Qiao – Reporter NTD
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang baru saja menjabat pada hari kedua, pada Kamis 21 Januari mengumumkan strategi pemerintah baru untuk memerangi epidemi virus Komunis Tiongkok dan menandatangani 10 item terkait pencegahan epidemi Perintah Eksekutif Presiden.
Di hari kedua pekerjaannya, Biden mengumumkan strategi nasional untuk memerangi epidemi virus Komunis Tiongkok.Tujuan pertama adalah menyelesaikan 100 juta dosis vaksin dalam 100 hari setelah menjabat.
“Izinkan saya memperjelas bahwa situasi akan terus memburuk sebelum membaik. Upacara peringatan yang kami adakan dua hari lalu bukanlah yang terakhir. Sayangnya, jumlah kematian kemungkinan akan melebihi 500.000 bulan depan,” kata Biden.
Menurut Biden ini akan menjadi salah satu tantangan operasional terbesar dalam sejarah negara Amerika Serikat. Biden berjanji untuk menyelesaikan tugas ini.
Biden menandatangani 10 perintah administratif pada hari yang sama. Perintah itu termasuk meningkatkan jumlah vaksinasi dan tes, dan mewajibkan semua pelancong asing untuk memberikan sertifikat negatif tes virus yang diperoleh sebelum pergi ke Amerika Serikat saat masuk.
Warga Amerika juga diharuskan memakai masker saat bepergian di dalam negeri. Wajib masker ini berlaku untuk bandara, pesawat terbang, kapal, bus antar kota, kereta api, dan angkutan umum lainnya di Amerika Serikat.
Sehari sebelumnya, Biden telah mengeluarkan perintah administratif wajib untuk memakai masker, mewajibkan orang untuk memakai masker dan menjaga jarak sosial di gedung-gedung semua agen federal.
Namun, sebuah video yang diposting oleh New York Post pada hari Kamis 21 Januari lalu menunjukkan bahwa hanya beberapa jam setelah Biden mengeluarkan pesanan wajib masker, dia difoto melanggar perintah yang baru saja dia tandatangani.
Pada layar menunjukkan bahwa pada Rabu 20 Januari malam, Biden muncul di Lincoln Memorial tanpa masker, dan cukup dekat dengan staf di sekitarnya. (hui)
Keterangan Foto : Presiden Joe Biden menyampaikan pidato pelantikannya setelah dilantik sebagai Presiden ke-46 di US Capitol di Washington, pada 20 Januari 2021. (Patrick Semansky / AFP via Getty Images)