. (Vv)
Video Rekomendasi :