TIAN YUN
Pada 19 November 2020 lalu, tim pengacara Presiden Trump menggelar konferensi pers, menjelaskan ringkas perkembangan gugatan kasus penipuan dalam pemilihan presiden, dan mengutip sejumlah kesaksian tersumpah untuk menjelaskan fakta terkait.
Pidato dari tiga orang pengacara itu sangat kuat dan berbobot, mengungkap kecurangan dalam skala besar dan kebobrokan kalangan politik di baliknya, serta dengan keras mengecam betapa bahayanya pemberitaan palsu yang telah terjadi.
1- Skala penipuan Pemilu yang tidak pernah terjadi sebelumnya dengan bukti yang sangat kuat
Pengacara pribadi Presiden Trump yang juga penggugat utama, Rudi Giuliani menyatakan: “Ini bukan kasus tunggal penipuan yang terjadi di satu negara bagian saja, melainkan kejahatan berskala besar yang terkoordinir dalam lingkup seluruh negeri.”
Ia mengatakan, model penipuan serupa juga terjadi bersamaan di beberapa negara bagian lain, hal ini menunjukkan bahwa semua ini dilakukan secara terencana dan dari satu pusat (kendali) menerapkan berbagai cara kecurangan yang berbeda, terutama difokuskan pada kota besar, khususnya kota-kota besar yang dikendalikan oleh Partai Demokrat, dan selama ini merupakan kota-kota yang sarat akan sejarah korupsi jangka panjang.
Giuliani berkata: “Saya mengerti betul akan aktivitas kejahatan, saya bisa mengendus bau- nya. Dan kali ini, Anda bahkan tidak perlu mengendus, saya bisa membuktikan kepada Anda, terdapat 18 metode penipuan. Saya bisa membuktikan kepada Anda,
dia (Trump) telah memenangkan 300.000 suara di Pennsylvania; saya bisa buktikan kepada Anda, dia telah memenangkan 50.000 suara di Michigan.”
Giuliani juga membantah pernyataan media massa golongan kiri yang menyebutkan “tuduhan yang tidak mendasar dan tidak terbukti”. Ia mengatakan, mereka telah mengumpulkan banyak sekali bukti, hanya di negara bagian Pennsylvania saja telah diperoleh pernyataan kesaksian tersumpah sebanyak 220 halaman.
Pengacara lainnya, Sidney Powell mengatakan tanpa tedeng aling-aling bahwa penipuan dalam pilpres kali ini adalah “konspirasi lintas negara”, yang menyangkut “peredaran dana negara komunisme”. Dana-dana tersebut berasal dari Kuba, Venezuela, dan kemungkinan juga berasal dari Tiongkok. Dia berkata: “Ini adalah operasi dengan dukungan dana yang luar biasa besar dan terkoordinir secara menyeluruh, tujuannya adalah merampas hak
yang paling mendasar milik warga AS yang dilindungi oleh konstitusi. Ini adalah kekhawatiran terbesar kami.”
Dia berkata, “Kami telah memperoleh bukti yang sangat kuat, kesaksian terkait telah dilampirkan dalam dokumen gugatan di tangan pengacara Lin- wood di Georgia. Ini adalah ke- saksian yang sangat mendetail.”
2. Korupsi Membuka Jalan bagi Penipuan Pilpres
Giuliani dan Powell mengkritik departemen terkait pemerintah yang tidak mengambil tindakan apa pun, dan juga telah mengabaikan peringatan sejumlah anggota parlemen terkait kecurangan perhitungan suara, membiarkan kecurangan dalam pemilu terus terjadi.
Giuliani mempertanyakan FBI: “Apa saja yang kalian kerjakan selama 3-4 tahun terakhir ini?” Ia berkata: “Apakah kita perlu membentuk sebuah Lembaga baru untuk melindungi kita?”
Powell berkata, “Kasus ini sangat mengejutkan, menyakit- kan, dan membuat marah. Ini adalah tindakan tidak cinta negara yang paling buruk yang bisa saya bayangkan. Para patriot negara Amerika telah muak dengan korupsi pemerintah, dari daerah sampai ke tingkat paling tinggi.”
“Mengenai tingkat KKN-nya, kita tidak tahu ada berapa banyak orang dari Partai Republik maupun Partai Demokrat yang telah menerima suap, sehingga menyebabkan pemilu ini dicurangi dan di sisi lain menguntungkan mereka. Mereka tidak hanya ingin mendapatkan kekuasaan untuk mengendalikan, tapi juga telah meraup keuntungan besar.”
Kepada wartawan yang hadir dia berkata, “Coba pikirkan kepentingan globalisasi di balik lembaga pers kalian masing-masing, coba pikirkan tentang tekanan yang diciptakan oleh perusahaan media sosial yang memblokir opini publik yang mempertanyakan hasil pemilu…”
Powell menyerukan kepada karyawan di perusahaan Dominion dan Smartmatic: “Jika kalian telah letih dengan fenomena korupsi, maka majulah dan adukan, karena tindakan penipuan dalam pemilu adalah kejahatan yang serius.”
3. Perang terhadap berita palsu: Bagaimana baru bisa menyadarkan kalian?
Penasihat hukum senior dari tim sukses Trump yakni Jenna Ellis menyatakan, “Rakyat AS berhak mengetahui apa yang telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir ini? Konferensi kali ini akan menjadi ajang keterbukaan, agar warga AS memahami apa yang selama ini selalu ditutupi oleh berita palsu, apa yang mereka tolak untuk diberitakan. Semua berita palsu mengarang cerita di seputar masalah legalitas dari kasus gugatan ini, dan berusaha agar apa yang kami lakukan menjadi ilegal.”
