Virus corona telah memisahkan banyak keluarga di musim liburan ini, tetapi itu membuat Yu-yan yang berusia empat tahun malah lebih dekat dengan keluarganya.
Didiagnosis dengan kondisi langka pada usia dua bulan, dia menghabiskan sebagian besar hidupnya di bangsal rumah sakit umum di Hong Kong. Ini adalah pertama kalinya dia bisa merayakan Natal dan Tahun Baru di rumah.
Yu-yan memiliki atresia bilier, kondisi di mana terdapat gangguan aliran cairan empedu. Akibatnya, cairan empedu tidak dapat menuju usus, terakumulasi di dalam hati, dan pada akhirnya menimbulkan kerusakan hati (sirosis) dan dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani. Kelainan ini merupakan salah satu penyakit yang jarang terjadi dan khas terjadi pada bayi baru lahir.
Untuk melindungi privasi mereka, keluarganya belum mengungkapkan nama mereka. Tetapi mereka telah berbagi harapan dan cinta yang telah membantu gadis itu selamat dari perjalanan sulitnya, di halam Facebook-nya Yu-yan Recovery memiliki hampir 25.000 pengikut.
“Kami telah merayakan banyak perayaan di rumah sakit dalam dua tahun terakhir,” kata ayah Yu-yan kepada media setempat. “Kami merasa sangat bersyukur tahun ini bisa menghabiskan liburan bersama di rumah.”
Ketika pandemi melanda Hong Kong pada awal 2020, Yu-yan dipulangkan ke rumahnya oleh rumah sakit sebagai tindakan pencegahan terhadap Covid-19.
Ayah Yu-yan mengatakan bahwa kondisinya stabil, jadi tidak ada kebutuhan mendesak untuk transplantasi hati, salah satu dari dua perawatan yang biasanya efektif untuk masalah atresia bilier.
“Kami sekarang fokus membantunya menjalani terapi fisik dan pelatihan rehabilitasi untuk meningkatkan kinerja fisik dan mobilitasnya,” katanya.
Orangtua Yu-yan memilih untuk membuat perayaan liburan tetap sederhana – menikmati makan malam dengan nenek Yu-yan daripada berpesta dengan kerabat dan teman.
“Kami sudah puas bahwa semua orang di keluarga kami aman dan sehat,” jelasnya. “Terutama ketika kami harus mengunjungi rumah sakit dua kali sebulan untuk pemeriksaan Yu-yan selama wabah virus corona.”
Pada 2017, Yu-yan dikirim ke bangsal pediatrik biasa setelah menjalani operasi untuk memperbaiki saluran empedu.
Sementara dokter menganggap prosedur tersebut berhasil, kondisi pasca operasi memburuk dan dia kehilangan kesadaran. Jantungnya berhenti berdetak selama enam menit dan Yu-yan mengalami kerusakan otak.
Yu-yan banyak tersenyum, kata ayahnya, tapi dia masih tidak bisa membalikkan badan, duduk atau berdiri sendiri.
Dia telah meminta Kepala Eksekutif Carrie Lam Cheng Yuet-ngor untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.
Orangtuanya mempertanyakan keputusan staf rumah sakit untuk memasukkan putri mereka ke bangsal umum setelah operasi – ketika unit perawatan intensif masih memiliki ruang untuk menerima pasien.
Sebuah laporan yang dirilis pada tahun 2018 menyimpulkan bahwa staf perawatan kesehatan rumah sakit tersebut “tidak berpengalaman dalam mengenali kemunduran bayi perempuan yang terus-menerus”. Tercatat bahwa staf medis terlalu bergantung pada mesin pemantau.
Laporan tersebut mengatakan bahwa keputusan rumah sakit untuk memasukkan gadis itu ke bangsal pediatrik biasa alih-alih unit perawatan intensif pediatrik telah dapat diterima dan itu “tidak menyimpang dari praktik internasional”.
Menyusul insiden tersebut, orangtua Yu-yan membuat halaman Facebook untuk memposting pembaruan kondisinya dan menyebarkan hal positif.
Banyak orang meninggalkan komentar untuk menyemangati keluarganya dan berharap Yu-yan cepat sembuh.
“Keyakinan dan optimisme Anda telah banyak mendorong saya (dalam) beberapa tahun terakhir. Saya berdoa untuk kesembuhan dan kesehatan penuh Yu-yan, “tulis seseorang.
“Beberapa teman saya mengatakan kepada saya bahwa membaca kabar terbaru putri saya adalah penyemangat bagi mereka,” kata sang ayah. “Kami berharap dapat berbagi kehangatan dan energi positif kami dengan orang lain.”
Di tahun mendatang, pihak keluarga berharap pandemi virus corona akan segera berakhir, dan Yu-yan dapat secara resmi ke luar dari rumah sakit.
“Kami ingin kondisi hati Yu-yan tetap stabil, dan melihat peningkatan besar pada otak dan perkembangan fisiknya,” pungkas ayah Yu-yan. (yn)
Sumber: asiaone
Video Rekomendasi: