oleh Zhong Jingming
Pandemi komunis Tiongkok atau pneumonia Wuhan telah menyebar luas di seluruh dunia. Komunis Tiongkok sedang mencoba untuk memenangkan perlombaan menciptakan vaksin dengan cara menyalip dari tikungan. DR. Yan Limeng, seorang ahli virus Tiongkok yang berada di pengasingannya di Amerika Serikat menunjukkan bahwa komunis Tiongkok, tidak memiliki reputasi dalam pengembangan vaksin dengan kekuatan sendiri. Dan, dunia dalam waktu singkat belum bisa berharap untuk mendapatkan kekebalan yang efektif lewat vaksin dalam mencegah terinfeksi oleh virus komunis Tiongkok.
Dalam wawancara eksklusif dengan CNN pada 23 September 2020, DR. Yan Limeng mengatakan bahwa selama rezim Partai Komunis Tiongkok masih ada, tidak mungkin untuk mengizinkan dilaksanakannya penyelidikan penuh atas asal-usul virus komunis Tiongkok itu dan kebenaran tidak akan terungkap kepada dunia.
Ia juga mengatakan bahwa dalam jangka pendek jangan mengharapkan vaksin yang efektif, karena ini adalah virus yang memiliki daya mutasi tinggi yang untuk sementara waktu sulit untuk diatasi.
DR. Yan Limeng juga mengingatkan, jangan mengharapkan kekebalan kelompok pada tahap ini, karena virus sangat mudah beradaptasi dengan tubuh manusia dan memiliki sifat mematikan yang hebat. Sekalipun Anda terinfeksi virus dan memiliki kekebalan, bukan berarti Anda tidak akan tertular lagi di kemudian hari. Saat terinfeksi kembali, virus akan menyerang pada saat tubuh lemah atau sakit, itulah sebabnya para lansia mudah terserang virus tersebut.
Ia juga mengingatkan untuk tidak mempercayai vaksin yang dikembangkan oleh komunis Tiongkok.
“Ingat satu hal. komunis Tiongkok tidak pernah berhasil mengembangkan vaksin apapun sebelumnya. Selama Tiongkok memiliki cukup uang, mereka akan membeli vaksin impor daripada membeli yang domestik”.
DR. Yan Limeng lebih lanjut mengungkapkan bahwa, rezim komunis Tiongkok dan mereka yang bekerja sama dengan rezim ini harus bertanggung jawab atas pandemi yang berkecamuk di seluruh dunia. Tentunya, seluruh dunia harus menuntut pertanggungjawaban komunis Tiongkok.
Partai Komunis Tiongkok dikenal sebagai pencuri dan penjiplak teknologi. Vaksin buatan domestik mereka selama ini terus bermasalah. Masih ingat bukan, sejumlah besar anak-anak telah mengalami kelumpuhan seumur hidup atau bahkan meninggal dunia karena menggunakan vaksin buatan dalam negeri, tetapi faktanya terus diredam.
Saat ini, untuk memenangkan perlombaan vaksin global, komunis Tiongkok melanggar proses pengembangan vaksin dengan menyuntikkan vaksin virus komunis Tiongkok yang belum diuji klinis, kepada orang-orang di daratan Tiongkok atau negara lain, dan telah dikritik karena dianggap mengabaikan nyawa manusia.
Associated Press (AP) mengutip ucapan eksekutif senior Sinopharm Group melaporkan bahwa, selain kepada 40.000 personel uji klinis, perusahaan juga melakukan penyuntikan vaksin kepada 350.000 orang lainnya. Selain itu, China Kexing Biotechnology menyuntikkan vaksin kepada hampir 3.000 orang karyawan dan keluarganya. Vaksin yang dikembangkan bersama oleh militer Tiongkok dan CanSino Bio, bahkan disetujui pihak berwenang untuk digunakan pada keadaan darurat.
Namun pada kenyataannya, empat jenis vaksin ciptaan Tiongkok saat ini semuanya masih berada dalam tahap uji klinis ke-3. Dua di antaranya dari Sinopharm, dan Kexing Bio, serta Kangsino Bio masing-masing memiliki satu.
Menurut laporan dari sebuah media daratan Tiongkok, seorang penulis buku ‘Sepuluh Tahun Mencari Kayu Bakar’ menuturkan bahwa setelah ia mendapatkan suntikan vaksin ciptaan biotek Tiongkok pada 22 Juli, ia merasa sangat mual, sampai duduk selama setengah jam baru berani pulang. Pada saat suntikan kedua (24 Agustus) bahkan respon dari badannya lebih keras, yaitu, ketika dirinya pulang ke rumah dengan menyetir mobil, tiba-tiba terasa sangat pusing, seolah mengemudi dalam keadaan mabuk, sehingga terpaksa menghentikan mobil di pinggir jalan untuk beristirahat.
VOA news mengutip sebuah analisis memberitakan, bahwa sebelum vaksin akhirnya terbukti aman dan efektif untuk digunakan oleh manusia, komunis Tiongkok telah melakukan perjudian politik dengan menyuntikkan vaksin kepada banyak orang.
The Epoch Times merujuk pada virus corona, yang menyebabkan penyakit COVID-19, sebagai virus Komunis Tiongkok, karena sensor berita dan kesalahan manajemen dari Partai Komunis Tiongkok, sehingga memungkinkan virus itu menyebar ke seluruh Tiongkok dan menciptakan pandemi global. (sin/asr)
Keterangan Foto : Beberapa hari lalu, DR. Yan Limeng, seorang ahli virus Tiongkok yang berada di Amerika Serikat menghimbau dunia untuk menuntut pertanggungjawaban pemerintah komunis Tiongkok atas pandemi komunis Tiongkok (pneumonia Wuhan) dan mengungkapkan bahwa komunis Tiongkok tidak hanya akan menciptakan satu jenis virus. (Epoch Times)