Kini WHO Mengatakan Tiongkok Tak Pernah Melaporkan Kasus Wabah Virus Komunis Tiongkok

Theepochtimes.com- Pejabat WHO mengatakan selama berbulan-bulan, bahwa pejabat Partai Komunis Tiongkok mengungkapkan keberadaan wabah ke WHO. Bahkan berulang kali memuji pihak berwenang Tiongkok atas transparansi yang seharusnya.

Akan tetapi timeline WHO  yang baru dan resmi yang diterbitkan minggu ini, memangkas klaim sebelumnya.

Kini WHO mengatakan bahwa kantor WHO di Tiongkok “menerima pernyataan media oleh Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan dari situs web mereka” untuk kasus-kasus pneumonia virus di Wuhan.

Kantor WHO kemudian menyampaikan kabar keberadaan virus.

Versi sebelumnya dari timeline menuduh Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan “melaporkan sekelompok kasus pneumonia di Wuhan, Provinsi Hubei.”

WHO tidak menanggapi permintaan komentar.

Anggota parlemen Amerika Serikat bulan lalu mengatakan, sebuah penyelidikan menunjukkan WHO “mengizinkan Partai Komunis Tiongkok menutup-nutupi karena WHO gagal menyelidiki dan mempublikasikan laporan yang bertentangan dengan laporan resmi Partai Komunis Tiongkok, sementara pada saat yang sama WHO memuji respon Partai Komunis Tiongkok.”

Senator Partai Republik Michael McCaul (R-Texas), yang memimpin penyelidikan kongres, mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa ia senang WHO maupun Partai Komunis Tiongkok “telah membaca laporan sementara saya mengenai asal-usul pandemi dan akhirnya mengakui kebenaran kepada dunia bahwa – Partai Komunis Tiongkok tidak pernah melaporkan wabah virus kepada WHO  yang melanggar peraturan Organisasi Kesehatan Dunia.”

Michael McCaul mengatakan : “Kini pertanyaannya adalah apakah Partai Komunis Tiongkok akan melanjutkan kampanye propaganda palsunya, yang terus-menerus mengklaim Partai Komunis Tiongkok telah memperingatkan dunia atau apakah Partai Komunis Tiongkok mau menjadi bersih, dan mulai bekerja dengan masyarakat kesehatan dunia untuk menemukan penyebab pandemi yang mematikan ini.”

Menurut timeline WHO yang baru, WHO meminta informasi dari pihak berwenang Tiongkok mengenai kluster kasus pada tanggal 1 Januari lalu, sehari setelah kantor WHO mengetahui keberadaan kluster kasus melalui pernyataan media. Pada tanggal 2 Januari, perwakilan WHO di Tiongkok menulis surat kepada Komisi Kesehatan Nasional untuk meminta informasi lebih lanjut mengenai kluster kasus.

Pejabat Tiongkok tidak memberikan informasi sampai tanggal 3 Januari 2020.

Para pemimpin WHO dekat dengan pejabat komunis dan telah menerima dengan kritik keras dari negara-negara di seluruh dunia, karena membeo  propaganda dari rezim Tiongkok. 

Menurut dokumen internal yang diperoleh The Epoch Times bahwa, pejabat Tiongkok menyembunyikan rincian virus dan memanipulasi angka-angka sepanjang hari-hari awal pandemi.

Pejabat Partai Komunis Tiongkok membantah melakukan kesalahan.

AS secara resmi memutuskan hubungannya dengan WHO, karena Organisasi Kesehatan Dunia itu tidak mengambil langkah-langkah yang berarti. Tak lain, untuk membuktikan kemandirian Organisasi Kesehatan Dunia dari pengaruh Komunis Tiongkok. 

AS setiap tahun menyediakan sekitar 400 juta dolar AS untuk WHO, membuat negeri paman SAM itu sebagai sumber pendanaan terbesar bagi WHO.

Uang tersebut dialihkan ke kelompok lain, seperti Palang Merah dan  Doctors Without Borders.

Keterangan Gambar: Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menghadiri konferensi pers di Jenewa, Swiss, pada 25 Juni 2020. (Denis Balibouse / Reuters)

(Vivi/asr)

https://www.youtube.com/watch?v=FeIwVEo53r0

FOKUS DUNIA

NEWS