Israel dan Uni Emirat Arab Mencapai Kesepakatan Perdamaian Bersejarah

oleh Lin Nan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pernyataan bersama Amerika Serikat, Israel, dan Uni Emirat Arab di Twitter. Ia mengatakan bahwa para pemimpin dari ketiga negara tersebut telah berbicara pada Kamis 13 Agustus dan menyetujui normalisasi penuh hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab.

“Karena terobosan diplomatik ini, dan atas permintaan Presiden Trump, dengan dukungan dari Uni Emirat Arab, Israel akan menangguhkan deklarasi kedaulatannya atas wilayah yang digariskan dalam rencana perdamaian Israel-Palestina”.

“Sebuah terobosan besar yang terjadi hari ini!”. Trump berkomentar : “Perjanjian perdamaian bersejarah antara dua sahabat kebanggaan kita, Israel dan Uni Emirat Arab !”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netayahu juga mengatakan bahwa ini merupakan suatu terobosan bersejarah.

Putra Mahkota Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed mengatakan bahwa hubungan antara kedua negara belum segera terjalin. Ia menulis di Twitter : “UEA dan Israel… setuju untuk bekerja sama dan menetapkan peta rute untuk pembentukan hubungan bilateral”.

Dua jam setelah mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik komprehensif antara kedua negara, Presiden Israel Reuven Rivlin mengeluarkan lewat Twitter undangan kepada Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed untuk berkunjung ke Israel.

Presiden Reuven Rivlin menulis : Saya mengundang Putra Mahkota untuk mengunjungi Yerusalem.

Di antara negara-negara Arab di Timur Tengah, Israel saat ini memiliki hubungan komprehensif dengan tetangganya Yordania dan Mesir. Israel dan Uni Emirat Arab memelihara hubungan yang tenang. Namun, selama bertahun-tahun, kedua negara telah memperdalam hubungan untuk melawan pengaruh regional dari Iran. Kedua negara menganggap Iran sebagai musuh bersama.

“Negosiasi baru-baru ini akan mencakup : visa untuk turis dan pebisnis, penerbangan, telekomunikasi dan jaringan transportasi, serta kunjungan tingkat menteri dan pendirian kedutaan”. 

Duta Besar UEA untuk Amerika Serikat, Yousef Al Otaiba mengatakan dalam sebuah pernyataannya.

Yousef Al Otaiba menegaskan : “Perjanjian tersebut segera menghentikan kemungkinan aneksasi dan eskalasi kekerasan. Itu mempertahankan kelangsungan solusi dua negara yang disetujui oleh Liga Arab dan komunitas internasional”.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo mengatakan bahwa perjanjian itu memiliki potensi dan janji yang serupa dan diharapkan dapat menciptakan hari yang lebih baik bagi seluruh kawasan.

Dia menambahkan : “Amerika Serikat mengucapkan selamat kepada Israel dan UEA atas pencapaian yang mengesankan tersebut. Ini adalah langkah maju yang penting bagi perdamaian di Timur Tengah. Berbahagialah mereka yang membuat perdamaian”.

Juru bicara PBB mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menyambut baik setiap inisiatif yang dapat mempromosikan perdamaian dan keamanan di wilayah Timur Tengah. (Sin)

Keterangan Foto : Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Brenden Smialowski/AFP/Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=Zq1SHBOfkq4