Dia menekankan, para wartawan yang tidak memberitakan kecurangan pemilu bisa dipastikan tidak pernah menjadi wartawan pengadilan, karena menunjukkan bukti secara tepat dibutuhkan waktu. Ellis mendesak para wartawan agar menaati kode etik jurnalistik, “Fakta sangat penting, jika kalian berita palsu tidak memberitakan hal ini atau tidak mengizinkan Anda meliput secara adil dan akurat, maka Anda harus mempertanyakan ada apa di balik semua ini. Saya melihat Anda semua mengambil foto disini, saya dapat menebak judul artikel Anda. Jika Anda tidak bersedia membahas fakta yang terpapar ini, maka sama sekali tidak memenuhi kriteria pers.”
Giuliani mengecam “liputan konyol” oleh kaum berita palsu terkait kecurangan pilpres, menilai hal tersebut telah memicu gangguan bagi tim pengacara Trump bahkan ancaman kematian. Ia berkata: “Semua ini adalah fakta, bukan rekayasa, pernyataan kesaksian ini… Lakukanlah yang seharusnya kalian lakukan, karena selama ini kalian tidak melakukannya. Bagaimana kami harus menyadarkan kalian, agar menyajikan fakta pada masyarakat?”
4 – Lindungi keadilan Pemilu, menyangkut masa depan AS
Jenna Ellis mengatakan, mengungkap kecurangan ini menyangkut masa depan AS. “Ini bukan hendak menggulingkan hasil pemilu kali ini, melainkan untuk memastikan pemilu di AS tetap berlangsung adil dan bebas di masa mendatang.” Dia berkata, setiap warga AS seharusnya menginginkan pemilu yang adil, “Jika ada orang yang tidak mengakuinya, tanyakan pada diri Anda sendiri mengapa. Tidak bisa membiarkan seseorang menunggangi aspirasi seluruh rakyat, untuk memilih satu orang presiden. Negara kita mengikuti sistem, bukan membiarkan dikendalikan oleh penguasa.”
Ellis menunjukkan, “kecurangan pemilu” sebenarnya adalah “penipuan oleh para pejabat pemilu”, “konstitusi menuntut agar legislator negara bagian menetapkan peraturan pemilu, tapi kondisi yang terjadi saat ini adalah, pejabat negara bagian dan daerah tertentu dari bawah sampai ke atas telah mengubah peraturan. Ketika orang Partai Demokrat tidak menyukai peraturan tertentu, maka mereka pun mengubah dan mengendalikannya, bahkan di detik terakhir mengubahnya, mereka ingin menghancurkan sistem negara kita.”
Dia menyatakan, melindungi konstitusi dan memastikan terselenggaranya pemilu yang adil, “Inilah hal yang kita inisiasi. Jika kita tunduk pada korupsi atau bencana pemilu yang tidak adil seperti ini, maka mulai sekarang tidak akan ada lagi pemilu yang aman. Semua dari kita harus secara jelas mengenali hal ini.”
Ellis menambahkan, “Kami merasa sangat bangga, Presiden Trump sedang memerangi hal ini. Pada saat diambil sumpahnya, ia telah menyadari bahwa ia disumpah untuk melindungi dan menjaga konstitusi Amerika. Kami melindungi Presiden Trump, pada akhirnya juga melindungi Anda semua, rakyat Amerika, pada hakikatnya, semua ini menyangkut kepentingan Amerika Serikat.”
5. “Kami tidak akan mundur”
Selama berhari-hari, terus menerus ada berita tersebar, banyak pengacara tim sukses Trump mendapatkan gangguan, serangan, dan ancaman, termasuk ancaman kematian. Seorang pengacara setelah mundur dari kasus gugatan, baru mendapatkan perintah perlindungan dari pengadilan. Seorang pengacara setelah mundur dari kasus gugatan, baru mendapatkan perintah perlindungan dari pengadilan.
Pengacara Powell berkata: “Kami tidak akan bisa ditakuti, kami tidak akan mundur. Kami akan menyapu bersih kekacauan ini. Presiden Trump telah meraih kemenangan mutlak, kami akan membuktikan hal ini. Kami akan merebut kembali Amerika, demi masyarakat yang telah memberikan suara- nya untuk kebebasan.”
Pengacara Ellis berkata, “Presiden Trump tidak akan bisa ditakuti, warga AS seharusnya juga tidak akan bisa ditakuti. Kami dengan bangga mewakili Donald J. Trump”
Kesimpulan
Dewasa ini, kaum sayap kiri Partai Demokrat dan media massa sayap kiri (CNN, CBS, Fox, New York Times, dan lain-lain, red.) masih saja menggila, mereka berusaha mengendalikan situasi dengan cara menyebarkan berita palsu dan melakukan ancaman, serta tidak pernah kendur memfitnah Presiden Trump beserta para pendukungnya.
Di sisi lain, banyak saksi tampil untuk bersaksi, mengungkap penipuan pemilu yang tidak pernah ada sepanjang sejarah. Tim hukum presiden sedang secara gigih mengumpulkan bukti, berkeyakinan dapat menuntut keadilan melalui gugatan hukum.
Saat ini, tiga orang pengacara berdiri di hadapan warga AS dan dunia, mengungkap kejahatan, menjelaskan tujuan akhir dalam melindungi Amerika, serta bersumpah akan melawan hingga akhir.
Keberanian mereka dalam membela kebenaran telah menghantam kobaran arogansi kelompok sayap kiri, dan akan memotivasi semakin banyak warga untuk tampil maju. Pemilu AS belum ditetapkan, semua orang yang melindungi keadilan akan mendapatkan penghargaan keberanian. (lie)
Video Rekomendasi :