Zachary Stieber
Presiden Donald Trump hari Minggu 20 Desember 2020 menduga bahwa “kita semakin dekat dan dekat,” mengacu pada tantangannya yang sedang berlangsung terhadap hasil pemilihan umum di negara-negara bagian yang merupakan medan pertempuran.
“Kita semakin dekat dan dekat. Dan saya harap anda memberitahu semua orang mengenai kita sebenarnya adalah sangat dekat,” kata Donald Trump di radio WABC.
Trump menambahkan : “Berita palsu tidak akan memberitahu hal tersebut kepada anda. Berita palsu tidak ingin membicarakan hal tersebut. Berita palsu berupaya untuk meredamnya. Kita sama sekali tidak memiliki kebebasan pers. Berita palsu menindas berita. Itu adalah hal buruk yang terjadi di negara kita. Hal ini telah terjadi, hal ini dimulai sejak lama, tetapi berita palsu telah sampai pada suatu titik, berita palsu adalah hal yang mengerikan.”
Trump pada kesempatan itu mengatakan, ini bukanlah kebebasan pers, dan kita harus mengembalikannya, karena pers ditekan sedemikian rupa. Berita palsu adalah sangat tidak jujur. Saya bahkan tidak menyebutnya sebagai berita palsu lagi. Saya menyebutnya sebagai berita yang jahat.
Tim calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, tidak menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Donald Trump.
Joe Biden telah mengklaim dengan mengumumkan kemenangan dalam pemilihan umum pada tanggal 3 November 2020. “Semuanya, Wakil Presiden terpilih [Kamala] Harris dan saya memperoleh 306 suara elektoral — ya, melebihi 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk mengamankan kemenangan,” kata Joe Biden pada tanggal 14 Desember, setelah pemilih bertemu di negara bagiannya masing-masing untuk memberikan suara.
Tetapi Donald Trump, kampanyenya, dan Partai Republik lainnya mendapatkan hasil yang menantang di negara-negara bagian yang mencakup Pennsylvania dan Georgia, menunjuk pada penyimpangan dan kemungkinan terjadi kecurangan.
The Epoch Times belum mengumumkan pertarungan pemilu tersebut hingga pada saat ini.
Sejauh ini tidak ada satupun dari gugatan hukum yang menyebabkan perubahan hasil, tetapi sebuah kasus yang sedang berlangsung di Michigan menghasilkan sebuah laporan mengenai sebuah audit forensik Sistem Penghitungan Suara Dominion dan perangkat lunak, yang menyimpulkan pergantian suara yang terkenal jahat itu di Michigan, adalah hasil rancangan sistem pemungutan suara tersebut.
Donald Trump terdengar ceria saat menelepon ke acara radio yang sebagian dibawakan oleh pengacara Donald Trump, Rudy Giuliani, mengucapkan Selamat Natal kepada host dan mengatakan timnya dan orang lain “telah mengungkap kecurangan pemilih, penipuan pemilih terbesar dalam sejarah.”
“Ini adalah pemilihan umum yang terkorup yang pernah dimiliki Amerika Serikat sejauh ini,” kata Donald Trump.
Rudy Giuliani selama akhir pekan menantang negara-negara bagian untuk membiarkannya dan orang lain memeriksa mesin penghitungan suara. Jika negara-negara bagian tersebut melakukannya, kata Rudy Giuliani, maka negara-negara bagian tersebut dapat membuktikan terjadinya kecurangan.
“Mesin, nomor satu, dan setiap mesin yang telah kami lihat, anda tahu apa hasilnya,” kata Donald Trump.
Trump menambahkan : “Mesin dan juga verifikasi tanda tangan. Mari kita lihat tanda tangan di Fulton County di Georgia, dan beberapa tempat lainnya, mari kita lihat tanda tangan, anda akan menemukan bahwa ratusan ribu tanda tangan tidak ada atau pun telah ditulis secara curang.”
Diminta untuk menanggapi, juru bicara Fulton County mengatakan kepada The Epoch Times melalui email, “Hal tersebut adalah salah.”
Georgia meluncurkan upaya di seluruh negara bagian itu untuk mencocokkan tanda tangan pada hari Senin, tetapi Donald Trump mengatakan Georgia tidak akan melakukannya dengan benar.
Trump mengatakan : “Mereka tidak memulainya di lokasi yang tepat. Mereka memulainya di daerah yang tidak terlalu bermasalah, dan masih akan menemukan banyak, meskipun area itu, tetapi mereka harus mengizinkan kami melakukan penghitungan tanda tangan di lokasi yang tepat. Dan anda akan melihat ratusan ribu tanda tangan adalah palsu, atau bahkan tidak ada tanda tangan.” (Vv)
Keterangan Foto : Presiden Donald Trump tiba untuk berbicara di sebuah acara di Washington pada 8 Desember 2020. (Tasos Katopodis / Getty Images)
Video Rekomendasi :