Li Yun
Hingga 15 September 2020, jumlah orang yang terinfeksi virus Komunis Tiongkok atau virus corona di dunia telah mencapai lebih dari 29.298.349 orang. Sedangkan jumlah korban yang meninggal dunia lebih dari 928.763 orang. Dengan catatan, dikarenakan rezim Tiongkok selalu menyembunyikan data tentang epidemi, dunia luar beranggapan bahwa data sebenarnya jauh lebih tinggi daripada data yang dipublikasikan.
Virus Komunis TIongkok pertama kali muncul di Wuhan. Karena Beijing menyembunyikan informasi epidemi, sehingga menyebar ke seluruh dunia. Penularan virus menyebabkan dampak yang buruk pada kesehatan, kehidupan, ekonomi, politik, dan budaya masyarakat di seluruh dunia.
Dalam menghadapi kecaman internasional, Komunis Tiongkok menggunakan diplomasi masker, diplomasi prajurit serigala, dan menggelontorkan US$ 2 miliar ke Majelis Kesehatan Dunia untuk mencegah epidemi, tetapi justru dikecam komunitas internasional. 194 negara anggota dengan suara bulat, telah mengadopsi keputusan untuk melakukan penyelidikan independen terhadap asal mula dan tanggapan awal dari virus Komunis Tiongkok. Laporan investigasi diharapkan akan diumumkan pada November mendatang.
Nicholas Drummond, mantan perwira militer Inggris dan penasihat pertahanan, mengatakan dalam wawancara eksklusif dengan express.co.uk pada 12 September, bahwa laporan sementara tentang penyelidikan independen virus Partai Komunis Tiongkok itu mungkin akan membawa bencana bagi Xi Jinping.
Menurut Drummond, bahwa seiring dengan terkuaknya hasil penyelidikan independen, rezim komunis Beijing menghadapi dua pilihan:
Di bawah tekanan internasional, Xi Jinping dipaksa mundur, atau komunis Tiongkok dan dunia Barat memasuki perang dingin baru. Karena pandemi tidak hanya akan mengubah hubungan antara Komunis Tiongkok dan Inggris, tetapi juga hubungan antara Beijing dan dunia.
Jika rezim Beijing ingin membangun kembali hubungan dengan Barat, ditambah lagi membuat hubungan Tiongkok-Barat berkembang ke arah yang positif, mungkin Xi Jinping harus diganti.
Jika pandemi tidak hanya memengaruhi ekonomi Tiongkok, tetapi juga mengguncang posisi Komunis Tiongkok di komunitas internasional, maka rezim Beijing harus merespons dengan menggantikan Xi Jinping.
Jika Xi menolak untuk mundur, mungkin akan terjadi perebutan kekuasaan. Sedangkan rezim Komunis Tiongkok mungkin akan runtuh dari gejolak internalnya sendiri.
Namun, wawancara eksklusif “Daily Express” (express.co.uk) langsung dihapus setelah dipublikasikan. Selanjutnya hanya beberapa halaman web yang meneruskan artikel tersebut. Menurut analisis eksternal, surat kabar itu mungkin menghapus artikel tersebut karena tekanan dari Komunis Tiongkok.
Sehubungan dengan penggantian Xi Jinping di dalam partai Komunis Tiongkok, banyak kritikus menuturkan, jika Xi tidak mundur, kejahatan Komunis Tiongkok tidak akan berubah. Meski diganti juga hanya mengubah bentuk, sedangkan isi dan esensinya tetap tidak berubah, asumsi ini tidak bisa diabaikan. Mungkin Xi adalah kandidat paling cocok untuk pemimpin partai terakhir untuk mempercepat pemusnahan Partai Komunis Tiongkok.
Kolumnis secretchina, Zheng Zhongyuan mengatakan dalam artikel “Xi Jinping Dianggap sebagai sosok orang yang menghancurkan Partai” menyebutkan bahwa Xi Jinping dianggap paling merasakan krisis partai di antara para pemimpin partai dari generasi sebelumnya. Kampanye anti-korupsi selama lima tahun pertama masa jabatan Xi, adalah atas nama menyelamatkan partai. Kerasnya metode menangani partai yang diadopsi, juga belum pernah terjadi sebelumnya. Sedangkan perang skala besar terhadap harimau yang mengacu pada elite Partai Komunis Tiongkok yang korup, belum berhenti hingga saat ini.
Namun demikian, tidak peduli bagaimana partai direorganisasi, korupsi yang semakin meningkat, dan dekrit politik yang merajalela. Diperparah dengan instruksi dari Zhongnanhai yang tertahan. Setelah Kongres Rakyat Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-19, perang dagang Tiongkok-AS belum berhenti, diikuti dengan pecahnya wabah pes, flu babi, banjir dan bencana lainnya. Adapun ekonomi Tiongkok terperosok dalam kesulitan, gejolak sosial yang siap meletus kapan saja, namun yang bertahta di atas gejolak itu adalah penguasa saat ini.
Zheng Zhongyuan mengatakan, bahwa Xi Jinping sendiri sebenarnya juga diciptakan di bawah sistem otokratis Partai Komunis TIongkok yang absurd, dan sulit untuk menyingkirkan kendali roh komunis yang jahat.
Xi juga dijuluki “Marxis Abad Ini”. Dari sini, orang-orang dapat melihat bahwa Xi sedang mempercepat kehancuran partai, sehingga para netizen menyebutnya sebagai “kepala akselerator”.
Terutama sejak virus Komunis TIongkok menyebar ke dunia, berbagai perilaku Xi yang “dipercepat” telah meningkat. Ini termasuk memanfaatkan epidemi untuk menyerang dari semua sisi, terus mengirimkan pesawat militer dan kapal perang ke Taiwan, Laut China Selatan, dan Laut China Timur. Kapal Tiongkok telah berulang kali menyerang kapal Vietnam, Jepang, Filipina, dan Taiwan.
Selain itu juga bentrokan perbatasan terbesar dengan India dalam beberapa dekade terakhir, menyebabkan rusaknya hubungan dengan negara-negara tetangga.
Diplomasi prajurit serigala Partai Komunis Tiongkok, terutama sejak diterapkannya Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong selama epidemi, telah membuat marah dunia Barat, dan aliansi dunia yang dipimpin oleh Amerika Serikat kini sedang mengepung Komunis TIongkok dari semua sisi.
Dalam menghadapi situasi internasional dan domestik, kepentingan faksi Komunis TIongkok rusak, perebutan kekuasaan di dalam partai menjadi lebih intens, kekuasaan Xi pun terancam, dan saat ini telah jatuh ke dalam kesulitan yang tidak dapat dihindari.
Cai Xia, mantan profesor di Sekolah Partai Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, baru-baru ini menganalisis beberapa kemungkinan keruntuhan PKT. Menurutnya, kemungkinan terbesar adalah bahwa pemerintahan totaliter yang dipertahankan dengan kekerasan dan teror ini, terus menerus menciptakan kontradiksi di internalnya. Akhirnya, di bawah tekanan yang tinggi, dan jika dari bawah hingga atas yakni kader dan elite Partai Komunis tidak mampu bertahan lagi, maka partai ini akan runtuh dari internalnya sendiri. (jon)
Video Rekomendasi :