Pada 7 September 2020, India berhasil melakukan uji luncur pesawat demonstrasi berteknologi HSTDV (Hypersonic Technology Test Demonstrator buatan dalam negeri.
Teknologi tersebut diharapkan menjadi andalan dalam memberi daya pendorong bagi sistem rudal jarak jauh dan platform udara di masa depan. India kini menjadi negara keempat yang berhasil mengembangkan teknologi hipersonik menyusul Amerika Serikat, Rusia dan Tiongkok.
Hindustan Times melaporkan bahwa pesawat demonstrasi berteknologi ultra-sonik berdasarkan teknologi propulsi ultrasonik tersebut dikembangkan oleh Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India atau Defence Research and Development Organisation- DRDO.
Pesawat demonstrasi uji teknologi supersonik adalah mesin demonstrasi yang dilengkapi dengan ramjet pembakaran supersonik tak berawak (scramjet) yang terbang dengan kecepatan supersonik, dan kecepatan terbangnya dapat mencapai 6 kali kecepatan suara atau 6 Mach.
Di masa depan, teknologi tersebut selain digunakan untuk rudal jelajah jarak jauh militer, juga banyak digunakan untuk aplikasi sipil.
Menurut pejabat pemerintah India, teknologi ini juga dapat digunakan untuk meluncurkan satelit dengan biaya rendah.
Pada bulan Desember tahun lalu, Rusia mengumumkan rudal hipersonik ‘Avangard’ pertamanya dan mengklaim bahwa rudal itu dapat mencapai 27 Mach selama uji luncurnya. Rusia menjadi negara pertama yang mengklaim memiliki senjata hipersonik.
Pada bulan Oktober tahun lalu, komunis Tiongkok juga menghabiskan banyak dana untuk penelitian dan pengembangan teknologi tersebut. Mereka memamerkan kendaraan peluncur hipersonik ‘Dongfeng 17’ pada acara parade militer untuk peringatan 70 tahun pendiriannya.
Amerika Serikat mengumumkan pada bulan Maret tahun ini, bahwa mereka telah berhasil menguji prototipe rudal hipersonik tanpa senjata, dan kendaraan luncur hipersonik untuk pengujian mencapai titik tumbukan yang ditentukan dengan kecepatan lebih dari 5 kali kecepatan suara.
Kementerian Pertahanan AS menunjukkan bahwa senjata hipersonik dapat mencapai lebih dari 5 kali kecepatan suara, memiliki mobilitas yang sangat tinggi dan dapat terbang di berbagai ketinggian dan arah.
Senjata itu memungkinkan rudal mengenai ratusan atau bahkan ribuan sasaran dalam sepuluh atau puluhan menit. Berbagai target bernilai tinggi dari jarak bermil-mil yang sulit dideteksi dan dihalau. Tujuan AS adalah melakukan pengerahan senjata ini pada pertengahan tahun 2020-an. (Sin/asr)
Keterangan Foto : Di saat hubungan dengan komunis Tiongkok sedang tegang, India menjadi negara keempat di dunia yang berhasil meluncurkan pesawat demonstrasi berteknologi hipersonik buatan dalam negeri pada 7 September. (Gambar diambil dari facebook.com/DPIDRDO)