oleh Li Ming
Vaksin virus komunis Tiongkok atau COVID-19 palsu sudah dijual ke banyak provinsi dan kota di Tiongkok. Pihak berwenang Tiongkok telah menemukan sarang pembuatan vaksin palsu dan menangkap lebih dari 80 orang yang diduga terlibat pemalsuan.
Dikutip dari NTDTV.com, (1/2/2021) para penyelidik menemukan sejumlah besar vaksin palsu sedang diproduksi di sarang pembuatan itu.
Vaksin palsu itu berbahaya. Menurut keterangan para ahli, jika larutan garam biasa yang digunakan untuk pemalsuan vaksin itu tidak bersih, maka dapat menyebabkan orang yang menerima suntikan terinfeksi bakteri dan menimbulkan akibat yang buruk.
Sarang pembuatan vaksin virus komunis Tiongkok palsu itu ditemukan di Provinsi Jiangsu, Shandong, Kota Beijing dan tempat-tempat lain di Tiongkok.
Menurut laporan media daratan Tiongkok, vaksin produksi China National Pharmaceutical Group baru memperoleh persetujuan dari regulator untuk dipasarkan secara bersyarat pada akhir tahun lalu. Namun, untuk mendapatkan keuntungan besar, kelompok kriminal yang tertangkap kali ini mulai memproduksi dan menjual vaksin Sinopharm yang mereka palsukan dalam skala besar sejak bulan September tahun lalu.
Kelompok kriminal ini menggunakan air garam sebagai vaksin dan menjualnya ke banyak provinsi. Vaksin palsu ini juga dihargai di berbagai tahapan rantai penjualan.
Setelah berita tersebut tersebar, banyak netizen mengutuknya. Netizen minta pelakunya dihukum seberat-beratnya atau ditembak mati.
Ada juga netizen yang meminta pihak berwenang menyelidiki kasus tersebut secara menyeluruh.
“Bagaimana vaksin palsu bisa sampai laku dijual ? Ini lebih penting !”
“Apakah tidak ada kong kali kong ?”
Faktanya, sebelum penangkapan kelompok kriminal itu, beberapa penjual berhati iblis menjual apa yang disebut “CoronaVac SARS-CoV-2 Inactivated Vaccine (Vero Cell)” di platform sosial media di daratan Tiongkok dengan harga per dosis RMB 498.
Tidak ada yang tahu keaslian vaksin ini, tetapi cara menjualnya di sosial media ini jelas bukan saluran penjualan normal untuk vaksin.
Pada saat itu, banyak netizen yang meminta kepada instansi terkait untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh, namun sepertinya tidak mendapat tanggapan.
Pan Liewen, seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Hongkong dalam sebuah wawancara dengan media mengatakan bahwa kebersihan saline (air garam) yang digunakan untuk memalsukan vaksin adalah masalah utama. Jika saline itu tidak bersih, orang yang menerima suntikan mungkin terinfeksi bakteri dan bahkan memiliki masalah yang mempengaruhi sistem kesehatan.
Menurut Pan Liewen, selain masalah apakah vaksin tersebut mengandung bakteri, dampak terbesar dari vaksin palsu pada suntikan adalah resiko dari perubahan mentalitas dalam mencegah epidemi. Orang yang menerima vaksinasi palsu secara alami akan berpikir bahwa mereka dilindungi oleh vaksin dan mengendurkan kewaspadaan mereka, sehingga menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus. (sin)
Keterangan Foto : Berita tentang vaksin Sinovac yang dipalsukan oleh pengusaha berhati iblis beredar di Internet Tiongkok. (foto dari layar Weibo)